Komit Amankan Tahapan Pilkada 2020, Kapolda Kaltara: Ada yang Mau Rusak Situasi Saya Tindak Tegas!
"Itu, kan, yang dulu, Pilgub yang pertama. Saya ingatkan. Saya akan tindak tegas. Saya tak mau itu terjadi,"
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Pilkada Kalimantan Utara menyisakan catatan kelam dalam sejarahnya.
Pada 2015 silam, kantor Gubernur Kaltara terbakar ulah dari pengunjuk rasa yang tak terima dengan hasil Pemilu yang dianggap penuh pelanggaran.
Nah, pada 2020 mendatang kursi orang nomor 1 Kalimantan Utara kembali jadi rebutan.
Pilkada bakal digelar untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur baru Kaltara.
"Itu, kan, yang dulu, Pilgub yang pertama. Saya ingatkan. Saya akan tindak tegas. Saya tak mau itu terjadi," kata Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit.
Menurutnya kerugian paling besar bila terjadi kerusuhan atau situasi tak kondusif, bakal dirasakan masyarakat Kaltara sendiri.
Masyarakat bakal jadi korban. Sebab itu Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit meminta agar warga tak
mudah diadu domba atau terprovokasi, sebab yang rugi diri mereka sendiri.
"Saya bukan orang asli sini, tapi saya cinta Kaltara. Saya tak mau Kaltara rusak. Saya ingatkan, kalau terjadi
konflik sosial, ekonomi lemah. Yang rugi siapa? Warga sini," ungkapnya
Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit menekankan, pilihan politik boleh berbeda namun persaudaraan tetap tak berubah.
Dia menegaskan kepada bacalon, simpatisan dan timses agar tak membuat hal-hal yang memprovokasi
atau rawan memecah belah di Kaltara, hanya demi kepentingan pribadi dan golongan.
"Namun alhamdulillah, dari awal saya di sini, sudah ada Pilkada dan Pilpres.
Boleh beda pilihan tapi kita tetap saudara. Jangan berbeda kita musuhan, tak boleh itu," ujarnya.