Gelar Apel, Ketua DPRD Kutim Bacakan Deklarasi Dukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI
Gelar Apel, Ketua DPRD Kutim Bacakan Deklarasi Dukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Gelar Apel, Ketua DPRD Kutim Bacakan Deklarasi Dukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI
Setelah Dandim 0909 Letkol CZI Pabate memimpin apel kesiapan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di halaman Polres Kutai Timur, Selasa (16/10/2019) kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi.
Deklarasi tentang mendukung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
• Menantu Hendropriyono Jabat KSAD, Menantu Luhut Pandjaitan juga tak Kalah Punya Jabatan Mentereng
Ketua DPRD Kutai Timur Encek UR Firgasih memimpin pembacaan deklarasi bersama dengan unsur Muspida, perwakilan parpol dan ormas.
Setelah pembacaan deklarasi, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi.
Berikut isi dari deklarasi yang dibaca ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih.
Kami, atas nama pemerintah kabupaten Kutai Timur, beserta tokoh masyarakat, ormas/OKP dan segenap elemen masyarakat lainnya
menginginkan terwujudnya kamtibnas yang aman dan kondusif di kabupaten Kutai Timur dalam menghadapi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
• Sulli Ditemukan Meninggal Bunuh Diri, Ini Foto-foto Evakuasi Jenazah eks Member f(x) di Rumahnya
Dengan semangat persatuan dan persaudaraan kami menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Bertekad mensukseskan pelatikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang aman, damai dan sejuk serta menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) di kabupaten Kutai Timur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Menolak semua bentuk provokasi yang dapat menyebabkan perpecahan antar etnis agama, golongan dan menimbulkan kerusuhan sosial di wilayah kabupaten Kutai Timur.
3. Tetap menjalin silaturahmi dan komunikasi sesama elemen masyarakat yang berbeda suku, agama dan golongan sehingga tetap terjaga rasa persaudaraan untuk mewujudkan persatuan bangsa.
Sangatta, 16 Oktober 2019.
• Viral, Timses Jokowi Budiman Sudjatmiko Trending Topic di Twitter, Singgung Awkarin dan Tri Mumpuni
Deklarasi Dukung Pelantikan Jokowi-Maruf Amin di Polres Kutai Timur, Ini Pesan Dandim 0909 Sangatta
Diberitakan sebelumnya, seluruh pasukan gabungan TNI maupun Polri melaksanakan apel siaga pengaman menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi dan Maruf Amin.
Termasuk di halaman Polres Kutai Timur, Selasa (16/10/2019).
Puluhan personel gabungan berbaris di lapangan Polres Kutai Timur.
Apel dimulai pukul 08.30 yang dipimpin oleh Dandim 0909 Sangatta Letkol CZI Pabate.
Dalam apel ia mengingatkan kepada pasukan untuk selalu menjaga kondusifitas dan menjaga keamanan saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.
"Hal-hal yang terjadi bisa kita antisipasi dini deteksi dini baik aparat intelijen maupun seluruh rekan-rekan Babinsa babinkamtibmas lebih dini mendeteksi lebih dini untuk hal-hal yang menggangu kegiatan pelantikan," kata Pabate.
Setelah apel pengamanan kegiatan dilanjutkan dengan deklarasi mendukung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Pembacaan deklarasi dipimpin oleh Ketua DPRD Kutai Timur Encek UR Firgasih dan diikuti oleh seluruh unsur Muspida, ormas dan perwakilan partai.
Setelah itu dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi dan sambutan dari Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan.
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Ini Langkah-langkah Pengamanan yang Dilakukan Polda Kaltim
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, pengamanan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019,
Polda Kaltim akan mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi potensi gangguan serangan terorisme.
Walaupun indikasi gangguan proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden belum terdeteksi namun potensi tetap ada.
Beberapa pekan, beredar informasi melalui aplikasi pesan singkat, yang menyebut bahwa aliansi badan mahasiswa seluruh Indonesia, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) SI, akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR MPR, hari ini.
Namun hingga saat ini, tidak terlihat adanya pergerakan massa di sekitar gedung DPR MPR.
Kendati kabar tersebut belum terlihat pergerakannya, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto mengatakan, akan tetap melakukan upaya preventif strike, untuk meminimalisir aksi tersebut.
“Kita akan terus melakukan upaya preventif strike agar rencana aksi terorisme tidak terjadi pada momentum nasional maupun kegiatan masyarakat lainnya”, ungkap Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto, Selasa (15/10/2019).
Vendra menyampaikan, langkah Polri terhadap deskripsi tersebut berdasarkan pertimbangan keamanan,
demi ketertiban bersama, pihaknya akan melaksanakan Apel dalam skala besar.
"Untuk mengantisipasi adanya aksi pada saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden nanti,
kita akan mengerahkan personil untuk menjaga seluruh wilayah baik di tingkat Kabupaten / Kota, Provinsi hinga di pusat.
Nanti kita akan laksanakan apel skala besar, demi menjaga ketertiban bersama," katanya.
Sebagai dasar Kapolda dari semua lingkup daerah se-Indonesia, akan mengeluarkan langkah diskresi terkait Undang-undang no 9 tahun 1958 bagaimana cara mendapatkan pendapat di muka publik,
terdapat pasal 6 yang mengatur bahwa untuk menyampaikan pendapat sifatnya tidak absolut tapi limitatif.
Dalam pasal 6 tersebut terdapat 5 hal yang harus dipatuhi oleh warga negara: Harus menghormati norma-norma yang berlaku di masyarakat, menghormati hak asasi orang lain,
menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dan harus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Kemudian mewakili Kapolda Kaltim Irjen Pol. Drs. Priyo Widyanto, M.M. Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Surya menyebutkan bahwa prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden akan disorot seluruh dunia oleh karenanya bangsa ini adalah bangsa yang beradab kita harus betul-betul bersama-sama menjaga situasi yang kondusif.
Dalam hal ini Polri tidak bekerja sendiri dalam dalam rangka untuk menangkap terorisme maupun paham radikalisme.
Dan pihaknya akan bekerjasama dengan MUI, seluruh komponen masyarakat, elemen-elemen keagamaan dan juga dengan badan penanggulangan terorisme.
“Terdapat program deradikalisasi yang tidak hanya kepada narapidana yang pernah terpapar,
namun juga kepada seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama kita perangi terorisme yang bisa memapar siapa saja,” katanya,
saat ditemui dalam Kegiatan Bakti Sosial Kesehatan Polri Serentak Di Polda Kalimantan Timur, dilaksanakan di Gedung The Concep, di Jl. Teuku Umar, Samarinda, pada Selasa (15/10/2019).
Sebagai fokus pengamanan nanti, Polda Kaltim akan memperhatikan semua kemungkinan, termasuk mengamankan Anggota Dewan yang berasal dari Kaltim.
"Fokus pengamanan nanti itu di Pusat Jakarta, dan yang lebih diamankan itu Presiden dan Wakil Presiden.
Kemudian seluruh peserta sidang dewan, tidak menutup kemungkinan itu ada anggota dewan yang dari Kaltim, itu termasuk ke dalam pengamanan kami," tandasnya.
Ade membeberkan, bahwa saat ini seluruh personel Kepolisian telah memperkirakan,
lokasi dan tempat yang rawan untuk dijadikan sebagai markas oleh kelompok-kelompok ataupun oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Kami sudah memperkirakan, tempat-tempat yang akan sangat berprioritas menjadi lokasi kelompok-kelompok atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, itu akan kami maksimalkan penjagaannya," tutup Ade Yahya.
(*)