Awalnya Biasa Tanggapi Prabowo Menhan, Reaksi Ali Ngabalin Langsung Beda Saat Fadli Zon Disebut
Tenaga ahli di Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin juga mengaku mendengar kabar Prabowo digadang-gadang masuk kabinet Jokowi.
Ke-tiga sikap politiknya itu ia sampaikan di depan 4 ribu kader Partai Gerindra.
"Jadi Pak Prabowo menyampaikan tiga sikap politiknya sebagai sikap beliau," ujar juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat memberikan keterangan di sela Rapimnas.
Ketiga sikap politik tersebut, pertama, Prabowo sudah menyerahkan konsepsi terkait dorongan besar ekonomi Indonesia dengan semangat ketahanan pangan, energi pertahanan dan keamanan yang kuat ke presiden terpilih Joko Widodo.
Kedua, berangkat dari konsepsi tersebut Prabowo mempersilakan Jokowi jika ingin menggunakan konsep yang ditawarkan dalam pemerintahannya selama lima tahun ke depan.
"Namun bila tidak, kami akan tetap bekerja sama untuk kepentingan NKRI," kata Dahnil.
Ketiga, Prabowo memutuskan untuk tetap menjaga kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara bersilaturahim serta berkomunikasi untuk musyawarah mufakat bagi kepentingan bangsa dan negara.
"Pak Prabowo memahami pentingnya komunikasi dan silaturahim secara terus menerus setelah kontestasi Pilpres seperti menjaga kerukunan berbangsa dan bernegara," ucap Dahnil.
Adapun Rapimnas Partai Gerindra digelar secara tertutup.
Awak media yang meliput hanya boleh mengambil gambar suasana Rapimnas selama 10 menit.

SBY Tak Akan sowan ke ketua umum parpol lain
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan, ketua umumnya Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan sowan ke ketua umum partai politik pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
SBY tidak akan mengikuti langkah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Ya setiap partai punya kebijakan sendiri. Tidak bisa disamaratakan. Kalau partai A begini, Partai Demokrat begini. Beda," kata Syarief Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Pada pekan lalu, SBY dan Prabowo sama-sama bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan.
Meski belum ada keputusan final, namun Jokowi mengakui bahwa pertemuan itu membahas peluang kedua partai untuk masuk ke kabinetnya bersama Ma'ruf Amin.