Begini Nasib Preman Pasar Sukaramai Setelah Pukul Kepala Prajurit TNI, dan Tantang Polisi Tembak

Begini nasib preman Pasar Sukaramai setelah pukul kepala Prajurit TNI, dan tantang polisi tembak kepalanya

Editor: Rafan Arif Dwinanto
HO/Penrem 091/ASN
Ilustrasi Prajurit TNI 

TRIBUNKALTIM.CO - Begini nasib preman Pasar Sukaramai setelah pukul kepala Prajurit TNI, dan tantang polisi tembak kepalanya.

Edi Suhendra, sosok preman Pasar Sukaramai jadi perbincangan setelah memukul kepala Prajurit TNI menggunakan benda tumpul hingga berlumur darah.

Usai memukul Prajurit TNI, Edi yang hendak ditangkap malah balik menantang polisi.

 Catat Tahapan Pendaftaran CPNS 2019, Mulai Oktober Ini, BKN Siapkan 197.111 Ribu Formasi

 Sulit Klarifikasi, UIN Suska Riau Laporkan Ustadz Abdul Somad, Sohib Prabowo ke Kementrian Agama

 Setelah Pukul Anggota TNI Yonzipur Hingga Berdarah, Preman Tantang Polisi Tembak Kepalanya

Diketahui, setelah pukul anggota TNI Yonzipur hingga berdarah, preman Pasar Sukaramai ini tantang polisi tembak kepalanya.

Entah apa yang melatari, seorang Prajurit TNI tiba-tiba dipukul preman saat belanja kebutuhan pernikahan di pasar.

Peristiwa tragis dialami seorang prajurit TNI yang bertugas di Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) Medan, Kamis (17/10/2019) sore.

Prajurit Pratu M Iqbal yang sedang belanja kebutuhan untuk acara pernikahan dirinya dianiaya preman menggunakan linggis dan cangkul di Pasar Sukaramai Medan.

Belum diketahui pelaku pemukulan terhadap anggota TNI Yonzipur tersebut.

Informasi yang dihimpun, peristiwa penganiayaan ini terjadi di luar Pasar Sukaramai.

Pratu M Iqbal tiba-tiba didatangi seorang laki-laki berpakaian biru.

Pelaku kemudian menghantam kepala Pratu M Iqbal menggunakan benda diduga linggis.

Sontak, darah segar langsung mengucur dari kepala bagian belakang Pratu M Iqbal.

Dalam kondisi kepala bercucuran darah, Pratu Iqbal tampak tetap tenang saat dalam perjalanan menuju Polsek Medan Area.

Korban kemudian dibawa ke Polsek Medan Area untuk selanjutnya dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan untuk mengobati luka pada bagian kepala tersebut.

Setelah melakukan pemukulan Edi sang preman Pasar Sukaramai sempat akan kabur.

Namun polisi berhasil menemukannya.

Saat hendak ditangkap, Edi nyaris menjadi korban amukan rekan Pratu M Iqbal.

Beruntung, polisi sigap mengamankannya.

Selanjutnya, polisi memindahkan Edi dari Polsek Medan Area, ke Polrestabes Medan.

Menurut seorang teman korban yang berambut cepak, korban memang sedang ingin berbelanja mencari barang-barang perlengkapan untuk kebutuhan pernikahan.

"Dia lagi mencari barang persiapan nikah di Pasar Sukaramai," kata teman korban di Polsek Medan Area, Kamis (17/10/2019).

"Rencananya hari Sabtu dia mau nikah. Korban tinggalnya di Jalan Halat," jelasnya.

Sementara itu, pelaku sempat menantang saat hendak diamankan.

Ia pun mempersilakan pihak kepolisian untuk menangkap dirinya.

"Nah, tangkap aja akulah.

Aku siap dipenjara.

Tembak aja kepalaku," kata pelaku yang mengenakan kaos biru bertuliskan Sportster.

Setelah diamankan di Mapolsek Medan Area, sekitar pukul 15.55 WIB, pelaku beserta barang bukti berupa linggis dibawa ke Polrestabes Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pihak kepolisian belum ada yang bisa memberikan keterangan terkait kasus tersebut.

Polisi masih melakukan pendalaman motif pelaku menganiaya Pratu Iqbal hingga luka di kepala.

Kasus anggota TNI dipukul preman bukan kali pertama di Medan.

Sebelumnya, warga Desa Marindal, Kecamatan Patumbak, Kota Medan dihebohkan insiden seorang prajurit TNI dianiaya sejumlah anggota organisasi kepemudaan (OKP).

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (17/9/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.

Beredar kabar dugaan terjadinya keributan dikarenakan persoalan tanah.

Prajurit Tni itu mengalamai luka-luka dan sempat dirawat di rumah sakit.

Informasi yang dihimpun Tribun Medan, Rabu (18/9/2019), korban disebut-sebut merupakan prajurIt TNI dari Yon Armed 2/105 Delitua.

Korban mengalami luka di bagian kepala akibat sabetan benda tajam.

Kapendam I/BB Kolonel Inf Zeni Djunaidi, saat dikonfirmasi Tribun Medan, membenarkan peristiwa tersebut.

"Prinsipnya satuan membantu pihak yang terlibat untuk menyelesaikan perihal di atas guna mencegah polemik negatif yang bernada provokasi," tegasnya.

Saat disinggung terkait anggota TNI yang menjadi korban, Kolonel Inf Zeni Djunaidi juga membenarkan peristiwa tersebut.

"Benar, luka ringan di bagian kepala dan telah mendapatkan perawatan tenaga kesehatan di satuannya," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa tugas TNI untuk menengahi apa yang terjadi. 

Kisah Lain TNI vs Maling Motor

Anggota TNI Sertu Bambang Irawan (52) tewas usai berkelahi dengan dua maling motor di Kelurahan Kebonsari Kulon, Kanigaran, Kota Probolinggo, Selasa (24/9/2019).

Seorang warga setempat yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, Bambang yang merupakan Babinsa berupaya menggagalkan aksi dua maling motor.

Saat itu, Bambang dikeroyok oleh kedua maling yang bersenjatakan celurit.

 

"Awalnya kedua pelaku mencuri motor Kawasaki Ninja nopol P-3898-GJ di rumah Karyadi yang terletak di Perumahan Angguran Gang I, RT 03 RW 16.

Lalu penghuni rumah berteriak, korban kemudian mengejar para pelaku dan terlibat duel. Korban dibacok pelaku pada bagian lengannya dan perut," kata dia.

Warga yang mengetahui kejadian itu sempat ikut mengejar.

Namun, warga takut karena pelaku membawa clurit.

Pasca kejadian, korban sempat dibawa ke RS Dharma Husada Kota Probolinggo untuk mendapat perawatan medis.

Namun, karena mengeluarkan banyak darah, nyawa korban tak tertolong.

Kedua maling kabur.

Motor yang mau dibawa curi ditinggal begitu saja.

Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) bahkan langsung melakukan rekonstruksi.

Anak korban, Fauzi Nurbasi (25) menjadi saksi, karena saat kejadian sempat membuntuti korban dari belakang.

“Kami sudah lakukan olah TKP, memeriksa saksi. Secepatnya akan kami lakukan penyelidikan dengan menyebar anggota untuk mencari pelaku,” kata Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota AKP Nanang Fendi Dwi Susanto.

Menurut Nanang, pelaku menggunakan helm teropong dan penutup muka menggunakan motor matik.

Jika ada masyarakat yang mengetahui ciri-ciri pelaku, diminta memberikan informasi kepada masyarakat.

"Pelaku kami buru," ujar Nanang. (*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved