Bersandara di Pelabuhan Objek Vital Nasional KRI Teluk Ende Masih Belum Bisa Dilihat Warga Sangatta

Bersandara di Pelabuhan Objek Vital Nasional KRI Teluk Ende Masih Belum Bisa Dilihat Warga Sangatta

TribunKaltim.Co/Jino Prayudi Kartono
Sampai Selasa, Warga Bisa Kunjungi KRI Teluk Ende di Tanjung Bara Sangatta, Kalimantan Timur atau kaltim. Begini Cara Akses Masuk 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Bersandara di Pelabuhan Objek Vital Nasional KRI Teluk Ende Masih Belum Bisa Dilihat Warga Sangatta 

Sudah satu hari lebih KRI Teluk Ende 517 bersandar di Pelabuhan Tanjung Bara Sangatta.

Kapal yang berisikan rombongan Taruna dan Taruni Akademi Angkatan Laut Surabaya ini berkunjung ke Kantor Bupati Kutai Timur, Senin (21/10/2019).

KRI Teluk Ende Bersandar di Pelabuhan Tanjung Bara Kutai Timur, Begini Harapan Danlanal Sangatta

BREAKING NEWS Gunakan KRI Teluk Ende, Ratusan Taruna Tingkat II AL, Disambut Danlanal Sangatta Kutim

Rombongan yang dipimpin oleh Letkol Laut Cokorda Gede Parta Pemayu mendatangi Wabup Kasmidi Bulang.

Dalam sambutannya, Letkol Laut Cokorda Gede Parta Pemayu meminta kepada pemerintahan untuk mengizinkan masyarakat atau perwakilan pemerintah berkunjung ke pelabuhan tersebut.

Sebab hingga hari ini pihak KPC pun masih melarang warga atau instansi untuk melihat kapal tersebut di hari kerja.

"Dimana KRI itu jelas dibeli dari uang rakyat dipercaya merawat kami berharap masyarakat ikut melihat apa yang dibeli," ucap Letkol Laut Cokorda Gede.

Ucapan Komandan KRI Teluk Ende mendapat respon dari Wabup Kasmidi.

Ia berjanji hari ini dirinya akan bertemu dengan pihak KPC untuk mengizinkan masyarakat dan instansi untuk melihat kapal tersebut.

Tujuannya agar masyarakat merasa bangga memiliki persenjataan militer di atas laut yang mutakhir.

"Insya Allah nanti siang ini akan kita bahas dengan pihak KPC.

Soalnya ini menjadi kebanggaan kita karena kapal ini bisa bersandar di Kutai Timur khususnya Sangatta.

Saya harap pihak KPC bisa membolehkan warga melihat kapal ini," tuturnya.

Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang berfoto bersama dengan Komandan KRI Teluk Ende 517 beserta rombongan Taruna dan Taruni Angkatan II Akademi Angkatan Laut Surabaya di kantor Bupati Kutim, Senin (21/10/2019). Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan akademi angkatan laut di sekolah-sekolah yang berada di Kutim.
Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang berfoto bersama dengan Komandan KRI Teluk Ende 517 beserta rombongan Taruna dan Taruni Angkatan II Akademi Angkatan Laut Surabaya di kantor Bupati Kutim, Senin (21/10/2019). Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan akademi angkatan laut di sekolah-sekolah yang berada di Kutim. (TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO)

Kunjungi KRI Teluk Ende di Tanjung Bara Sangatta, Begini Cara Akses Masuk

Diperkirakan KRI Teluk Ende TNI AL bersandar di Sangatta Kabupaten Kutai Timur selama tiga hari kedepan di Pelabuhan Tanjung Bara.

Selama tiga tersebut menurut perwakilan Bupati Kutai Timur melalui staf ahli bidang politik hukum dan HAM Syahrir, Minggu (20/10/2019),

masyarakat bisa melihat langsung kapal yang bermarkas di Surabaya Jawa Timur ini.

Ia pun mengaku sudah berkordinasi oleh PT KPC selaku pemilik pelabuhan tersebut

"Ini kapal milik semua masyarakat. Jadi siapapun bisa melihat kapal ini," ucapnya.

Hanya saja bagi pengunjung yang ingin melihat harus diperiksa ketat.

Salah Paham Warga Sangkulirang, Kutai Timur Tikam Teman Dekatnya Sendiri, Tewas Kehabisan Darah

Kodim 0909 Sangatta Ajak Semua Warga Tangkal Dampak Kerusuhan Penajam ke Kutai Timur

Sekda Kutai Timur Sebut PNS di Tiap SKPD di Kutim Bisa Dapat Insentif Lagi, Ini Syaratnya!

Sebab lokasi pelabuhan tersebut berada di area objek vital yang notabene hanya orang-orang tertentu yang boleh masuk.

Hal tersebut karena adanya tumpukan batubara yang belum didistribusi.

Sehingga masyarakat dilarang untuk menyulut api ketika mendatangi pelabuhan tersebut.

Area Pelabuhan ini berada persis di dekat komplek pemerintah Kabupaten Kutai Timur.

Untuk bisa masuk ke area tersebut para pengunjung melalui beberapa pos sekurity petugas pengamanan akan memeriksa terlebih dahulu kendaraan yang digunakan oleh pengunjung.

Berita sebelumnya KRI Teluk Ende 517 bersandar di Pelabuhan Tanjung Bara, Sangatta.

Kapal tersebut menyangkut ratusan personel dan para siswa Taruna serta Taruni angkatan laut 2019.

Tibanya KRI Teluk Ende menurut Danlanal Sangatta Letkol Laut Alfred Binsar Sitorus merupakan bentuk upayanya mengajak anak muda bergabung dalam bagian angkatan laut.

"Kita memang meminta agar para Taruna dan Taruni ke Sangatta dengan tujuan mengajak para anak-anak muda yang akan lulus sekolah nanti bisa ikut bergabung menjadi bagian TNI AL," ucap Alfred Binsar Sitorus.

Selama tiga hari hingga Selasa (22/10/2019) kapal tersebut akan bersandar di pelabuhan Tanjung Bara.

Nantinya selama dua hari tersebut para taruna akan mendatangi pemerintahan dan beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Ia berharap dengan tibanya para Taruna dan Taruni ini dapat memberikan aspirasi kepada generasi muda menjadi seorang personel angkatan laut.

Sebagai tambahan informasi Sangatta tiap tahun telah mengirim satu anak mudanya belajar di sekolah angkatan laut.

Bahkan dari ratusan yang terdaftar hanya dua sampai tiga orang saja yang diterima di Kalimantan Timur.

Sebelumnya KRI Teluk Ende tiba di Pelabuhan Tanjung Bara Minggu pagi.

Kapal yang dipimpin Letkol Laut Cokorda Parta Pemayun mengangkut puluhan Taruna dan Taruni dan ratusan personel.

Danlanal Sangatta Letkol Laut Alfred Binsar Sitorus mengalungkan kalung bunga kepada komandan KRI Teluk Ende

Diproduksi Tahun 1980

KRI Teluk Ende merupakan kapal perang yang di produksi pada tahun 1980, namun baru diluncurkan pada tahun 1982.

Di Indonesia, KRI Teluk Ende diresmikan masuk pada Komando Armada Republik Indonesia pada 1 September 1982.

Pernah KRI Teluk Ende 517 sesaat setelah tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin pada Selasa (15/10/2019)
Dengan nomer lambung 517, KRI Teluk Ende merupakan jenis kapal Landing Ship Tank Modified (LSTM).

Letkol Laut (P) Cokorda Gede Patra, selaku Komandan KRI Teluk Ende mengatakan, KRI Teluk Ende dirancang untuk mengangkut pasukan bersama kendaraan tempur amphibi.

"Sebagai kapal pendarat tank, KRI Teluk Ende memiliki fungsi mengangkut pasukan pendarat lengkap dengan kendaraan amphibi dan peralatan tempurnya.

Kapal ini mampu mengangkut 12 tank," ujar Cokorda, Selasa.

Selain itu, KRI Teluk Ende juga dirancang sedemikian rupa dengan tambahan hanggar helikopter.

Ini membuatnya mampu mengangkut 3 heli tempur sekaligus.

Persenjataan Canggih

Kapal dengan panjang 100 meter dan lebar 15,14 meter ini juga memiliki sistem persenjataan yang canggih dengan 6 buah meriam yang diletakkan di haluan dan kiri kanan kapal.

Dengan peralatan tempur yang canggih, KRI Teluk Ende juga ditunjang sistem navigasi dan komunikasi yang mumpuni.

"Kami punya dua unit radar navigasi dan metereologi, giro kompas, dan kompas magnet, begitu juga dengan peralatan komunikasi yang selalu aktif, baik intern maupun extern," tegas Cokorda.

Cokorda menambahkan, selain memiliki fungsi pokok, KRI Teluk Ende, juga memiliki fungsi tambahan.

Diantaranya adalah, operasi bakti, misi kemanusiaan dan juga patroli keamanan laut.

Tetap jadi Andalan

Walaupun usianya yang sudah senja, KRI Teluk Ende masih menjadi salah satu kapal perang andalan TNI Angkatan Laut atau TNI AL.

Saat ini, KRI Teluk Ende sering digunakan sebagai tempat praktek Taruna dan Taruni AAL.

Selama berlayar bersama KRI Teluk Ende, para Taruna dan Taruni akan mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan selama pendidikan di AAL.

"Jadi apa yang dipelajari taruna selama ini di Akademi Angkatan Laut di kelas, akan dipraktekkan semuanya di atas KRI ini," lanjut Cokorda.

Cokorda pun berharap agar masyarakat Banjarmasin dapat menggunakan kesempatan untuk datang dan melihat lebih dekat KRI Teluk Ende.

Setelah melakukan kunjungan di Banjarmasin, KRI Teluk Ende akan bertolak ke Sangatta, Kalimantan Timur dengan misi yang sama.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved