Breaking News

Fadjroel Rachman Musuh Soeharto, Punya Sejarah dengan Rocky Gerung dan Gus Dur, Jadi Jubir Jokowi

Fadjroel Rachman, pendiri AJI, hubungan spesial dengan Rocky Gerung dan Gus Dur, jadi Jubir Jokowi

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Fadjroel Rachman musuh Soeharto, punya sejarah dengan Rocky Gerung dan Gus Dur 

Fadjroel Rachman aktif menjadi presenter acara talkshow di radio dan televisi: JakNews FM, RRI, TVRI, Indosiar, SunTV, JakTV, selain narasumber ekonomi-politik-hukum di SCTV, RCTI, MetroTV, NetTV, GlobalTV, KompasTV, dan narasumber tetap politik-hukum di Indonesia Lawyers Club TVOne yang diasuh Karni Ilyas.

Dan sekarang Fadjroel Rachman menjabat sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Ia pun sukses dengan pembangunan LRT Jabodebek yang bisa dinikmati oleh masyarakat ibukota saat ini.

Pada Senin (21/10/19) siang kemarin, ia terlihat datang ke Istana negara memenuhi undangan Presiden Jokowi.

Ia mengaku diberi tugas oleh Jokowi, namun tugas apa yang akan diberikan secara spesifik ia tak mengungkapnya.

Yang pasti, ia bersedia untuk mengemban tugas membantu pemerintahan Jokowi dan juga mengabdi untuk bangsa.

"Ada tugas yang memang disampaikan oleh beliau, tetapi, mengenai bentuk tugasnya, nanti akan diberitahukan secara langsung saja oleh presiden," ucap Fadjroel kepada awak media.

 Karir Aktivis

Kecintaan Fadjroel Rachman dengan buku-buku dan kelompok diskusi dan debat di kampus mengantarkan pergaulannya dengan sejumlah budayawan dan intelektual seperti almarhum Soebadio Sastrosumitro, Mochtar Lubis, Sarbini Somawinata, Sutan Takdir Alisjahbana dan Soedjatmoko.

Atas usulan Soedjatmoko pula ia terlibat dalam Forum Pemuda Asia Pasifik di Tokyo sampai sekarang.

Pada tahun 1987-1989, tiga tahun setelah kuliah, Fadjroel Rachman bersama-sama dengan para aktivis mahasiswa lainnya melakukan advokasi untuk petani di daerah Kacapiring, Batununggal, Kota Bandung dan Badega (Kampung Badega, Desa Cipangramatan, Cikajang, Garut).

Masih pada masa represif Soeharto, ia ditunjuk menjadi komandan lapangan dalam aksi long march sejauh 60 kilometer dari Kampus ITB menuju Cicalengka.

Aksi itu sempat dibubarkan oleh polisi dengan menghujani peserta aksi dengan peluru karet.

Fadjroel bersama kawan-kawannya juga beraksi menolak kedatangan Rudini yang saat itu menjabat sebagai menteri dalam negeri, dan menuntut turunnya Jenderal (purn) Soeharto sebagai Presiden karena kediktatorannya.

Buntutnya Fadjroel Rachman bersama lima rekan lainnya ditangkap.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved