Agus Harimurti Yudhoyono/AHY tak jadi Wamen, Bagaimana Sikap Partai Demokrat Pimpinan SBY ke Jokowi

Agus Harimurti Yudhoyono/AHY tak jadi Wamen, Bagaimana Sikap Partai Demokrat Pimpinan SBY ke Jokowi

Kolase/Kompas
Agus Harimurti Yudhoyono/AHY tak jadi Wamen, Bagaimana Sikap Partai Demokrat Pimpinan SBY ke Jokowi 

TRIBUNKALTIM.CO - Agus Harimurti Yudhoyono/AHY tak jadi Wamen, Bagaimana Sikap Partai Demokrat Pimpinan SBY ke Jokowi 

Presiden Jokowi resmi melantik 12 Wakil Menteri ( wamen ) di kabinet Indonesia Maju.

Dari 12 orang tersebut tak terselip nama Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang sebelumnya digadang-gadang menjadi salah satu wamen.

Dua hari sebelumnya Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019).

Dari nama-nama menteri yang diumumkan Jokowi, tidak ada satu pun kader dari Partai Demokrat.

Terkait hal ini, Partai Demokrat menghormati keputusan Presiden Joko Widodo yang tidak menggaet kadernya ke dalam menteri Kabinet Indonesia Maju.

Dikutip dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan meyakini, Presiden pasti mempunyai tujuan yang baik dengan tidak menyertakan kader Partai Demokrat sebagai pembantunya itu.

Baca: Terkuak Rahasia Cantik Gista Putri Saat Dampingi Wishnutama Dilantik Jadi Menteri Jokowi, Ternyata!

Baca: 8 Bukti Nia Ramadhani Memang Crazy Rich, Tak Bisa Kupas Salak hingga Kesasar di Rumah Sendiri

Baca: Cara Beda Farhat Abbas Beri Ucapan Selamat ke Jokowi dan Prabowo Jadi Sorotan, Lihat Video Ini

"Terlepas dari komunikasi dan ajakan Presiden Jokowi kepada Partai Demokrat pasca-Pemilu 2019, Partai Demokrat meyakini keputusan Presiden Jokowi tidak menyertakan Partai Demokrat memiliki niat dan tujuan yang baik," kata Hinca dalam pernyataan tertulis, Rabu (23/10/2019).

Partai Demokrat pun mengucapkan selamat bekerja kepada jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju yang telah dilantik.

Hinca berharap, para menteri dapat mengemban tugas membantu Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin periode 2019-2024, sesuai dengan harapan rakyat.

"Partai Demokrat mendoakan agar Kabinet Presiden Jokowi sukses dalam mengemban tugas-tugasnya, sesuai dengan harapan rakyat dan janji-janji kampanye yang disampaikan dalam Pemilu 2019 yang lalu," ujar dia.

Soal arah politik Partai Demokrat ke depan, Hinca mengatakan, sang Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan segera menyampaikannya melalui pidato politik, dalam waktu dekat.

"Menunggu pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat berkaitan dengan posisi serta peran Partai Demokrat lima tahun ke depan, baik dalam kehidupan politik maupun pembangunan bangsa," tutur dia.

Dalam pidato itu, lanjut Hinca, SBY juga akan menyampaikan sikap dan pandangannya terkait rencana amendemen UUD 1945 untuk menghidupkan kembali Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

"Terkait keinginan untuk menghidupkan kembali GBHN dan isu-isu politik lain yang bisa mengubah sistem politik, model demokrasi dan tatanan ketatanegaraan kita, pada saatnya Ketua Umum Partai Demokrat akan menyampaikan sikap dan pandangan partai secara resmi," lanjut dia.

Unggahan istri AHY

Seperti diberitakan, Presiden Jokowi dan KH Ma’ruf Amin baru saja dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 2019-2024.

Di masa pemerintahannya kali ini, Presiden Jokowi ditemani KH Ma'ruf Amin akhirnya mengumumkan jajaran menteri barunya pada Rabu (23/10/2019) ini.

Sempat menjadi teka-teki, susunan kabinet berjuluk Kabinet Indonesia Maju ini diumumkan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta.

Selain diisi sejumlah menteri yang telah mengabdi pada periode sebelumnya, tampak beberapa wajah baru yang mengisi Kabinet Indonesia Maju.

Wajah baru itu di antaranya adalah Prabowo Subianto, dokter Terawan, pengusaha Erick Thohir dan Nadiem Makarim, praktisi TV Wishnutama Kusubandi, serta beberapa nama lainnya.

Sayangnya, baru beberapa saat usai diumumkan, susunan kabinet tersebut sudah mengundang tanya dari publik.

Pasalnya, nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sama sekali tak tercantum di dalamnya.

Padahal putra sulung Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sempat digadang-gadang bakal menjadi Menteri.

Mengutip Tribun Jabar, AHY sebelumnya begitu santer diberitakan bakal masuk ke kabinet Presiden Jokowi jilid II.

Namun, harapan untuk melihat pria 41 tahun itu untuk duduk di jajaran pemerintahan kini pupus sudah.

Selain absennya nama AHY, ada satu lagi yang menarik di hari pengumuman para menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Ini tak lain adalah unggahan sang istri, artis cantik Annisa Pohan di media sosial pribadinya.

Lewat Insta storynya @annisayudhoyono pada Rabu (23/10/2019), Annisa Pohan tampak mengunggah sederet kalimat berhiaskan latar belakang orange muda.

Tak banyak yang dituliskannya kala itu di Insta story miliknya.

Melainkan hanya mengunggah ulang kalimat bijak dari sebuah akun Instagram bernama Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini atau @nkcthi.

Menariknya, kutipan yang diunggahnya seolah mengisyaratkan soal kebesaran hati.

“Butuh hati yang besar sekali, untuk …

Meminta maaf kepada yang melukai

Memulai bicara kepada yang memusuhi

Mendekat kepada yang sudah menjauh

Mengalah kepada yang merasa tau segala

Melunak kepada yang keras kepala

Menjadi biasa saja kepada yang sudah mematahkan rasa,” unggahnya di Insta story.

Kendati demikian, Annisa Pohan tak menyebut lebih lanjut apakah unggahannya itu memang ditujukan untuk suaminya yang tak masuk kabinet Jokowi atau tidak.

Menteri Kabinet Indonesia Maju

Sementara itu, berikut susunan lengkap Menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 yang diumumkan Jokowi, Rabu (2/10/2019):

1. Menteri Koordinator Bidang Polhukam: Mahfud MD

2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto

3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhadjir Effendy

4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan

5. Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto

6. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno

7. Menteri Dalam Negeri: Jenderal (Pol) Tito Karnavian

8. Menteri Luar Negeri: Retno LP Marsudi

9. Menteri Agama: Jenderal Fachrul Razy

10. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna Laoly

11. Menteri Keuangan: Sri Mulyani

12. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim

13. Menteri Kesehatan: dr Terawan

14. Menteri Sosial: Juliari Batubara

15. Menteri Tenaga Kerja: Ida Fauziyah

16. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita

17. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto

18. Menteri ESDM: Arifin Tasrif

19. Menteri PUPR: Basuki Hadimuljono

20. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi

21. Menteri Komunikasi dan Informasi: Johny G Plate

22. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo

23. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya

24. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo

25. Menteri Desa dan PDTT: Abdul Halim Iskandar

26. Menteri ATR/Kepala BPN: Sofyan Djalil

27. Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa

28. Menteri PAN-RB: Tjahjo Kumolo

29. Menteri BUMN: Erick Thohir

30. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki

31. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama

32. Menteri PPA: I Gusti Ayu Bintang Darmawati

33. Menristek Bambang Brodjonegoro

34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Zainudin Amali

35. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko

36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung

37. Kepala BKPM: Bahlil Lahadalia

38. Jaksa Agung: Burhanudin

Daftar 12 Wakil Menteri

1. Wahyu Sakti Trenggono

Wahyu merupakan Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin saat Pilpres 2019.

Kepada wartawan, Wahyu mengaku diminta menjadi Wamen Pertahanan.

Dia akan membantu Prabowo dalam mengembangkan industri pertahanan di Tanah Air.

2. Angela Tanoesoedibjo

Angela merupakan politisi yang juga anak dari pengusaha sekaligus Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

Dia mengaku dipercaya membantu Wishnutama di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

3. Budi Arie Setiadi

Budi merupakan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi atau Projo.

Meski sudah mengaku kecewa karena Jokowi menunjuk Prabowo sebagai menhan, Budi tetap datang ke Istana.

Usai bertemu Jokowi, Budi mengaku diminta menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

4. Zainut Tauhid

Zainut merupakan politisi PPP yang juga menjadi Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia.

Dia enggan memberi tahu pos kementerian apa yang akan ditempati.

Kepada wartawan, Zainut hanya mengatakan siap meningkatkan pendidikan keagamaan, seperti madrasah dan pesantren.

5. John Wempi Wetipo

Wempi merupakan mantan Bupati Jayawijaya yang juga politisi PDI-P.

Putra asli Papua ini mengaku diminta jadi Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Dia secara khusus diminta mempercepat pembangunan kawasan timur Indonesia.

6. Surya Tjandra

Politisi PSI ini diminta menjadi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional.

Secara khusus, Surya diminta menangani konflik agraria dan regulasi yang tumpang tindih.

7. Jerry Sambuaga

Politisi Partai Golkar ini mengaku diminta menjadi wakil menteri di bidang perdagangan.

Ia berdiskusi dengan Presiden Jokowi tentang isu-isu perjanjian internasional dan perdagangan internasional.

8. Mahendra Siregar

Mahendra saat ini menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat. Jokowi memberi Mahendra tugas khusus yang harus dituntaskan dalam waktu setahun.

Tugas itu adalah meningkatkan kualitas promosi, investasi, perdagangan.

Presiden juga meminta Mahendra untuk menjaga dan mengamankan keberlanjutan industri sawit Indonesia.

9. Alue Dohong

Alue merupakan Deputi Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan Badan Restorasi Gambut.

Dia diminta menjadi Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dia berdiskusi dengan Jokowi tentang rencana ibu kota negara baru di Kalimantan Timur yang berkonsep smart, beautiful, dan sustainable city.

10. Suahasil Nazara

Suahasil merupakan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Dia diminta membantu Sri Mulyani dengan menjadi Wakil Menteri Keuangan.

11. Budi Gunadi Sadikin

Budi merupakan Direktur Utama PT Inalum. Dia diminta Presiden Jokowi membantu Erick Thohir dengan menjadi Wakil Menteri BUMN.

12. Kartika Wiryoatmojo

Dia saat ini tercatat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri. Seperti Budi Gunadi, Presiden Jokowi memintanya untuk menjadi Wakil Menteri BUMN.

Editor: Hendra Gunawan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved