937 Pengendara Terjaring Sweeping di Kutai Timur, Terbanyak Anak di Bawah Umur dan Lawan Arus
937 Pengendara Terjaring Sweeping di Kutai Timur, Terbanyak Anak di Bawah Umur dan Lawan Arus
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Samir Paturusi
Dari penuturan Kanit Regident Polres Kutai Timur AKP Satria tercatat sekitar 18 pengendara yang tidak melengkapi surat-surat seperti STNK maupun SIM.
Bahkan beberapa yang terjaring merupakan anak sekolah yang belum memiliki SIM.
"Ini bisa bertambah lagi. Kita mulai operasi setengah lima tadi dan hingga pukul lima lebih ini sudah ada 18 orang pelanggar," ucap Kanit Regident Polres Kutai Timur Ipda Satria, Rabu (23/10/2019).
Ia mengingatkan kepada masyarakat Kutai Timur khususnya untuk selalu membawa kelengkapan surat-surat berkendara sebelum keluar rumah. Jika memang STNK maupun SIM sudah hampir mati segera diurus.
Sementara itu Sarah salah satu warga merasa kaget terhadap operasi yang berjalan mendadak tersebut. Ia pun harus kena tilang karena tidak membawa SIM.
"Ini mau pulang dari rumah sakit dan memang arah rumah ke sini," kata Sarah.
Operasi Zebra Mahakam 2019 ini akan terus bergulir setiap hari mulai tanggal 23 Oktober sampai tiga November 2019.
Operasi Zebra Dimulai di Kutai Timur
Target Operasi Zebra Mahakam di Kutai Timur, Tahun Lalu Melanggar Arus Paling Banyak Dilakukan
Mulai hari ini Rabu, (23/10/2019) polres Kutai Timur menggelar operasi Zebra Mahakam 2019.
Untuk itu personel dari polisi lalu lintas akan memeriksa surat-surat dan kelengkapan berkendara sampai 3 November mendatang.
Dari penuturan Kasatlantas Polres Kutai Timur AKP Eko Budiatno mengatakan pihaknya akan memeriksa kelengkapan berkendara.
• Danlantamal XIII Tarakan Menepi ke Sangatta, Ingatkan Kejujuran Taruna, Jangan Mencontek!
• Letkol Laut Osben Alibos Naibaho Jabat Danlanal Sangatta, Berikut Profilnya
• KRI Satsuit Tubun 356 Miliki Sensor Bawah dan Atas Air, Akan Dikomandoi Danlanal Sangatta
Sekaligus memberikan sanksi bagi pengendara yang tidak taat dengan peraturan lalulintas.
"Untuk target operasi yaitu tidak pakai helm, lawan arus dan pengendara anak di bawah umur.
Tujuan dari adanya operasi ini yaitu menciptakan kamseltibcar lantas yang kondusif dan zero laka lantas," ucap Eko Budiatno.