Sambut 91 Tahun Sumpah Pemuda, Pemuda di Samarinda Deklarasikan Bangun Persaudaraan untuk Perdamaian

Sambut 91 Tahun Sumpah Pemuda, Pemuda di Samarinda Deklarasikan Bangun Persaudaraan untuk Perdamaian

TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO WICAKSONO PUTRO
Panitia Bersama -  Dalam agenda yang bertema “Sapa Pemuda Kaltim”, di rangka menyambut 91 tahun Sumpah Pemuda, di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur. Agenda dilaksanakan pada Minggu, (27/10/2019), di Halaman Parkir GOR Stadion Sempaja (Sebrang Hotel Atlit), yang turut diisi berbagai kegiatan lainnya, seperti Pawai Kebudayaan, Simpang Toko Mulawarman, Penampilan Tarian Daerah, Puisi, Lagu, Orasi, Teatrikal, Deklarasi Bersama dan Penutupan. 

TRIBUNKALTIM.CO SAMARINDA - Sambut 91 Tahun Sumpah Pemuda, Pemuda di Samarinda Deklarasikan Bangun Persaudaraan untuk Perdamaian

Memperingati sumpah pemuda, tidak hanya sekedar momentum peringatan, juga hafalan perayaan yang diadakan euforia semata, tiap tahunnnya.

Namun yang paling penting ialah, sejarah kaum muda, dalam perjalanan menuju kemerdekaan sebuah bangsa.

Terhitung sembilan puluh satu tahun usia perlawanan sejarahnya dimulai sejak 28 Oktober 1928 hingga sekarang.

Ingin Mencari Sensasi Lain, Peserta Enggang Trail Run Nikmati Medan Perlombaan di Samarinda

Jika Tol Balikpapan-Samarinda Beroperasi Nanti, Ini Imbauan Dirlantas Polda Kaltim

Walikota Samarinda Syahari Jaang Tinjau Pembangunan Tangki BBM dan LGP oleh Pertamina di Palaran

Proses sejarahnya, kaum muda membangun persatuan atas dasar kesamaan rasa kecintaan tanah air  dengan menjiwai nasionalisme, untuk memerdekakan sebuah bangsa,

yang masa itu terjajah oleh kolonialisme dan kapitalisme, untuk mengusai segala sektor sumber daya kehidupan, terutama sumber daya alam beserta isinya.

"Mari kita merawat ingatan pentingnya sejarah, sumpah Pemuda adalah hasil dari dua kali pertemuan para pemuda Indonesia kala itu yang terlibat dalam dua kali kongres," kata Himas Aksi Damai Sapa Pemuda Kaltim, Yohanes Ricardo Nanga Wara, Minggu (27/10/2019).

Di saat pelaksanaan kongres Pemuda I, pada (30 April 1926 – 2 Mei 1926 lalu, di Jakarta), kaum muda saat itu, terdiri dari berbagai daerah, untuk berbicara mempelopori persatuan bangsa, ada Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, dan Jong Ambon.

Kemudian, di kongres Pemuda II, yang dilaksanakan pada 27 – 28 Oktober 1928 lalu, juga bertempat di Jakarta, malah sampai melahirkan Sumpah Pemuda.

"Agenda kongres tersebut, pertama kalinya lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan didepan khalayak ramai, diiringi alunan biola oleh sang pencipta, yaitu Wage Rudolf Supratman.

Walau kondisi masa itu diperketat penjagaan oleh aparat pemerintah Belanda.

Tapi lagi-lagi, sorak sorai nyanyian itu, menjadi bentuk perlawanan terhadap kolonialisme sekalipun, dihadangkan dengan bentuk ancaman," tandas Ricardo.

Ia menyerukan sebuah pertanyaan, terkait apa refleksi kaum muda hari ini?

Dia pun menjawab "Tentunya sejarah bukan menjadi cerita atau dongeng, tapi acuan substansi sejarah untuk tidak digeneralisir apalagi dilupakan," ucapnya.

Berangkat dari sejarah, yanh artinya kaum muda, mesti memiliki jiwa patriotisme, nasionalisme untuk menolak penindasan manusia atas manusia,

dan penghisapan bangsa atas bangsa, serta spirit kebhinekaan dalam rangka persatuan kaum muda tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan melainkan satu dalam kemanusiaan.

"Karena musuh kita hanya satu, yakni sistem yang menindas ialah kapitalisme juga imprealisme.

Oleh karena itulah kita bisa membebaskan umat manusia dari bentuk penindasan dan penghisapan sehingga menggapai tatanan masyarakat adil dan makmur," menurutnya.

Panitia Bersama -  Dalam agenda yang bertema “Sapa Pemuda Kaltim”, di rangka menyambut 91 tahun Sumpah Pemuda, di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur. Agenda dilaksanakan pada Minggu, (27/10/2019), di Halaman Parkir GOR Stadion Sempaja (Sebrang Hotel Atlit), yang turut diisi berbagai kegiatan lainnya, seperti Pawai Kebudayaan, Simpang Toko Mulawarman, Penampilan Tarian Daerah, Puisi, Lagu, Orasi, Teatrikal, Deklarasi Bersama dan Penutupan.
Panitia Bersama -  Dalam agenda yang bertema “Sapa Pemuda Kaltim”, di rangka menyambut 91 tahun Sumpah Pemuda, di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur. Agenda dilaksanakan pada Minggu, (27/10/2019), di Halaman Parkir GOR Stadion Sempaja (Sebrang Hotel Atlit), yang turut diisi berbagai kegiatan lainnya, seperti Pawai Kebudayaan, Simpang Toko Mulawarman, Penampilan Tarian Daerah, Puisi, Lagu, Orasi, Teatrikal, Deklarasi Bersama dan Penutupan. (TRIBUNKALTIM.CO/CAHYO WICAKSONO PUTRO)

Ricardo mencanangkan, bajwa kaum muda mesti menjadi bagian, dari pelopor yang akan menentukan arah perubahan suatu bangsa.

Dan kaum muda harus melek, terhadap situasi carut marut bangsa, serta kaum muda mesti kritis terhadap problematika, yang dihadapi oleh rakyat tertindas.

Bahkan kaum muda harus mampu menawarkan ide, gagasan serta wacana kritis untuk memecahkan kasuistik bangsa yang terjadi saat ini. 

"Jadikan sejarah sebagai obor untuk melawan kegelapan, ambil api sejarah buang abunya agar tetap membara dalam jiwa kaum muda. Biarkan yang tidak murni akan terbakar mati, karena sejarah adalah senjata kita untuk melawan penguasa," serunya.

Dirinya menegaskan, agat seluruh penuda dapat berpegang teguh atas dasar tugas dan tanggung jawab sejarah bangsa, yang diemban dipundak.

"Mari kita seluruh kaum muda dari berbagai elemen organisasi, daerah, suku, budaya, ras, golongan, agama dari Sabang sampai Marauke, untuk menyatakan sikap manifesto politik, sebagai rasa persatuan yang kita tanamkan, dan berpacuan dengan beberapa point penting," ungap Ricardo.

Ia menyebutkan, sebagai Kaum Pemuda dan Mahasiswa Kalimantan Timur, menyatakan : 

1. Kami Pemuda se-Kalimantan Timur berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pedoman dan sumber dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Kami Pemuda se-Kalimantan Timur menjunjung jiwa nasionalisme yakni pembebasan manusia dari penindasan serta menolak perpecahan yang memuat suku, agama, ras dan golongan tertentu demi merajut ke-Bhinekaan.

3. Kami Pemuda se-Kalimantan Timur mengajak seluruh elemen Pemuda, Mahasiswa dan Rakyat Kalimantan Timur untuk tetap bertekad merawat nilai toleransi, persaudaraan dan kebudayaan bangsa Indonesia.

4. Kami Pemuda se-Kalimantan Timur menolak keras adanya gerakan yang bertentangan dengan Pancasila yang mengatasnamakan agama dan kelompok tertentu yang berusaha mencoba merong-rong semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

5. Kami Pemuda se-Kalimantan Timur berharap seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu Hoax yang berkembang di masyarakat maupun di media sosial.

6. Kami Pemuda se-Kalimantan Timur memiliki motto perjuangan sesuai dengan cita-cita Pancasila. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved