Kisah Mung Parahadimulyo Dapat Beras Kelebihan, Prajuritnya Dimarahi, Pernah Pimpin Kodam Mulawarman

Kisah Mung Parahadimulyo Dapat Beras Kelebihan Prajuritnya Dimarahi, Pernah Pimpin Kodam Mulawarman pernah juga ke Tarakan Kalimantan Utara.

Editor: Budi Susilo
Historia/Betaria S
Kolonel Mung Parahadimulyo. Kolonel Mung, Komandan Kopassus yang Jujur dan Tegas: Tempeleng Prajurit yang Salah Bagi Beras Jatah. - Historia/Betaria S 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kisah Mung Parahadimulyo Dapat beras Kelebihan prajuritnya dimarahi, Pernah Pimpin Kodam Mulawarman.

Sosok Mung Parahadimulyo belum banyak yang mengenal. 

Pria ini pernah ditugaskan pimpin Kodam Mulawarman yang sekarang ini mencakup tiga wilayah Kalimantan Utara, kaltim dan Kalimantan Selatan. 

Seperti apa kisah Mung Parahadimulyo?

Kalau polisi memiliki Jenderal Hoegeng sebagai komandan polisi yang jujur, maka Kopassus punya Kolonel Mung Parahadimulyo yang juga sangat terkenal akan kejujurannya.

Nama Kolonel Mung Parahadimulyo, tidak setenar Jenderal Hoegeng atau masih asing terdengar.

Ini Kolonel Mung Parahadimulyo menjadi Komandan Kopassus antara tahun 1958-1964

Saat pasulan elite ini masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat ( RPKAD ).

Nah, Kopassus merupakan pasukan elite kebanggaan Angkatan Darat dan juga Indonesia.

Panglima TT III Siliwangi Kolonel AE Kawilarang membentuknya untuk mendapatkan pasukan dengan mobilitas tinggi yang terdiri dari prajurit-prajurit andal, terutama dalam pergerakan senyap

Dikutip dari historia.id, dalam artikel berjudul Komandan Kerjai Bawahan yang ditulis MF Mukthi, dikisahkan, selain dikenal sangat tegas, Kolonel Mung Parahadimulyo juga sangat jujur saat menjadi Komandan Kopassus.

Di antara panglima-panglima pasukan yang pernah bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) itu adalah Kolonel Mung Parahadimulyo (1958-1964).

Kendati namanya kurang populer, terlebih saat ini, Mung Parahadimulyo dikenal oleh generasi pejuang angkatan 45 atau generasi setelahnya sebagai tentara tulen yang tegas dan jujur.

Mendiang Soehari Sargo, pejuang angkatan 45 yang kemudian menjadi pengamat otomotif terkemuka.

Ingat betul bagaimana tegas dan jujurnya Mung Parahadimulyo.

Suatu ketika, Mung Parahadimulyo dikirimi jatah beras prajurit oleh bawahannya.

Alih-alih langsung mengambilnya, Mung Parahadimulyo menimbang ulang jatah beras itu.

Ternyata, jatah beras yang didapatnya kelebihan dari yang seharusnya.

Kodam Mulawarman Bentuk Timsus Netralitas TNI dalam Pilkada

Peringati HUT ke 60 Kodam Mulawarman, Kodim Sangatta Gandeng Masyarakat Bersih-Bersih Masjid

Padamkan Kebakaran Hutan, Anggota TNI Kodam Mulawarman Andalkan Dahan Pohon

Dia pun menanyakan kepada bawahannya siapa yang menimbang dalam penjatahan beras itu.

“Langsung ditempeleng itu yang menimbang,” kata Soehari kepada Historia beberapa tahun silam di rumahnya, bilangan Cinere, Depok.

“Kalau saya dapat lebih banyak berarti kan ada jatah lain yang dikurangi.

Orang itu pasti dapat lebih sedikit. Ulangi semuanya!” kata Mung Parahadimulyo, memberi perintah sebagaimana ditirukan Soehari.

Ketegasan dan kejujuran Mung Parahadimulyo itu juga dikenang betul.

Oleh Kolonel Penerbang (Purn.) Pramono Adam.

Kodam Mulawarman Tanam Pohon di Balikpapan

BERITA FOTO: Renovasi Markas Kodam Mulawarman Balikpapan

“Kalau Pak Mung Parahadimulyo itu prajurit betul. Hebat banget.

Tentaranya, Kopassus sendiri udah keder,” ujar lelaki yang akrab disapa Pram itu kepada Historia.

Pram mengenal Mung Parahadimulyo ketika di-BKO-kan ke Kodam Mulawarman semasa Konfrontasi (1963-1965).

Sejak awal 1965, Kodam Mulawarman itu dipimpin Mung Parahadimulyo.

Pram kerap diminta Mung Parahadimulyo mengantarkan inspeksi ke perbatasan menggunakan helikopter.

Suatu hari, Pram melihat Mung Parahadimulyo memarahi anak buahnya yang kedapatan naik sepeda motor.

“Siapa yang nyuruh kamu naik motor? Kamu beli dari mana? Pulang!” kata Pram menirukan Mung Parahadimulyo memarahi prajurit baret merah itu.

Pram sendiri pernah kena semprot Mung Parahadimulyo.

Ceritanya berawal dari ketika dia bersama Suwoto Sukendar (KSAU 1969-1973).

Kodam Mulawarman Kirim 450 Prajurit Yonif Rider 600 Modang ke Perbatasan, Ini yang Akan Dilakukan

Peringati HUT ke 60 Kodam Mulawarman, Kodim Sangatta Gandeng Masyarakat Bersih-Bersih Masjid

Jadi Prajurit Ibukota, Kodam Mulawarman Tingkatkan Kemampuan Public Speaking, Undang Choky Sitohang

Dan beberapa prajurit lain jajan rujak karena lapar.

Tak lama setelah itu, kata Pram.

“Pak Mung datang. ‘Ngapain kamu makan, boros-borosin aja,” sambung Pram menirukan Mung Parahadimulyo.

Namun, seingat Pram, Mung Parahadimulyo tak hanya mengajarkan kedisiplinan lewat bentakan.

Pernah suatu ketika Mung Parahadimulyo, mengajarkan kedisiplinan lewat kejahilan.

Peristiwa itu terjadi saat Mung Parahadimulyo hendak pulang dari perbatasan ke Tarakan.

Yang sekarang masuk wilayah Kalimantan Utara, dengan menumpang helikopter Mi-6 yang dipiloti Pram.

“Udah siap satu jejeran (pasukan) mau kasih hormat. Lihat aku, pas di depan, Pak Mung turun terus di bawah pesawat. (Dia) terus melompat pagar di ujung sana, pergi sendiri jalan kaki ke mess. Lha ini (pasukan) yang siap mau menghormat, ‘ke mana ini (komandan)?’ Aku tahu, aku cengar-cengir sendiri,” ujar Pram sambil tertawa.(*)

Berita ini telah terbit di TribunnewsWiki dengan judul Kolonel Mung Parahadimulyo, Komandan Kopassus yang Jujur dan Tegas: Tempeleng Prajurit yang Salah Bagi Beras Jatah https://www.tribunnewswiki.com/amp/2019/10/29/kolonel-mung-komandan-kopassus-yang-jujur-dan-tegas-tempeleng-prajurit-yang-salah-bagi-beras-jatah?page=all

Kodam IX/Mulawarman

  • Letkol Inf R.Hartojo (1958-1958)
  • Brigjen TNI Suharjo (1960-1965)
  • Brigjen TNI Sumitro (1965-1965)
  • Brigjen TNI Mung Parhadimulyo (1965-1970).
  • Sumber Data: Kodam Mulawarman.
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved