Bahaya Lem Aibon, Dianggarkan Rp 82 M di APBD DKI Jakarta Era Anies Baswedan, Bikin Bunuh Diri
Bahaya Lem Aibon, dianggarkan Rp 82 M di APBD DKI Jakarta era Anies Baswedan, bikin bunuh diri
TRIBUNKALTIM.CO - Bahaya Lem Aibon, dianggarkan Rp 82 M di APBD DKI Jakarta era Anies Baswedan, bikin bunuh diri.
Lem Aibon tengah menjadi sorotan.
Musababnya anggaran super jumbo yang dialokasikan di APBD DKI Jakarta untuk membeli Lem Aibon mencapai Rp 82 M.
• Anggarkan Lem Aibon Rp 82 M, APBD DKI Jakarta Disorot, Kok Publik Bandingkan Anies Baswedan dan Ahok
• Puan Maharani Bongkar Hubungan Ibunya, Megawati dengan SBY, Hingga AHY Tak Jadi Menteri Jokowi
• Diperiksa Polda Sultra, Ini Kabar Irma Nasution Istri eks Dandim Kendari Dicopot KSAD Andika Perkasa
• Viral di WhatsApp, Ibu Guru Relakan Suami PNS Poligami, Gubernur Nurdin Abdullah Angkat Bicara
Publik lantas membandingkan APBD DKI Jakarta pada era Gubernur Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP.
Di sisi lain, ternyata Lem Aibon memiliki bahaya bagi Kesehatan yang bisa menyebabkan kematian.
Lem Aibon kerap disalahgunakan oleh anak muda, anak jalanan atau Anak Punk.
Lem perekat serbaguna ini sering disalahgunakan untuk mendapatkan sensasi 'high' atau mabuk.
Padahal menghirup uap Lem sangat berbahaya.
Melansir dari klikdokter.com, Lem Aibon mengandung senyawa toluene yang biasa dalam industri digunakan sebagai Lem, bahan baku cat, tinta, penghapus make up ataupun sejumlah produk kimiawi.
Lem Aibon menghasilkan bau yang mirip seperti thinner, sehingga sering disalah gunakan.
Toluene bersifat mudah dilarutkan dan sangat mudah terbakar.
Lem Aibon bisa masuk kedalam tubuh melalui berbagai cara, bisa melalui inhalasi atau kontak langsung dengan kulit.
Ketika masuk kedalam tubuh maka zat ini bisa mempengaruhi berbagai sistem organ.
Sistem saraf pusat, atau otak merupakan salah satu organ yang terpengaruh.
Menghirup Aibon bisa mengakibat pusing, halusinasi hingga mengakibatkan kehilangan kesadaran.
Kondisi lainnya bisa mengakibatkan mual muntah, iritasi, bahkan kematian. Pada penggunaan jangka panjang bisa mengakibatkan tuli, kulit kering.
Bila menemukan kasus demikian, maka yang pertama Anda harus berikan ruang untuk paparan udara bersih bagi pasien.
Pada pasien yang menerlan maka bisa dilakukan pencucian mulut, begitupun bila terkena kulit.
Anda harus banyak mengalihkan kegiatan dengan hal yang lebih positif supaya terhindar dari keinginan untuk menggunakan senyawa kimia tertentu untuk rekreasi.
Efek yang diberikan senyawa kimia tersebut justru bisa membahayakan Kesehatan.
Dikutip dari Kidshealth.org, efek jangka pendek yang dirasakan saat menghirup uap solven meliputi gejala-gejala sebagai berikut:
1. Mual-muntah
2. Halusinasi
3. Mati rasa atau hilang kesadaran
4. Susah bicara atau cadel
5. Kehilangan koordinasi gerak tubuh.
6. Denyut jantung meningkat
Karena uap solven tersebut bisa terakumulasi di jaringan tubuh, dalam jangka panjang jika terhirup terus menerus bisa memberikan efek jangka panjang.
Di antaranya adalah sebagai berikut:
1.Kerusakan otak (bervariasi, mulai dari cepat pikun, parkinson dan kesulitan mempelajari sesuatu)
2. Otot meLemah
3. Depresi
4. Sakit kepala dan mimisan
5. Kerusakan saraf yang memicu hilangnya kemampuan mencium bau dan mendengar suara.
Meski hanya dihirup sekali, efeknya juga bisa fatal jika telah melewati ambang batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh.
Uap Lem dan thinner bisa membunuh dalam seketika dengan mekanisme sebagai berikut.
1. Sudden Sniffing Death
Kematian mendadak saat menghirup uap pelarut umumnya disebabkan oleh sabotase fungsi jantung. Gejala awalnya adalah denyut nadi meningkat dan tidak teratur, lalu tak lama kemudian berhenti untuk selamanya.
2. Asphyxia
Uap solven juga bisa mengikat oksigen di sistem pernapasan dan memicu asphyxia atau kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.
3. Sesak napas
Di kalangan anak jalanan, aktivitas ngeLem sering dilakukan dengan kepala ditutup tas plastik agar uap tidak menyebar ke mana-mana.
Ketika tubuh sudah terpengaruh uap pelarut, si anak jalanan tidak bisa melepas sendiri plastik penutup tersebut dan akan mati Lemas jika tidak ada temannya yang menolong.
4. Bunuh diri
Depresi dan halusinasi merupakan dampak serius dari uap solven. Dampak ini bisa membunuh seseorang jika orang itu kemudian tergerak untuk melakukan bunuh diri dalam kondisi kejiwaan yang sedang kacau.
Dibongkar William Aditya Sarana
Rabu (30/10/2019) dua kata menjadi trending topic Twitter adalah 82 M dan Aibon, dua hal ini terkait dengan pengajuan anggaran pembelian Lem dari Dinas Pendidikan atau Disdik Jakarta dalam dokumen rancangan KUA-PPAS 2020 sebesar Rp 82,8 miliar.
Terkait dengan pengajuan anggaran beli Lem yang mencapai Rp 82,8 miliar tersebut, Disdik DKI Jakarta menduga ada kesalahan dalam pengetikan.

Temuan pengajuan anggaran pembelian Lem hingga Rp 82,8 miliar ini dikomentari pula oleh Politikus PSI, William Aditya Sarana.
Seperti dikutip dari kompas.com, Sekretaris Dinas Pendidikan ( Disdik ) DKI Jakarta Susi Nurhati mengomentari temuan Politikus PSI William Aditya Sarana mengenai anggaran untuk pembelian Lem Aibon sebesar Rp 82,8 miliar.
"Ini sepertinya salah ketik, kami sedang cek ke semua komponennya untuk diperbaiki, " kata Susi Nurhati saat dihubungi di Jakarta, Selasa (29/10/2019) malam, seperti dikutip Antara.
Susi menyatakan, dalam usulan anggaran dinas melalui Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat itu, item yang diusulkan berupa kertas dan tinta saja dan menegaskan tidak ada pengajuan anggaran untuk pembelian Lem Aibon.
"Itu ATK, tapi kami hanya mengusulkan kertas dan tinta saja," ujarnya.
Selanjutnya, Susi mengatakan, pihaknya akan menyelidiki pihak yang menginput pembelian Lem sebanyak Rp 82,8 miliar tersebut.
"Kami akan cek ke seluruh SDN di Jakarta Barat, kami revisi usulan anggaran itu terakhir hari Jumat (25/10) malam.
Dan sekarang juga akan kami cek kembali keseluruhannya," katanya.
Sebelumnya, William Aditya Sarana menyoroti anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pembelian Lem aibon hingga Rp 82,8 miliar.
Hal itu diungkapkan William di akun media sosial Twitter nya @willsarana.
Dalam cuitannya itu, William menyebut telah menemukan anggaran aneh pembelian Lem Aibon senilai Rp 82,8 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
"Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai dua kaleng Lem Aibon per murid setiap bulannya.
Buat apa?" tulis William pada Selasa malam.
Politikus PSI William Aditya Sarana juga mengunggah hal yang sama di akun instagramnya. (*)