Tak Disangka Reaksi Menhan Prabowo Subianto saat Dicecar Wartawan soal Musuh dan Pesan untuk Loyalis
Tak disangka reaksi Menhan Prabowo Subianto saat dicecar wartawan soal musuh Indonesia dan pesannya untuk para loyalis.
"Dan saya akan sekuat tenaga melanjutkan apa yang sudah dirintis untuk mencari terobosan baru," kata Prabowo Subianto.
Diizinkan masuk Amerika
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa sejak Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan terdapat sejumlah negara yang hendak bersilaturahmi, termasuk dari Amerika Serikat.
Mereka silaturahmi sekaligus menyampaikan undangan kepada Prabowo Subianto.
"Jadi begini memang sejak jadi Menhan ada beberapa dari negara yang kemudian bersilahturahmi kepada pak Prabowo termasuk dari tim Amerika Serikat. Kemudian dalam silaturahmi itu juga menyampaikan undangan-undangan untuk berkunjung," kata Sufmi Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa, (29/10/2019).
Namun, menurut Sufmi Dasco undangan tersebut belum bisa ditindaklanjuti Prabowo Subianto.
Karena Mantan Danjen Kopassus itu masih merancang sejumlah kebijakan pada bidang pertahanan.
"Namun karena kesibukan pak Prabowo yang masih menata mempelajari dan kemudian membuat rencana-rencana untuk departemen pertahanan sehingga rencana keluar negeri itu termasuk ke Amerika belum terjadwalkan," katanya.
Untuk diketahui, dengan undangan tersebut Prabowo Subianto diperbolehkan ke Amerika.
Pasca reformasi 1998, Prabowo Subianto dan sejumlah petinggi militer Indonesia sempat ditolak masuk negara adidaya tersebut.
Baca juga: Eks Anak Buah SBY, Kini Anggota Prabowo Subianto Menangis Dipecat Gerindra, Tak Jadi Anggota DPRD
Baca juga: Trending Topic Twitter 82 M, Politisi PSI Soroti Anggaran Beli Lem Rp 82,8 M, Begini Jawaban Disdik
Baca juga: 2 Tahun Lalu Wika Salim juga Pernah Viral di Instagram karena Video Amoral, Kini Rayu Ariel NOAH
Baca juga: Jadwal MotoGP Malaysia 2019, Kompatriot Valentino Rossi Tuding Marc Marquez Usai Jatuh di Australia
Sebuah laporan harian New York Times mengatakan, tahun 2000, Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo Subianto yang pangkat terakhirnya di militer adalah Letnan Jenderal, untuk menghadiri wisuda anaknya di Boston.
Namun, pihak AS tidak pernah menjelaskan mengapa permohonan visa Prabowo Subianto ditolak.
Prabowo Subianto mengatakan kepada Reuters pada 2012 bahwa ia masih ditolak untuk mendapatkan visa AS karena tuduhan bahwa dirinya menghasut kerusuhan yang menewaskan ratusan orang setelah penggulingan Soeharto.
Dia membantah telah melakukan kesalahan. (*)