Respon Gubernur Anies Baswedan APBD DKI Jakarta untuk ATK dan Ballpoint Capai Rp 1,6 T, Abrakadabra
Respon Gubernur Anies Baswedan APBD DKI Jakarta untuk ATK dan Ballpoint Capai Rp 1,6 T, Abrakadabra
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Amalia Husnul A
Saya mau tahu yang mengusulkan siapa dan alasannya apa nilai-nilai yang diajukan fantastis sekali.
Jangan sampai DPRD hanya jadi tukang stempel Gubernur,” ujar William.
Di lain pihak, ada yang menyebut temuan itu adalah disinformasi belaka.
Hal tersebut karena Anies Baswedan sendiri murka melihat anggaran yang tidak wajar.
Hal itu terlihat ketika Anies Baswedan memberikan arahan dalam rangka Pembahasan Rancangan KUA-PPAS dan RAPBD 2020, Rabu (23/10/2019).
Anies Baswedan jeli menyoroti satu per satu anggaran yang dituliskan khususnya terkait Alat Tulis Kantor (ATK).
Bahkan, anggaran ATK dari tahun 2019 ke 2020 mengalami peningkatan yang cukup drastis.
"Belanja Alat Tulis Kantor tahun lalu atau tahun ini Rp 349 Miliar, tahun depan 1,6 Triliun, abrakadabra," ujar Anies Baswedan.
"Bagaimana kita menjelaskannya? Belanja Alat Tulis Kantor dari 349 Miliar jadi Rp 1,6 Triliun, ini namanya mempermalukan diri sendiri," tambahnya.
Jika sebelumnya disebutkan bahwa anggaran ballpoint itu hanya Rp 124 Miliar, ternyata jauh lebih fantastis.
Terlihat dari layar saat Anies Baswedan rapat, anggaran pembelian ballpoint ternyata mencapai Rp 635 miliar.
Anies Baswedan pun langsung marah.
"Ballpoint Rp 635 miliar.
Mau contoh? Saya punya tiga laser pointer.
Di tempat yang sama.