TMMD ke 106
Tangkal Gaya Hidup Tak Sehat BAB Sembarangan, TNI Bangun Jamban Demi Kualitas Kesehatan Warga Berau
Tangkal gaya hidup Tak Sehat BAB sembarangan, TNI Bangun Jamban Demi Kualitas Kesehatan Warga Berau di Kalimantan Timur
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Peran serta Tentara Nasional Indonesia atau TNI di wilayah Kalimantan Timur sangatlah vital.
Sepak terjang TNI bukan saja sebagai penjaga kemanan menjaga kedaulatan negara, menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa akan tetapi juga punya peran strategis.
Keberadaan TNI di tengah masyarakat pun rupanya bisa membawa kemanfaatan yang sangat luar biasa.
Hal ini tampak dari eksistensi TNI dalam melakukan pengerjaan yang memberikan perubahan bagi pembangunan masyarakat di lokasi yang memang butuh perhatian.
Belum lama ini, TNI Angkatan Darat dari Kodam VI Mulawarman melakukan kegiatan sosial, memberikan sumbangsih bagi pembangunan jamban di lingkungan permukiman penduduk.
Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD yang ke 106 dari Kodim 0902 Tanjung Redeb yang merupakan wilayah Kodam VI Mulawarman membuat gebrakan kerja nyata.
Pihak Kodim 0902 Tanjung Redeb di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur membikin terobosan yang bisa dimanfaatkan oleh warga setempat.
Personel dari Kodim 0902 Tanjung Redeb buat jamban yang selama ini masih ada beberapa warga yang masih melakukan buang air besar atau BAB sembarangan.
Dijelaskan oleh Serda Nursahid, Pimpro Jamban TMMD ke 106 di Kalimantan Timur, menuturkan, pembangunan jamban bagi warga yang berada di kampung Limunjan dan Sei Buntu di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur.
"Pekerjaan dilakukan kerjasama dan partisipasi seluruh komponen yang tergabung dalam pelaksanaan TMMD ke 106 Kodim 0902 Tanjung Redeb," ujarnya, yang dikutip oleh Tribun Kaltim dari TNI.mil.id.
Tentu saja, penyediaan jamban ini berharap memberikan kualitas Kesehatan hidup yang semakin terjamin dan memberikan kehindahan tempat tinggal perkampunga warga.
Logikanya, jika masih ada beberapa warga yang masih membiasakan diri hidup jorok maka akan memunculkan persoalan yang semakin besar.
Kerja Serabutan Tak Mampu Bangun Jamban
Satu di antara warga yang masih melakukan BAB sembarangan, Daeng Enre, warga Berau ungkapkan. Selama ini Daeng Enre yang tinggal di Limunjan Berau merasa tidak mampu membangun jamban di tempat tinggalnya.
Membangun jamban harus mengeluarkan kocek saku celananya yang dalam, padahal sehari-hari Daeng Enre sendiri bukan pegawai tetap yang memiliki gaji bulanan atau seorang pedagang yang punya penghasilan menetap.
Daeng Enre sendiri sehari-hari bekerja hanya musiman sebagai buruh kasar, bekerja di kebun seseorang, bekerja serabutan yang dibayar harian dan tidak pasti mendapat objek pekerjaan.
Melihat kondisi ekonomi yang mengkhawatirkan tersebut, maka Daeng Enre pun enggan membuat jamban yang harus keluarkan banyak uang.
Jurus yang diambil Daen Enre, cari tempat yang gratis dan praktis yakni membuang BAB secara sembarangan di sebuah sungai. "Buang BAB di sungai kecil yang ada dekat di rumah saya," ujarnya.
Kadang selain buang di sungai kecil, dirinya sempatkan waktu untuk melakukan buang BAB di rumah tetangganya yang berjarak jauh. "Menumpang sama rumah tetangga yang jaraknya cukup jauh," ungkapnya.
Dampak Buruk BAB Sembarangan
Andai ada warga yang masih bergaya hidup kotor, buang air besar sembarangan pastinya yang rugi bukan saja satu dua orang akan tetapi bisa seluruh warga kampung.
Mengutip dari Tribunnews.com, yang berjudul Kasus Diare Kebanyakan Dipicu BAB sembarangan, diungkapan.
Sejauh ini masih saja ada yang menerapkan pola hidup buang air besar sembarangan.
Disebutkan, lebih dari 100 juta orang di Indonesia masih buang air besar ( BAB ) sembarangan yang berisiko terhadap Kesehatan masyarakat.
Di kawasan masih juga ditemukan lebih dari 450 juta kasus diare terjadi setiap tahun.
"Sementara untuk angka kematian yang disebabkan oleh penyakit terkait air dan sanitasi hampir 150 ribu orang per tahun," tutur Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes, Wilfried H Purba di Kementerian Kesehatan, Jumat (7/9/2012).
Secara umum, di negara-negara Asia Timur terjadi disparitas capaian antara negara-negara Asia Timur, ada yang kurang dari 30 persen tapi ada yang lebih 95 persen.
Untuk rumah tangga di perkotaan lebih besar aksesnya dibandingkan dengan di kawasan pedesaan.
Untuk kondisi sanitasi sekolah dasar masih kekurangan fasilitas sanitasi yang layak bagi siswanya.
Sebagian fasilitas pelayanan Kesehatan juga kekurangan fasilitas sanitasi yang layak
"Kekurangan fasilitas sanitani bagi pasien, pengunjung dan petugasnya," tuturnya.
Jamban Memberi Harapan Kesehatan Berkualitas
Melalui momen TMMD ke 106 di wilayah Berau Kalimantan Timur, di Kodim 0902 Tanjung Redeb, pastinya memberikan secercah harapan yang lebih baik, menjamin Kesehatan yang benar-benar berkualitas.
Kali ini TNI terpanggil, melalui TMMD ke 106, pastinya memberikan wujud nyata, membangun jamban, membersembahkan ke warga yang memang benar-benar membutuhkan.
Pembangunan jamban oleh TNI kali ini dilakukan di perkampungan Limunjan dan Sei Buntu di Berau, Kalimantan Timur.
Menanggapi hal itu, warga pun merespon positif atas program TMMD yang digawangi oleh TNI Kodam VI Mulawarman di wilayah Kodim 0902 Tanjung Redeb, Berau Provinsi Kalimantan Timur.
Warga yang mendapat bantuan pembangunan jamban, Daeng Enre, yang tinggal di RT 21 Limunjan Berau bertutur, sangat bahagia, senang sekali dibantu dibuatkan jamban.
Selama ini membuat jamban merupakan hal yang sulit bagi Daeng Enre, kemudian datang pihak TNI ikut berkontribusi tentu saja sangat senang.
"Bagus programnya, setuju saya," ujarnya pada Senin (14/10/2019).
Menurut dia, pembangunan jamban yang dilakukan pihak TNI memberi banyak manfaat, terutama warga yang kurang mampu seperti Daeng Enre.
"Saya sangat bersykur, saya tidak lagi harus buang air besar sembarangan. Saya bisa hidup sehat. TMMD dari TNI berikan manfaat banyak buat warga kurang mampu seperti saya," ungkapnya.
Selain itu, tambahnya, program TMMD yang menyasar ke dirinya direspon baik. Dirinya ungkapkan ucapan banyak terima kasih.
"Saya tidak mau tinggal diam juga, saya akan bantu aparat TNI dan warga sekitar selama pembangunan jamban dilakukan, ikut bantu-bantu apa yang saya bisa bantu," ujarnya.
Selain itu, warga lainnya, Saharuddin yang tinggal di RT 20 Sei Buntu Berau Kalimantan Timur, menuturkan, bantuan pembangunan jamban yang diberikan TNI jadi satu kesempatan mengubah hidup menjadi lebih berkualitas, terhindar dari prinisp hidup yang tidak ramah lingkungan.
"Senang. Bangun jamban ya menunjukan progres yang sangat cepat," tutur Saharuddin, yang merespon bantuan jamban dari pihak TNI melalui program TMMD ke 106 di Berau Kalimantan Timur.
Mabes TNI Angkatan Darat video conference di Kodam VI Mulawarman
Berita sebelumnya. Di tempat terpisah, di Kota Balikpapan Kalimantan Timur. Dalam rangka menyamakan visi, misi dan persepsi pada pelaksanaan TMMD Ke 106 Tahun 2019.
Mabes TNI Angkatan Darat dan Kementerian Sosial menggelar video conference serentak, yang diikuti oleh seluruh kepala daerah dan pihak terkait yang terlibat pada Rapat Koordinasi TMMD Ke 106.
Nah, video conference tersebut berlangsung di Markas Kodam VI Mulawarman di Balikpapan Kalimantan Timur, dipimpin langsung oleh Kasdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Richard Tampubolon
Serta dihadiri oleh Pejabat terkait lainnya dilingkungan Kodam VI Mulawarman termasuk sejumlah kepala daerah dan unsur pejabat unsur Forkopimda lainnya.
Dalam video conference tersebut KSAD Jenderal TNI Andhika Perkasa menyampaikan bahwa, membangun kesejahteraan rakyat bukan hanya tugas dari Kementerian Sosial dan Kementerian terkait lainnya saja, namun hal ini merupakan peran serta seluruh instansi lainnya seperti halnya TNI khususnya TNI AD.
"Oleh karena itu diharapkan dengan sinergi seluruh komponen bangsa, sasaran dan tujuan yang diinginkan dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat dapat dicapai,“ terang Jenderal TNI Andhika Perkasa dalam video conference tersebut.
Sementara itu, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, TMMD saat ini merupakan TMMD yang ke 106 dan menjadi bagian dari upaya bersama untuk membangun desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat skala besar.
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, berbagai permasalahan yang ada di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3 T) adalah tantangan yang harus dihadapi oleh seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan Ketahanan Nasional yang tangguh.
"Jadi seluruh komponen bangsa harus saling bersinergi agar dapat terwujud Indonesia yang lebih sejahtera sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,” jelasnya.

Selain itu dalam acara tersebut juga dilaksanakan prosesi penyerahan hadiah lomba pada pemenang lomba karya Jurnalistik TMMD 105 yang lalu.
Pada kesempatan yang sama, Kasdam VI/Mlw Brigjen TNI Richard Tampubolon menuturkan, TMMD ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Nah, TMMD juga memiliki sasaran utama untuk memprioritaskan daerah-daerah tertingal, terluar dan terdepan. Namun pada TMMD kali tidak hanya di fokuskan pada pekerjaan fisik saja tetapi juga ada kegiatan non fisik, salah satunya seperti penyuluhan terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba.
Pada TMMD Ke 106 kali ini di Kodam VI Mulawarman dilaksanakan di beberapa titik lokasi berbeda, salah satunya di wilayah Kabupaten Malinau.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaannya para prajurit yang terlibat dalam TMMD akan tinggal bersama masyarakat untuk membangun soliditas dan sinergitas serta kepedulian bersama.
"Pelaksanaan TMMD seperti pembangunan jalan, jembatan, gereja, masjid, poskamling dan sebagainya tentunya sangat membantu Masyarakat dan juga memiliki nilai strategis untuk pemerintah, sehingga sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai," kata Kasdam VI Mulawarman Brigjen TNI Richard Tampubolon.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaannya para prajurit yang terlibat dalam TMMD akan tinggal bersama masyarakat untuk membangun soliditas dan sinergitas serta kepedulian bersama.
" Mereka nantinya akan bahu membahu bersama warga sekitar dalam melaksanakan pengerjaan, saya berharap dengan adanya kegiatan TMMD tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat," tutupnya
(Tribunkaltim.co)