RIP Afridza Munandar

Diam & Tak Jawab Pertanyaan, Nenek Ungkap Perubahan Perilaku Afridza Munandar: Mungkin Dia Tertekan

Sebelum meninggal dunia, Pembalap Afridza Munandar ternyata menunjukkan perubahan perilaku, diungkap oleh sang nenek

Editor: Doan Pardede
TRIBUNNEWS
Ersa, Ibunda Afridza Munandar memegang foto sang pembalap 

TRIBUNKALTIM.CO - Kabar duka menyelimuti dunia balap, pembalap Indonesia Afridza Munandar meninggal dunia akibat kecelakaan.

Untuk diketahui, pembalap Afridza Munandar menghembuskan napas terakhir usai mengalami kecelakaan saat berlaga di Asia Talent Cup (ATC) di sirkuit Sepang, Sabtu(2/11).

Afridza Munandar tewas saat berlomba alias mengikuti audisi 'Road to Moto GP'.

 Bahan Apa yang Digunakan untuk Membuatan Minyak Tawon, Ternyata Bukan dari Tawon, Ini Penjelasannya

 Riwayat Pendidikan Mulan Jameela Terkuak, Istri Ahmad Dhani Pernah Sekolah Tinggi Bahasa Asing?

 VIRAL di Facebook, Cerita Layangan Putus, Kisah Nyata Mommi ASF Ditinggal Suami demi Selebgram

 Pembalap Afridza Munandar Meninggal Dunia, Video Call Ibu Sebelum Balapan, Ini Pesan Terakhirnya

Afridza Munandar kecelakaan di tikungan 10 lap pertama.

Tikungan tersebut juga pernah merenggut nyawa pembalap Moto GP Marco Simoncelli pada 23 Oktober 2011 atau delapan tahun yang lalu.

Simoncelli meninggal setelah mengalami kecelakaan yang melibatkan Colin Edwards dan Valentino Rossi.

Ketika mencoba menyalip Alvaro Bautista di tikungan ke-11, Simoncelli kehilangan kendali hingga terjatuh.

Helm Simoncelli terlepas dari kepalanya ketika ditabrak Rossi.

Simoncelli meninggal dunia karena mengalami luka parah di kepala, leher, dan dada. 

Pembalap Afridza Munandar tinggal di Perum Tamansari Indah D 9, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Saat ditemui, Irwan Munandar ayahanda Afridza mengatakan putranya menekuni dunia balap sejak usia 10 tahun dan bercita-cita dapat masuk ke ajang Moto GP melalui ajang balapan Asia Talent Cup (ATC) yang justru menjadi ajang terakhir di hidupnya.

Pemuda 20 tahun itu merupakan pembalap lulusan Astra Honda Racing School.

Ersa, Ibunda Afridza Munandar memegang foto sang pembalap
Ersa, Ibunda Afridza Munandar memegang foto sang pembalap (TRIBUNNEWS)

Usai bergabung dengan Astra Honda Racing School, ia berhasil meraih gelar juara umum Jabar MP5 dan juara umum MP6 pada 2013.

Irwan Munandar sempat menceritakan saat-saat sebelum Afridza balapan di sirkuit Sepang, ketika ditemui di kediamannya, Minggu(3/11).

Sang anak kata dia sempat menelepon ibundanya melalui fasilitas video call. Afridza minta restu kepada ibunya menjelang balapan.

"Assalamualaikum bu, kakak sekarang balapan race 1, mohon doa dan dukungannya," kata Irwan menirukan ucapan terakhir mendiang anaknya.

Setiap akan mengikuti kejuaraan,lanjut Irwan, Afridza selalu meminta doa restu seluruh keluarganya.

"Sudah kebiasaan mau balapan di dalam mau pun luar negeri," ucap Irwan.

Afridza merupakan putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Irwan Munandar, dan Ersa Maya Sri Wenda.

Paman Afridza, Rally mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas menerima kepergian keponakannya tersebut.

"Kami sudah ikhlas dan meridhoi kepulangan Afridza," ujar Rally.

Awalnya lanjut Rally, pihak keluarga tidak percaya Afridza meninggal dunia.

Keluarga,terus mencari informasi lainnya dengan membuka situs MotoGP dan sudah terdapat rilis Afridza meninggal.

Tidak lama kemudian keluarga mendapat telepon dari manajemen PT Astra Honda Motor (AHM).

AHM menyebut dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Disitu kami mulai terus berdoa," ujar Rally.

Sementara itu, suasana di kediaman almarhum Afridza juga sudah ramai dengan para pelayat dan sanak saudara.

Tenda juga sudah berdiri di rumah tersebut.

Lantunan ayat suci Alquran juga terdengar di dalam rumah tersebut.

Ibunda Afridza, Ersa juga terlihat terus menangis saat menerima dan menyalami pelayat yang datang ke rumahnya.

Beberapa pelayat juga terlihat memeluk dan menguatkan Ersa.

Menurut pihak keluarga jenazah Afridza akan tiba di tanah air, Senin(4/11) sekitar pukul 08.30 WIB.

Koordinator Tim ATC Indonesia, Charlie di Malaysia mengatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti jadwal keberangkatan jenazah karena masih menunggu seluruh dokumen yang diperlukan.

Yang pasti kata dia jenazah akan dibawa terlebih dahulu ke Jakarta untuk kemudian melanjutkan perjalanan darat ke Tasiklamaya, Jawa Barat.

"Jenazah tidak bisa langsung ke Bandung karena tidak ada fasilitas kargo di penerbangan Bandung," ujar Charlie.

Dari Malaysia saat ini jenazah Afridza sedang diautopsi.

Pihak rumah sakit menyebut pembalap muda itu meninggal dunia karena benturan keras pada bagian kepala sisi sebelah kiri.

Hasil uji urine dan darah Afridza juga sudah dikirimkan ke Kantor Kimia.

Kini pemulangan jenazah hanya tinggal menunggu surat pelepasan jenazah dari pihak kepolisian yang menangani insiden tersebut.

Penghormatan Terakhir

Banyak pembalap dunia turut mengucapkan duka cita dan bela sungkawa atas meninggalnya Afridza.

Diantaranya Fabio Quartarao, Marc Marquez dan Alex Marquez, Cal Crutchlow, hingga Andrea Iannone

RIP we will race for you," tulis pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, dalam akun twitter @fabioquartatraro20. "Rest In Peace Afridza," tulis akun @calcrutchclow, milik pembalap LCR Honda Cal Crutchlow.

RIP little champion!" tulis pembalap Aprilia, Andrea Iannone, dalam akun @andreaiannone. Adik dari Marc Marquez yang berkiprah di Moto2, Alex Marquez, juga turut bersimpati.

"Rest in peace," tulis Alex Marquez, dalam akun @alexmarquez73.

Unggahan belasungkawa juga terlibat di akun resmi Asia Talent Cup dan Official MotoGP.

Kedua akun tersebut menggungah diadakan penghormatan terakhir untuk pembalap Afridza Munandar 'We will race you' tulis kedua akun tersebut.

Penghormatan untuk melepas kepergian Afridza dilangsungkan di Sirkuit Sepang, Malaysia Minggu (3/11) pukul 10.30.

"In memory of the late Afridza Munandar, the Asia Talent Cup organisation has decided to retire the #4 from the competition." tulis Asia Talent Cup di Twitter.

Unggahan tersebut juga berisi sebuah foto Afridza saat berlenggok di arena balap menggunakan motornya dengan angka 4 di depannya.

Asian Talent Cup juga pensiunkan nomor 4 dari kompetisi untuk berikan penghormatan terakhirnya kepada Afridza.

Sang nenek ungkap firasat

FIRASAT akan pergi untuk selama-lamanya Afridza Syach Munandar, pembalap Astra Honda Racing Team yang mengalami kecelakaan pada even Asia Talent Race(ATC) 2019 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu (2/11), dirasakan nenek korban, Besset Trimawar.

Menurut Besset yang ditemui di rumah duka, Perumahan Tamansari Indah Blok D nomor 9, Kota Tasikmalaya, Minggu (3/11), tak biasanya Afridza terlihat lebih pendiam. Seminggu lalu ia baru saja pulang setelah mengikuti ATC 2019 babak penyisihan di Jepang.

"Saya melihat cucu saya lebih pendiam. Orangnya memang agak pendiam. Tapi kali ini lebih. Suatu kali saat dia masuk kamarnya, saya tanya kenapa, ada apa. Tapi dia tidak bilang apa-apa," kata Besset yang pada tahun 70an adalah pembalap perempuan di Tasikmalaya.

Saat itu Besset tak menaruh curiga apa-apa. Dia hanya berfikir mungkin Afridza sedang agak tertekan karena akan ikut dua race dengan jadwal berdekatan.

Yaitu final ATC 2019 di Sirkuit Sepang, Malaysia serta One Prix di Surabaya.

"Ternyata inilah kejadiannya. Walau berat, tapi kami menerima ikhlas dan mudah-mudahan Afridza mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujarnya.

Sementara duka mendalam masih menyelimuti Ersa Maya Sriwenda (44), ibu kandung Afridza. Hingga Minggu (3/11) sore kondisanya masih sangat berduka. Matanya perempuan cantik ini tampak sembab.

Sejumlah anggota keluarga terdekat terus mendampinginya. Dia pun belum bisa diajak berbicara.

Saat sejumlah televisi nasional melakukan //live//, Ersa langsung menontonnya.

Namun ketika muncul tayangan detik-detik kecelakaan anaknya, tangan Erza hanya menggapai-gapai pesawat televisi dengan mimik muka mengundang iba.

Tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Hanya cucuran air mata yang bisa ia lakukan. P

emandangan ini membuat keluarga serta para tamu yang tengah melayat ikut larut dalam kesedihan. Beberapa diantaranya ikut menitikkan air mata.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, yang sore itu melayat, mengatakan, pihaknya akan membantu proses pemulangan hingga pemakaman almarhum.

"Almarhum tak hanya putra terbaik bangsa tapi juga Tasikmalaya. Kami ikut bangga atas prestasi yang diraihnya selama ini. Mudah-mudahan arwah almarhum husnul khotimah," katanya.

Kecelakaan di Sirkuit Sepang, Jenazah Pembalap Afridza Munandar Tiba di Jakarta Senin Sore

Pembalap Afridza Munandar Meninggal Dunia, Video Call Ibu Sebelum Balapan, Ini Pesan Terakhirnya

Pembalap Nasional, Arif Murizal Meninggal Karena Tabrakan di Sirkuit, Begini Kronologi Lengkapnya

Jadwal MotoGP Jerman 2019, Serta Update Klasemen Pembalap

(firman suryaman)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved