Musala Baru Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Mampu Tampung 80 Jamaah, Shalat Jumat Masjid AS-Salam

musala Baru Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan mampu tampung 80 jamaah, shalat Jumat Masjid AS-Salam

TribunKaltim.CO/Muhammad Fachri Ramadhani
Suasana musala baru di area terminal keberangkatan bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dengan kapasitas menampung hingga 80 jemaah. 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN –musala Baru Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan mampu tampung 80 jamaah, shalat Jumat Masjid AS-Salam 

Penumpang pesawat Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yang berada di terminal keberangkatan tak perlu lagi khawatir, jika hendak menunaikan ibadah shalat 5 waktu.

Belum lama ini, PT Angkasa Pura I Balikpapan meresmikan musala di ruang tunggu terminal keberangkatan.

Kapasitas musala cukup besar, namun untuk shalat Jumat tetap menggunakan Masjid AS-Salam di Kantor Administrasi PT Angkasa Pura I  Balikpapan.

Musala ini terletak di lantai 4 ruang tunggu keberangkatan, tepatnya di depan ruang tunggu pintu 3 menggunakan eskalator.

General Manager Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Farid Indra Nugraha mengatakan musala tersebut difungsikan bagi penumpang yang akan berangkat dan juga bagi karyawan bandara.

"Sebelumnya total musala yang terdapat di area keberangkatan dan kedatangan sebanyak 12 musaladengan kapasitas masing-masing sekitar 15 orang jemaah.

Namun musala terbaru ini dapat menampung sekitar 80 orang jamaah," ujarnya, Senin (4/11/2019).

Farid menambahkan, musala tersebut sebagai wujud nyata pelayanan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan terhadap calon penumpangnya.

Selain itu, juga tanggungjawab terhadap prestasi Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan pada kategori bandara terbaik di bidang infrastruktur dan fasilitas di Airport Service Quality Awards 2018.

“Kami tidak sekadar mencari keuntungan saja tetapi juga keberkahan.

Semoga apa yang kita laksanakan dapat memperoleh amal yang berlipat ganda," tutur Farid yang meresmikan musala tersebut, dengan menggelar peletakan sejadah pertama sebagai simbolisasi beberapa waktu lalu. 

Runway akan Diperpanjang

Sebelumnya, rencananya runway Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan atau Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur bakal diperpanjang. Yang tadi 2,500 meter menjadi 3,250 meter.

Master plan sudah ada. Saat ini pengelola bandara masih melakukan kajian mendalam.

Di perkirakan selesai paling lambat 2 tahun.

"Master plannya ada tinggal pentetapan anggaran, dan ijin-ijinnya," kata General Manager Angkasa Pura I Balikpapan, Farid Indra Nugraha, Rabu (11/9/2019).

Terkait Ibu kota Negara (IKN) pindah ke Kalimantan Timur jadi salah satu sebab.

Ledakan penumpang diprediksi terjadi 5 tahun ke depan.

Saat negara menyelesaikan bangunan fisik pusat pemerintahan di Kalimantan Timur.

Kemudian, aparatur sipil negara (ASN), militer hingga pegawai seluruh badan udaha negara bakal pindah tempat kerja di Ibu Kota Negara RI di Kalimanta Timur. 

"Akan dilaksanakan studi (pemanjangan runway). Setahun atau 2 tahun ke depan, akan ada pekerjaan fisik," tuturnya.

Belakangan diketahui, pemanjangan runway tak lain bertujuan mendaratkan pesawat boeing yang lebih besar.

Nah, runway pesawat yang saat ini memiliki panjang 2,500 meter, bakal memanjang 500 sampai 750 meter ke arah barat.

"Anggaran pasti anggaran internal AP I, ini bandara BUMN, gak mungkin pakai APBN," ucapnya.

Untuk diketahui, kapasitas runway Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan belum siap menampung pergerakan pesawat berbadan besar.

Jelas saja runway yang ada saat ini baru mampu didarati pesawat sekelas jumbo jet Boeing 747 untuk haji.

Proyek pemanjangan runway diperkirakan bakal menelan biaya yang tak sedikit. Lantaran Angkasa Pura I harus melakukan reklamasi pantai. Penambahan daratan yang menjorok ke laut pasti dilakukan.

"Dana (angka) belum tahu. Ini lebih mudah dan simpel tapi biaya lebih mahal, karena harus pembebasan tanah sebagian, paling mahal reklamasi pantai. Kita buat reklamasi di area yang baru," tuturnya. 

Selain itu, dikabarkan laju gerak bisnis Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan atau Bandara SAMS di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur mengalami penurunan keuntungan. 

Hal ini diungkapkan oleh General Manager Angkasa Pura I Balikpapan, Farid Indra Nugraha mengatakan kepada Tribunkaltim.co pada Rabu (11/9/2019).

Kali ini pihaknya siap mengalami penurunan laba hingga 40 persen pada tahun 2019.

Gejala itu disebabkan pembelahan penumpang lantaran hadirnya Bandara APT Pranoto Samarinda pada November 2018 lalu.

Keuntungan Bandara SAMS Sepinggan dipastikan menurun drastis.

"Bottom line rugi. Gak ada laba, tapi rugi. Ada angka, tapi ini kan masih berjalan 6 bulan," tuturnya.

Pihaknya membeberkan kerugian bisa mencapai Rp25 sampai Rp30 miliar tahun 2019, sementara pihaknya ditarget laba Rp50 miliar. Mengingat perekonomian Balikpapan yang belum tumbuh ke tren positif. Usai pengoperasionalan bandara APT Pranoto Samarinda.

"Ekonomi Balikpapan tak ada pertumbuhan. Justru mibus dan menurun. Diperkirakan Balikpalan rugi," ungkapnya.

Lebih lanjut, Indra menerangkan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan pada 2018 lalu melayani penumpang sebanyak 7,300,000.

Namun kini terjadi pengurangan jumlah penumpang hingga 40 persen, lantaran dibukanya bandara APT Pranoto Samarinda.

Bila pada 2018 lalu SAMS Sepinggan melayani 11,500 penumpang, berbeda saat ini yang rataan penumpang di angka 7000-an,

"APT Pranoto ada 40 take off landing, kira-kira ada 20 jadwal penerbangan setiap harinya. Sekitar 5,500 penumpang dilayani APT Pranoto," jelasnya.

Tahun 2019 pihaknya memprediksi penumpang yang dilayani hingga kahir tahun sebanyak 5,2 juta penumpang. 

Sebelumnya, puluhan penumpang pesawat Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1358 rute Balikpapan-Tanjung Selor tertahan di terminal Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (7/9/019).

Tertahannya penumpang diakibatkan penundaan penerbangan oleh pihak maskapai.

Seharusnya pesawat lepas landas menuju bandara Tanjung Harapan (Tajung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara) pukul 11.30 Wita.

Salah seorang penumpang yang enggan disebut namanya mengungkapkan, awalnya pesawat delay selama 2 jam dari jadwal penerbangan yang telah ditentukan.

"Delay 2 jam, terus berlanjut gak ada konfirmasi dari pihak maskapai," sebut narasumber tersebut melalui pesan WhatsApp-nya kepada Tribunkaltim.co, pukul 18.13 petang.

"Sampai puncak kesabaran penumpang, jam 16.00 ramai tanyakan kepastian penerbangan," tambahnya.

Penumpang akhirnya meminta penerbangan ke Tanjung Selor, dialihkan daerah terdekat yakni Bandara Kalimarau, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Hanya saja pihak maskapai sebut narasumber tersebut, tidak bisa mengakomodir semua penumpang diterbangkan ke Berau yang rencananya dilakukan esok (8/9/2019) pagi.

"Pihak maskapai hanya bisa kasih pilihan ke Tarakan untuk malam ini tanpa kompensasi. Banyak yang mau lewat Berau juga tetapi maskapai mengatakan full," ujarnya.

Beberapa penumpang sebut narasumber, terpaksa meminta refund.

"Hanya saja semuanya tidak ada yang mendapat kompensasi uang hotel atau penginapan. Dengan alasan, ini terjadi karena faktor cuaca," ujarnya.

"Harusnya yang ke Tarakan juga ada uang refund, karena harga tiketnya lebih murah," ujarnya.

Narasumber mengungkapkan, alasan maskapai menunda penerbangan dari Balikpapan ke Tanjung Selor hingga petang ini akibat jarang pandang yang turun dari jarak pandang normal akibat kabut asap.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved