Maulid Nabi 2019

Ayat yang Sering Dibaca Saat Maulid, Hukum Memperingatinya Ala Quraish Shihab Bapaknya Najwa Shihab

Ada ayat yang sering dibaca saat Maulid Nabi Muhammad SAW, hukum memperingatinya ala Quraish Shihab bapaknya Najwa Shihab.

Editor: Budi Susilo
Capture YouTube Najwa Shihab
Ada ayat yang sering dibaca saat Maulid Nabi Muhammad SAW, hukum memperingatinya ala Quraish Shihab bapaknya Najwa Shihab. 

Abu Lahab bahkan memerdekakan hamba sahaya yang memberikan kabar kelahiran Nabi Muhammad SAW kepadanya. Prof Quraish Shihab menuturkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sah untuk dilakukan asal tidak berlebihan.

Karena di sini pada prinsipnya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah untuk memperkenalkan bagaimana akhlak Nabi Muhammad SAW yang dapat menjadi tauladan bagi umat manusia.

Menurutnya, peringatan Maulid Nabi Muhammad yang begitu beragam di Indonesia sebagai perwujudan dari bentuk kesyukuran, kenikamatan, serta mendidik anak anak untuk mencintai rasul.

Soal video selengkapnya mengenai Maulid Nabi Muhammad SAW menurut Prof Quraish Shihab ada di paling akhir berita ini.  Chennel YouTube Najwa Shihab.

Sejarah Lengkap Maulid Nabi Muhammad SAW

Disalin dari laman Wikipedia.org, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kadang-kadang Maulid Nabi atau Maulud saja adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah.

Kata Maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat.

Masyarakat Muslim di Indonesia umumnya menyambut Maulid Nabi Muhammad SAWdengan mengadakan perayaan-perayaan keagamaan seperti pembacaan shalawat nabi, pembacaan syair Barzanji dan pengajian.

Menurut penanggalan Jawa, bulan Rabiul Awal disebut bulan Mulud, dan acara Muludan juga dirayakan dengan perayaan dan permainan gamelan Sekaten.

Juga tradisi endhog-endhogan yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa-Using di Banyuwangi, Jawa Timur. Di Indonesia, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW selalu identik dengan hiasan telur Maulid. Selaim itu, setiap kali peringatan Maulid, ada ceramah yang berisi pesan untuk meneladani Rasulullah SAW.

Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad. Peringatan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Raja Irbil (wilayah Irak sekarang), bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, pada awal abad ke 7 Hijriyah.

Sultan Muzhaffar mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabi'ul Awal. Dia merayakannya secara besar-besaran. Dia adalah seorang yang berani, pahlawan, alim dan seorang yang adil – semoga Allah SWT merahmatinya.

Dijelaskan oleh Sibth (cucu) Ibn Al-Jauzi bahwa dalam peringatan tersebut, Sultan Al-Muzhaffar mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh ulama dari berbagai disiplin ilmu, baik ulama dalam bidang ilmu Fiqh, ulama Hadits, ulama dalam bidang ilmu kalam, ulama usul, para ahli tasawuf, dan lainnya.

Sejak tiga hari, sebelum hari pelaksanaan Maulid Nabi, dia telah melakukan berbagai persiapan. Ribuan kambing dan unta disembelih untuk hidangan para hadirin yang akan hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut.

Segenap para ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan Al-Muzhaffar tersebut. Mereka semua berpandangan dan menganggap baik perayaan Maulid Nabi yang digelar untuk pertama kalinya itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved