Anggota Brimob Kaltim dan Bhayangkari Gelar Bakti Sosial untuk Korban Kebakaran Penajam Paser Utara
Anggota Brimob Kaltim dan Bhayangkari Gelar Bakti Sosial untuk Korban Kebakaran Penajam Paser Utara
Penulis: Heriani AM | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Anggota Brimob Kalimantan Timur dan Bhayangkari menggelar bakti sosial untuk korban kebakaran di Penajam Paser Utara.
Personel Brimob Kalimantan Timur dan Bhayangkari Cabang Sat Brimob Polda Kalimantan Timur laksanakan bakti sosial,
sekaligus pemberian bantuan korban kebakaran di sekitar Pelabuhan Penajam Paser Utara, Minggu (10/11/2019).
BACA JUGA
Besok 11 November 2019 Dibuka Pendaftaran CPNS 2019, Ini Berkas dan Persyaratan yang Harus Disiapkan
Persija Jakarta vs Borneo FC, Riko & Marco Simic Diwaspadai, Ini Pesan Mario Gomez ke Anak Asuhnya
Persib Bandung Sumbang 2 Pemain ke Skuad Timnas Indonesia vs Malaysia, hingga Polemik Simon McMenemy
Tinggalkan Pekerjaan Dengan Gaji Rp 15 Juta, Doni Pilih Jualan Mi Setan, Penghasilan Rp 10 Juta/Hari
Kegiatan bakti sosial dan pemberian tali asih tersebut dilaksanakan di posko pengungsian, kilometer 4 Kecamatan Penajam,
dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Brimob Polri ke 74. Giat dipimpin oleh Kasintel AKP Edy Musdwiyono dan Ketua Cabang Bhayangkari Sat Brimob Rosa Mulyadi.
Sat Brimob Polda Kaltim beserta Bhayangkari Cabang Brimob Kaltim memberikan bantuan logistik berupa makanan dan baju baru.
"Selain memberi bantuan kami juga memberikan trauma healing seperti bernyanyi bersama dan memberikan pertanyaan pengetahuan tentang nasionalisme," ucap Rosa Mulyadi.
Ia berharap, dukungan yang diberikan tidak hanya dinilai dari jumlah dan bentuknya saja.
Akan tetapi manfaat dan keiklasan dalam memberi dapat diterima dan dimanfaatkan dengan baik.
Di tempat yang sama, Dansat Brimob Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Mulyadi mengungkapkan hal senada.

Ia mengatakan bantuan yang diberikan kepada pengungsi bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bisa bermanfaat.
"Bantuan seperti ini semoga bisa mendapatkan amal pahala yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Esa, dan juga berguna untuk masyarakat," tandas Kombes Pol Mulyadi.
Rumah Korban Kebakaran di Penajam Paser Utara akan Dibangun Ulang oleh Pemerintah
Sementara itu diberitakan sebelumnya, bantuan pemulihan rumah penduduk yang terbakar diupayakan pemerintah kabupaten Penajam Paser Utara.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) setempat, sebanyak 81 rumah penduduk di 3 RT Kelurahan Penajam pasca keributan, rata dengan tanah.
• Langkah Cepat Petugas Jaringan Gas Penajam Paser Utara Hadapi Kebakaran di Pelabuhan Penajam
• DPRD Penajam Paser Utara Sudah Usulkan Alat Kelengkapan Dewan ke Pemprov Kalimantan Timur
Termasuk 1 bangunan madrasah ibtidaiyah, 21 bangunan kios atau warung, 13 sepeda motor, 3 mobil dan 1 loket Pelabuhan klotok.
Sebanyak 87 kartu keluarga (KK) berjumlah 328 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Pemkab PPU, menyediakan lokasi pengungsian bagi korban terdampak yang tidak memiliki tumpangan keluarga.
Sebanyak 42 KK, 166 jiwa mengungsi di sebuah mess daerah.
Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud menyatakan, di lokasi pengungsian, masyarakat dilayani sebaik-baiknya.
Setiap hari, bantuan mengalir disana. Lokasi pengungsian dilengkapi pos penjagaan oleh aparat keamanan,
pos BPBD, dapur umum dan pos kesehatan yang dilengkapi petugas kesehatan dan PMI.
Masyarakat yang mengungsi, baik tumpangan keluarga maupun di pos pengungsian, diminta bersabar.

Sembari pemerintah daerah mengupayakan pembangunan ulang rumah yang terbakar.
"Dana rekonstruksi bangunan yang terbakar, akan kami kumpulkan. Alhamdulillah, dari Baznas provinsi kita diinfokan akan ada bantuan sejumlah Rp 200 juta," kata Abdul Gafur Masud, Senin (21/10/2019).
Pemerintah daerah setempat, akan berdiskusi dengan pemerintah provinsi, utamanya Gubernur Kalimantan Timur, untuk mendapatkan arahan sumber dana bantuan.
"Karena ini cukup sensitif, kita harus hadir di sana," imbuhnya.
Diungkap Bupati kelahiran Balikpapan ini, ia melihat rumah-rumah yang terbakar di RT 6, 7 dan 8, banyak di antaranya merupakan bangunan batu dan dua lantai.
Sehingga tidak memungkinkan untuk membuat rumah dengan konsep minimalis atau rumah subsidi keluarga miskin.
Pemerintah daerah berupaya mengganti bangunan, minimal mendekati wujud standar rumah batu bagi keluarga yang berumah baru,
yang anggaran 1 rumah membutuhkan lebih dari Rp100 juta.
• Kebakaran di Tiga RT Kelurahan Penajam, Jaringan Gas di 33 Sambungan Rumah Sementara Ditutup
• Membangun Toilet, Sumur Bor hingga Semenisasi Halaman Sekolah di SD Negeri 004 Penajam
• Pasca Rusuh, Polda Kaltim Beri Pemulihan Trauma Pada Anak Korban Rumah Terbakar di Penajam
Apalagi jika bangunan, memiliki sertifikat.
Sedangkan bangunan tanpa sertifikat, akan ditata ulang. Pemerintah daerah, berupaya memudahkan masyarakatnya.
"Mereka tidak mungkin mau ditata ulang, kalau dalam sertifikat rumah ukuran 20x20 m², kita bikinkan 5x5 m², bisa mengamuk orang.
Tapi tergantung dari masyarakat lagi, jika mereka ingin ditata. Kita ambil yang baik," terangnya.
Anggaran rekonstruksi rumah, pemerintah daerah akan menganggarkan pada APBD, jika memungkinkan.

Pemerintah daerah juga akan mengusulkan pada Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
"Mudah-mudahan masyarakat, dengan pemerintah membangun rumah yang terbakar, paling tidak bisa mengerti.
Bahwa ini (kebakaran) bukan keinginan kita, ini adalah musibah," tutur Abdul Gafur Masud.
Ia menyarankan korban dan masyarakat tetap bersabar dan menahan diri.
"Semoga nanti ke depan, ada hikmah yang lebih besar dari ujian ini. Semoga nanti digantikan yang lebih baik oleh Allah SWT," harap Abdul Gafur Masud. (*)