Bazar Buku Big Bad Wolf Berakhir, Masyarakat Balikpapan Tuai Pujian, Bebas dari Sampah Plastik
Bazar Buku Big Bad Wolf Berakhir, Masyarakat Balikpapan Tuai Pujian, Bebas dari Sampah Plastik
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Bazar Buku Big Bad Wolf berakhir, masyarakat Balikpapan tuai pujian, bebas dari sampah plastik
Penyelenggaraan Big Bad Wolf Balikpapan resmi selesai pada (10/11) kemarin di BSCC.
Selama sepuluh hari, masyarakat Balikpapan dimanjakan dengan suguhan satu juta buku yang terbagi dalam berbagai kategori.
Selain itu, ada fakta menarik di balik perhelatan bazar buku terbesar di dunia tersebut.
BACA JUGA
Menkopolhukam Mahfud MD Sebut Percuma Jokowi Terbitkan Perppu KPK, Dulu Singgung Mahasiswa Tewas
Kabar Buruk Anies, Disebut Tak Punya Sumbangan Apa-apa ke NasDem, Tak Pantas Dicalonkan Pilpres 2024
Ramalan Zodiak Cinta Senin 11 November 2019 Taurus Ada yang Terpikat, Scorpio Hubungan Jangka Pendek
Curiga Selingkuh dengan Adiknya, Pria di Balikpapan Menganiaya Lelaki Ini hingga Tewas
Rupanya, dari semua kota yang masuk dalam rangkaian tur Big Bad Wolf Indonesia, hanya Balikpapan yang benar-benar bebas dari sampah plastik.
Uli Silalahi selaku Presiden Direktur Bazar Buku Big Bad Wolf Indonesia menuturkan apresiasinya terhadap masyarakat Balikpapan.
‘Kami nggak nyangka banget kalau di Kalimantan ini, tanpa perlu diedukasi atau diberi penyuluhan terus-menerus untuk tidak menggunakan plastik,
(masyarakat) di sini sudah terbiasa dengan membawa kantung sendiri dari rumah.
Bentuknya, tas atau koper.
Jadi, bener-bener bersih banget, bebas dari sampah dan masyarakatnya sendiri yang mau serta sadar.
Ini baru terjadi di Balikpapan,’ terang Uli Silalahi.

BACA JUGA
Big Bad Wolf Balikpapan, Lulusan ITB jadi Tukang Tata Buku dan Kegemaran Pengunjung Selama Pameran
Bazar Big Bad Wolf Diskon Buku 60-80 Persen Ajak Masyarakat Kalimantan Timur Lebih Gemar Membaca
Big Bad Wolf di Balikpapan Kaltim Ramai, Buku Anak Buku Agama jadi yang Terlaris, Lantaran Hal Ini
Big Bad Wolf Bawa 1 Juta Buku di Balikpapan, Penjualanan Buku Berbahasa Inggris Paling Laris
Selain menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Balikpapan, Virgia Brilly selaku Public Relation Big Bad Wolf Indonesia pun ikut membagi pengalaman lucu selama Big Bad Wolf dihelat perdana di Balikpapan.
‘Pengalaman lucu tuh yang ada anak-anak kecil dateng sih, anak-anak TK gitu.
Jadi, mereka menjadikan Big Bad Wolf ini tempat wisata edukasi.
Outing ke sini sekaligus membaca. Anak-anak itu boleh milih 1 buku yang mereka suka, lalu mereka bayar sendiri satu-satu ke kasir.
Itu menurutku menarik sih, jadi event ini juga bisa menjadi ajang edukasi gitu,’ tutup Virgia Brilly.
Balikpapan masuk dalam kota ke-6 di rangkaian tur bazar buku terbesar di dunia tersebut dan Makassar menjadi kota terakhir yang akan disambangi pada 29 November hingga 9 Desember 2019 mendatang.
Bertempat di Celebes Convention Center, BBW Makassar juga akan buka pukul 08.00-24.00 WITA dan masih gratis biaya masuk gedung.

Big Bad Wolf di Balikpapan Berakhir
Diberitakan sebelumnya, gelaran Big Bad Wolf di Kota Balikpapan Kalimantan Timur telah resmi ditutup setelah sepuluh hari penyelenggaraan di BSCC. Selama sepuluh hari, bazar buku tersebut memberikan diskon 60 hingga 80 persen untuk semua item yang dijual.
Uli Silalahi selaku Presiden Direktur Bazar Buku Big Bad Wolf Indonesia mengaku tidak menyangka sama sekali jika animo masyarakat di Kalimantan Timur akan seheboh ini.
‘Track record-nya kan kami buka 24 jam non stop selama 10 hari. Cuma, di Balikpapan ini kami buka dari jam 8 pagi sampai jam 12 malam. Jadi, nggak 24 jam.
Tapi ternyata, banyak juga masyarakat memberikan saran kepada kami dan request untuk dibuka (selama) 24 jam.
Nah, sekarang kan karena juga pertama kali dan kami sudah tahu animo masyarakat di sini juga lumyan terhadap buku,’ ujar Uli.
Ia juga menambahkan, sebenarnya masyarakat bukan tidak gemar membaca buku.
Melainkan, karena masyarakat memang membutuhkan fasilitas tempat membaca buku seperti Big Bad Wolf di Balikpapan, Kalimantan Timur.
‘Dengan adanya event ini, semoga benar-benar merangsang masyarakat untuk lebih suka membaca buku.
Jadi, dengan adanya Big Bad Wolf, (kegiatan) membaca nggak cuma di bazar ini aja, tapi juga di manapun. Yang penting, merangsang (minat baca) itu sih.
Jadi, yang pertama ke sini karena ikut-ikutan atau dipaksa temen, ternyata pas ke sini jadi menemukan banyak bacaan yang menarik.
Yang tadinya nggak pengen baca, jadi kepo dulu, terus nggak nyadar kalau udah baca buku sampai selesai. Pengennya, lebih meningkatkan literasi masyarakat,’ terang Uli lebih lanjut.
Lewat kesempatan tersebut, ia juga berpesan, ‘Untuk ibu-ibu yang masih muda, yang baru punya anak, (kebiasaan) membaca itu awalnya dari orangtua.
Terutama, para wanita nih, gimana cara ibu mengajarkan anaknya. Ketika anak dikasih gadget, ya si anak akan terus bermain gadget.
Ketika dikasih ilmu pengetahuan melalui buku, semoga ke depannya, (si anak) juga suka baca buku.
Nah, mudah-mudahan, para Ibu di sini juga sadar akan pentingnya baca buku dan mau juga mengajarkan anaknya untuk membaca sejak usia dini.
Sehingga, nanti ke depannya, adek-adeknya ini suka baca dengan sendirinya tanpa harus dipaksa’.
Ia mewakili Big Bad Wolf Indonesia juga menuturkan bahwa pihaknya menampung segala kritik dan saran dari masyarakat untuk penyelenggaraan BBW berikutnya.
Ia pun berterima kasih atas partisipasi masyarakat selama sepuluh hari terakhir di Big Bad Wolf Balikpapan. (*)
(*)