Video Viral di Instagram, Kapolsek Berlutut ke Warga yang Mengamuk dan Bawa Senjata, Tujuannya Mulia

Aksi viral di Instagram, Kapolsek berlutut pada warga yang mengamuk dan bawa senjata, tujuannya mulia, ini videonya.

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Kapolsek Campa Iptu Akbar dari Sulawesi Selatan berlutut 

TRIBUNKALTIM.CO - Aksi viral di Instagram, Kapolsek berlutut pada warga yang mengamuk dan bawa senjata, tujuannya mulia.

Aksi seorang Kapolsek bernama Iptu Akbar menuai pujuian lantaran viral di media sosial Instagram dan terekam dalam bentuk video.

Iptu Akbar yang merupakan Kapolsek Campa rela berlutut atau bersimpuh dan memohon kepada warga yang terlanjur tersulut emosi dan mengacungkan senjata tajam.

Adian Napitupulu Anggota Megawati Tekan Prabowo Subianto, eks Danjen Kopassus Beri Jawaban Tegas

 Tiga Kepala Staf Calon Wakil Panglima TNI, Ada Menantu Hendropriyono Hingga Pengganti Hadi Tjahjanto

 Pembunuhan Sadis Viral di Facebook, Kepala Daeng Sampara Lepas dari Tubuhnya, Ini yang Terjadi

 CPNS 2019, Link 28 Instansi, dan Pemda yang Umumkan Formasi dan Syarat Registrasi Akun sscasn.go.id

Aksi ini dilakukan Iptu Akbar demi menyelamatkan nyawa penambang liar.

Dilansir dari Kompas.com Iptu Akbar memohon kepada massa yang bawa golok sejenis senjata tajam agar tidak bertindak anarkis.

Seperti diketahui, aksi tersebut terjadi saat sekelompok massa menolak adanya aktivitas penambangan liar yang ada di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Warga yang emosi itu segera membuat para penambang lari kocar kacir.

Massa juga memukul dan para penambang.

Salah satunya terjatuh dan nyaris menjadi sasaran kemarahan massa.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Massa protes penambangan ilegal

Saat massa menggelar aksi menolak tambang ilegal suasana menjadi panas.

Massa pun memukuli para penambang liar yang ada di lokasi.

"Saat itu, puluhan warga menolak tambang ilegal, dilakukan dengan aksi demo.

Saat itu warga tersulut emosi," kata Akbar saat dikonfirmasi, Senin (11/11/2019).

Bahkan, sejumlah warga lain mengejar pekerja dan menghunuskan golok dan parang.

"Saat terjatuh, korban kemudian nyaris ditebas oleh warga yang sudah menghunuskan golok.

Karena situasi emosi, saya kemudian berinisiatif bersimpuh, memohon agar tidak menebas korban," kata Akbar.

2. Sempat terekam warga dan viral di media sosial

Suasana menegangkan terjadi saat Iptu Akbar melihat seorang penambang hendak dianiaya massa.

Saat itu massa sudah menghunus senjata tajam salah satu penambang yang terjatuh saat dikejar warga.

Iptu Akbar pun bersimpuh dan memohon agar tidak melakukan aksi anarkistis.

Iptu Akbar bahkan merapatkan kedua telapak tangannya hingga sejajar dengan wajah dan memohon agar massa tidak melukai pekerja tambang yang sudah jatuh terkapar.

Melihat Kapolsek Cempa bersimpuh, emosi warga pun mereda dan nyawa penambang liar yang jatuh berhasil diselamatkan.

3. Sosok Iptu Akbar yang disegani warga

Iptu Akbar merupakan sosok yang cukup disegani oleh warga Pinrang.

Ia lebih dikenal sebagai polisi yang ramah.

"Iptu Akbar di kalangan polisi dan warga dikenal sebagai polisi yang berkepribadian baik dan suka menolong," kata Wakapolres Pinrang Kompol Nugraha Pamungkas.

Nugraha menjelaskan, rencananya Iptu Akbar akan mendapat penghargaan atas aksinya tersebut.

4. Ini yang dikatakan Kapolsek kepada massa

Aksi Kapolsek Cempa segera menjadi viral di media sosial.

Warganet pun mengunggah apa yang diucapkan Kapolsek untuk menenangkan warga.

Dalam video Instagram tersebut, Kapolsek Cempa bersimpuh sambil mengatakan agar tidak menganiaya penambang liar yang terjatuh di antara pohon pisang.

“Aja pak, aja kasi (jangan pak, jangan kasihan),” begitu suara yang terekam dalam video tersebut, seperti dilansir dari Tribunnews. 

Wagub Bangka Belitung Dikeroyok penambang Ilegal

 wagub Bangka Belitung, Abdul Fatah akhirnya angkat suara mengenai kronologis pengeroyokan yang dialaminya, maupun rombongan.

Diketahui, dalam kejadian tersebut, Abdul Fatah dan sebagian rombongannya bahkan harus lari ke hutan untuk menyelamatkan diri dari amukan penambang.

 

Dilansir dari Bangka Pos, wagub Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah mengakui dirinya dipukul oleh para penambang saat penertiban tambang ilegal di hutan lindung di Desa Sijuk, Kabupaten Belitung beberapa waktu lalu.

Pengakuian ini disampaikan Abdul Fatah kepada wartawan usai menghadiri rapat dengar pendapat (RDP), Kamis (7/11/2019) di DPRD Propinsi Kep. Bangka Belitung.

"Saya dipukul berkali-kali, cuma tidak kena.

Saya sempat didorong dan jatuh," ujar Abdul Fatah.

Siapa saja yang memukul hingga membuatnya terjatuh, Abdul Fatah sendiri mengaku tak mengetahuinya.

Pasalnya saat itu massa penambang cukup banyak.

Sementara anggota Satpol PP yang melakukan penertiban itu berhamburam menyelamatkan diri diserang massa penambang.

Massa yang tak terima tambangnya di hutan lindung ditertibkan, menyerang mereka dengan membawa balok kayu dan parang.

Tim penertiban kata Abdul Fatah, setelah diserang massa itu terbagi menjadi beberapa tim kecil atau hanya ada beberapa anggota saja yang ada.

Meski demikian Abdul Fatah masih berupaya menenangkan massa.

Dirinya mencoba bernegosiasi agar tidak melakukan hal-hal anarkis lagi.

"Saya saat itu cuma memikirkan keselamatan tim saja.

Anggota Satpol PP yang kena pukul itu ada yang patah tulang, ada yang jarinya hampir putus, ada yang kepalanya terluka.

Akhirnya kita bisa ajak komunikasi agar kondisi kondusif," ujar Abdul Fatah.

Kronologis Kejadian

Diketahui, Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah ingin menertibkan tambang timah ilegal

Dilansir Serambinews.com rombongan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah, dikepung massa saat mendatangi tambang ilegal di Kecamatan Sijuk, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (2/11/2019).

Padahal kala itu Abdul Fatah membawa 100 personel Satpol PP untuk menertibkan tambang timah ilegal di lokasi itu.

Kabag Humas Pemprov Babel Irwanto mengatakan, pacakejadian, Abdul Fatah dalam kondisi aman.

Dari informasi yang dihimpun, Abdul dan sebagian rombongan dievakuasi ke Polsek Sijuk, Belitung.

 Sementara sebagian rombongan lari ke hutan menyelamatkan diri.

"Wagub masih di Belitung, serta dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.

Sikon di Bangka Belitung info dari ajudan sudah kondusif," ujar Irwanto saat dikonfirmasi, Sabtu.

Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung AKBP Maladi yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, tindakan anarkistis penambang liar menyebabkan beberapa anggota Satpol PP mengalami luka.

Saat ini mendapatkan perawatan medis di RSUD Tanjungpandan.

Sebelumnya diberitakan, rombongan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah dievakuasi dengan berjalan kaki setelah sekelompok orang merusak kendaraan dinas yang ditumpangi.

Aksi anarkistis terjadi saat Abdul Fatah dan anggota Satpol PP menertibkan kawasan tambang timah tanpa izin di Belitung, Sabtu.

Merasa tak senang, para penambang melakukan perlawanan hingga tindakan anarkistis.

Tindakan massa juga menyebabkan tujuh kendaraan yang dikendarai rombongan Abdul rusak.

Seorang pria yang merekam kejadian itu mengatakan, rombongan terkepung oleh massa yang berbuat anarkistis.

Bahkan, ada sebagian rombongan yang harus menyelamatkan diri ke hutan.

"Inilah tugas Satpol PP yang sangat-sangat berisiko. Kita tidak tahu di hutan sana nasib kawan-kawan kita," ujar pria yang merekam video tersebut.

Dalam rekaman juga tampak empat petugas Satpol PP yang selamat dalam insiden itu.

"Ada beberapa anggota kami yang selamat dan ada beberapa yang terkepung di hutan," ujar pria itu. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved