Bukan Anies Baswedan, Justru Keluarga Reino Barack Dicalonkan Nasdem Jadi Capres, Respon Surya Paloh

Bukan Anies Baswedan, justru keluarga Reino Barack dicalonkan Nasdem jadi Capres, respon Surya Paloh

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Ketum Nasdem Surya Paloh dan suami Syahrini Reino Barack 

TRIBUNKALTIM.CO - Bukan Anies Baswedan, justru keluarga Reino Barack dicalonkan Nasdem jadi Capres, respon Surya Paloh.

Kongres Partai Nasdem telah berakhir, dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dicalonkan Nasdem untuk menjadi Capres 2024, bukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Diketahui, Surya Paloh masih berkerabat dengan Reino Barack, suami Syahrini.

 Anggota SBY di DKI Jakarta akan Bongkar dan Hapus Anggaran TGUPP Anies Baswedan, Jadi Mirip Era Ahok

 Prabowo Subianto Pusing Ditekan Effendi Simbolon, Teman Adian Napitupulu: Kau Berani Sama Aku Ya?

 Dituding Cueki Presiden Jokowi, KPK Beber Dua Korupsi Besar yang Ditangani, Ada TNI dan Pertamina

Istri Surya Paloh, Rosita Barack merupakan kakak Rosano Barack yang merupakan ayah dari Reino Barack.

Dilansir dari Tibun Wow, Partai NasDem baru saja menutup kongres keduanya pada Senin (11/11/2019).

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyinggung masalah Calon Presiden atau Capres pada Pilpres 2024.

Sedangkan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi serta Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri turut hadir dalam acara itu.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV, Surya Paloh mengatakan dirinya telah diusulkan oleh Partai NasDem untuk maju menjadi Capres 2024.

Namun sebelum menyampaikan hal tersebut, Surya Paloh terlebih dahulu izin pada Jokowi.

"Bapak Presiden yang saya hormati, semua ini adalah hasil dari seluruh komitmen yang dihasilkan oleh kongres ditambah satu tambahan referensi, nah ini yang luar biasa Bapak Presiden," kata Surya Paloh.

Lantas, Surya Paloh menegaskan bahwa dirinya diusulkan untuk maju menjadi Capres 2024.

"Kongres memintakan agar saya bersedia untuk dicalonkan jadi Capres pada 2024," kata Surya Paloh diikuti sorak para kader NasDem.

Sedangkan, Jokowi yang hadir bertepuk tangan semangat.

Surya Paloh mengatakan, dirinya mengakui bisa menjadi Ketua Umum Partai.

Namun, pria kelahiran Banda Aceh ini mengaku tidak bisa jika harus menjadi Capres 2024.

"Ini yang paling terberat Bapak Presiden, seluruh tugas yang diberikan kepada saya dengan mandat sebagai ketua umum terpilih Insya Allah rasa-rasanya bisa saya lakukan itu."

"Tapi memberikan harapan, keyakinan, tugas menjadi Calon Presiden, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, Mbak Mega yang saya sayangi, saya ingin nyatakan rasanya tidak mungkin membalikan jarum jam kembali," katanya.

Surya Paloh merasa dirinya, sudah tak lagi muda untuk memimpin negeri ini.

"Ah ini menjadi permasalahan bagi saya, saya terima hormat kepada kawan-kawan semuanya, tapi saya katakan kalau saja tawaran ini berlaku pada 20 tahun yang lalu saya siap untuk itu," katanya.

Sehingga, ia mengambil kemputusan untuk membuka peluang bagi tokoh bangsa yang lain menjadi Calon Presiden 2024.

"Apa jalan yang kita harus ambil, saya pikir saya berikhtiar, saya berkontemplasi pada diri saya semalaman maka di depan tokoh bangsa malam ini saya ingin nyatakan Partai ini harus berani mengambil inisiatif."

"Untuk membuka kesempatan pada seluruh potensi anak negeri yang pantas patut menjadi pemimpin negeri ini pada tahun 2024," jelas pria 68 tahun itu.

Pada Kongres II Partai Nasdem Senin malam, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akhirnya dapat memeluk Surya Paloh.

Dilansir tayangan YouTube Kompas TV, Senin (11/11/2019), pelukan itu terjadi seusai Jokowi memberikan pidatonya untuk penutupan Kongres.

Setelah berpidato, Jokowi lalu turun panggung dan kembali ke kursinya, yang berdekatan dengan kursi Surya Paloh.

Sambil diiringi sorak sorai para hadirin yang memanggil namanya, Jokowi melangkahkan kakinya menuju tempat ia duduk

Ketika Jokowi hampir sampai, Surya Paloh pun berdiri untuk menyambutnya.

Tak disangka ketika Paloh mengulurkan tangannya, Jokowi malah memeluknya, pelukan itupun disambut oleh Surya Paloh.

Sontak saja momen tersebut mendapat riuhan yang gemuruh dari para kader yang memenuhi JIExpo Kemayoran malam itu.

Pada saat menyampaikan pidatonya, Jokowi berucap jika singgungannya mengenai rangkulan Surya Paloh dan Sohibul Iman yang ia lontarkan tempo hari bukanlah hal yang dianggap serius.

"Urusan rangkulan Bang Surya dan Pak Sohibul Iman, itu hanya masalah kecemburuan," kata Jokowi.

"Masalah kecemburuan, karena saya memang tidak pernah dirangkul seerat itu," tambahnya.

Jokowi juga mengatakan akan memeluk Surya Paloh seusai pidatonya selesai.

"Tetapi sehabis saya memberikan sambutan, saya akan peluk erat Bang Surya," ucap Jokowi.

"Lebih erat dari beliau yang memeluk Pak Sohibul Iman," lanjutnya.

Jokowi menilai rangkulan Surya Paloh dengan Sohibul Iman tidak ada yang salah.

"Rangkulan itu apa yang salah? Itu bagus," ujar presiden.

"Tapi sekali lagi juga kembali pada niatnya, kalau niatnya untuk komitmen kenegaraan, apa yang salah? kalau rangkulan itu untuk komitmen kebangsaan apa yang keliru," jelasnya.

Mantan Walikota Solo ini juga memuji tindakan yang dilakukan Surya Paloh itu.

Ia juga menyebut jika sindirannya tempo hari merupakan hal yang biasa dilakukan oleh orang yang sudah lama dekat.

"Dan biasa candaan seorang sahabat yang sudah dekat itu biasa, kalau saya ngomong gitu biasa, jangan ditanggapi kesana kesini," kata Jokowi. (*)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved