Musim Hujan, Dinas Kesehatan Berau Antisipasi Merebaknya DBD, Masyarakat Harus Aktif
Musim Hujan, Dinas Kesehatan Berau Antisipasi Merebaknya DBD, Masyarakat Harus Aktif
Bahkan telur nyamuk pembawa DBD ini bisa bertahan selama 6 bulan di tempat kering.
Saat musim hujan, telur-telur itu menetas menjadi jentik nyamuk.
“Saat menjadi nyamuk, mereka akan lebih aktif pada pagi dan sore hari.
Garna Sudarsono mengatakan, kunci utama pencegahan DBD adalah adalah memberantas jentik-jentik nyamuk.
Caranya pun cukup mudah, tergantug kebiasaan masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, tidak hanya secara fisik, namun juga lingkungannya.
Cara menutup, menguras, dan mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air masih sangat efektif dilakukan.
Menguras bak atau penampungan air untuk mematikan telur-telur nyamuk yang menempel di dinding atau dasar bak penampungan air sangat disarankan.
“Fogging atau pengasapan juga menjadi salah satu alternatif memberantas nyamuk.
Tetapi tidak terlalu efektif dan hanya dapat membunuh nyamuk dewasa,” jelasnya.
Menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan juga bisa dilakukan oleh masyarakat.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan seluruh jajaran puskesmas, untuk pembagian bubuk abate kepada masyarakat,” tandasnya.
Masyarakat yang bermukim di tempat yang rawan perkembangbiakan nyamuk, seperti di tepi sungai atau di dekat drainase induk, disarankan untuk menggunakan obat nyamuk atau kelambu saat tidur.
Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk,
mengatur pencahayaan dan ventilasi rumah juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit DBD.
Target 2020 Berau tak Ada Lagi Kawasan Kumuh