Ledakan di Polrestabes Medan
Ojol Dilarang Masuk Area Dalam Mapolda Kaltim Usai Ledakan Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan
Pihak ojol dilarang masuk area dalam Mapolda Kaltim usai ada ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan Sumatera Utara, penjagaan ketat di Balikpapan
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Budi Susilo
Sementara Kepala Urusan Pelayanan SPKT Iptu Suharto menjelaskan pos penjagaan Mapolda dijaga 10 oramg petugas.
Itu belum ditambah 15 personel yang bertugas sebagai piket fungsi harian. "Total 25 orang. Over shift setiap 8 jam,"
Lebih lanjut, khusus ojek online ojol atau jasa kurir antar barang memang tak diperkenankan masuk ke dalam area Mapolda.
"Pihak ojol (ojek online) antarkan delivery di luar. Kita lakukan body chek dan pemeriksaan kendaraan. Kalau ojol, gak boleh masuk ke dalam, itu protap sudah berbulan-bulan lalu," ungkapnya.
Di tempat terpisah di Samarinda dan Balikpapan, Kalimantan Timur.
Wakapolresta Samarinda, AKBP Dedi Agustono menjelaskan, proses pengamanan tetap dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Pengamanan tetap rutin dilaksanakan seperti biasa, sesuai dengan prosedur," ucapnya, Rabu (13/11/2019).
Kendati pengamanan ditingkatkan, namun pihaknya tidak melakukan penambahan jumlah personel di pos penjagaan gerbang masuk Mapolres.
Setiap harinya terdapat satu regu dengan jumlah 10 personel yang melakukan penjagaan per 12 jam.
"Tetap satu regu itu," imbuhnya.
Dirinya menilai, pemeriksaan tetap dilakukan seperti biasa, kendaraan yang masuk Mapolres bakal menjalani pemeriksaan menyeluruh, mulai dari badan pengendara, penumpang, termasuk barang yang dibawa.
"Kendaraan dicek, orangnya, termasuk barang yang dibawa," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu driver ojek online atau ojol mengaku kaget dengan pemeriksaan yang dilakukan di gerbang masuk Mapolres, pasalnya hari biasa pemeriksaan tidak dilakukan.
"Biasanya tidak ada, tapi sekarang diperiksa. Ya tidak masalah juga," ucap M Heri.
Terkait dengan pelaku penyerangan bom bunuh diri yang menggunakan atribut ojek online, dirinya mengaku hal itu dapat merugikan driver ojek online.