Tagih Uang Proyek, Kontraktor Ini Malah Ditembak Anak Kedua Bupati Majalengka, Yang Penting Selamat
Tagih Uang Proyek, Kontraktor Ini Malah Ditembak Anak Kedua Bupati Majalengka, Yang Penting Selamat
Katanya kamu di sini bikin masalah terus, kamu di sini bikin rusuh terus. Padahal kita di sana tidak ada niat keributan, sajam pun kita tak ada," kata Panji menirukan ucapan pelaku.
Kepada Kompas.com, Panji berkata bahwa IN sempat melepaskan dua tembakan.
Panji berhasil mengelak saat tembakan pertama dan peluru mengenai paha seseorang yang disebut Panji sebagai orang IN,
Tembakan kedua lah yang melukai tangan kiri Panji.
"Korbannya (penembakan) di sana ada dua, orangnya IN dan saya," ucapnya.
"Uangnya pun kena darah saya"
Setelah dibawa masuk ke kantor, IN memberikan uang sebesar Rp 500 juta pada Panji untuk pembayaran utang.
Uang tersebut diberikan pada IN dengan cara dilempar dan diinjak-injak. Pemberian uang dilakukan setelah IN terluka.
"Hanya caranya (membayar) pun uang dilempar ke bawah diinjak-injak. Saya berlumuran darah, uangnya pun kena darah saya," katanya.
Panji memilih keluar dari ruangan dan menuju ke RSUD. Ia kemudian membuat laporan ke polisi.
"Dari situ saya keluar tanpa memikirkan uang, saya lari ke RSUD, kemudian lanjut ke Polres untuk bikin laporan.
Jadi ceritanya memang Rp 500 juta dibayar tapi setelah terjadi penembakan," tuturnya.
Panji sebenarnya menunggu permintaan maaf dari pelaku sehari setelah insiden tersebut.
"Harapan nunggu disana (Majalengka) satu hari, berharap dari IN ada konfirmasi pemintaan maaf. Tapi ternyata tidak ada Itikad baik, minimal minta maaf tapi tidak ada," ungkap Panji.
Karena tidak adanya itikad baik itu, Panji akhirnya melaporkan anak kedua Bupati Majalengka itu ke Polres Majalengka.