Pilkada Bontang
Neni Moerniaeni dan Agus Haris Beri Sinyal Berpasangan di Pilkada, Begini Tanggapan Gerindra Bontang
Neni Moerniaeni dan Agus Haris Beri Sinyal Berpasangan di Pilkada, Begini Tanggapan Gerindra Bontang
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG -- Neni Moerniaeni dan Agus Haris beri sinyal berpasangan di Pilkada 2020, begini tanggapan Gerindra Bontang
Sinyal politik Petahana Neni Moerniaeni bakal berpasangan dengan politisi Gerindra Agus Haris di Pilkada Bontang 2020 menguat.
TribunKaltim.co mencoba mengkonfirmasi Agus Haris perihal tersebut.
BACA JUGA
Ada Apa dengan Wika Tiba-tiba Trending Topic Nomor 1 Twitter, Terkait Wika Salim?
Cara Mudah Kompres Foto 200 KB Dokumen pdf CPNS 2019, Konversi ke Jpg, Surat Lamaran dan Pernyataan
Kabar Buruk, PSI Ungkap APBD DKI Jakarta era Anies Baswedan 2020 Bisa Defisit Rp 10 Triliun Lebih
Episode 15-16 Vagabond Diundur, Drama Korea Suzy dan Lee Seung Gi Kembali 22 November 2019
Ia membenarkan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Petahana.
Namun saat ini belum ada kesepakatan bakal berpasangan di Pilkada bersama-sama.
Kendati demikian, saat ini keduanya tengah menuju kesepakatan untuk maju bersaman.
"Iya hampir mendekati (berpasangan di Pilkada) jika Allah meridhoi," ujar Agus Haris kepada Tribunkaltim.co, Kamis (14/11/2019).
Kabar ini pun dibenarkan oleh Sekretaris DPC Gerindra Bontang, Heri Keswanto saat dikonfirmasi wartawan.
Ia membenarkan sinyal berkoalisi dengan Neni Moerniaeni di Pilkada semakin kuat.
Pun begitu, pihaknya tak buru-buru menyimpulkan kesepakatan pasti untuk berpasangan bisa terjalin.

BACA JUGA
Adi Darma - Basri Rase Deklarasi Berpasangan di Pilkada Bontang, Tawarkan Pemberdayaan Pekerja Lokal
Maju Pilkada Bontang, Adi Darma Beberkan Visi Misi Bersama Basri Rase, Daftar ke Gerindra dan PKB
Abdul Hakim Siap Berlaga di Pilkada Bontang, Sudah Siapkan 'Isi Tas' Tebal untuk Biaya Politik
"Politik itu kan dinamis, jadi bisa saja (berpasangan) bisa juga tidak," ungkap Heri Keswanto.
Komunikasi politik yang dibangun cukup intens.
Namun, Heri Keswanto mengaku baru bertemu dengan Neni Moerniaeni sekali membahas terkait rencana koalisi.
Untuk informasi, sebelumnya Neni Moerniaeni mengaku masih mencari calon pendamping di Pilkada 2020 nanti.
Ada sejumlah politisi dan birokrat yang masuk radar di antaranya, Agus Haris ( Gerindra ), Joni Muslim ( Nasdem ), Agus Amir (Plt Sekda), dan Bajuri (Polisi).
Maju Pilkada Bontang, Neni Moerniani Tawarkan Konsep Smart City Berbasis Kemaritiman
Diberitakan sebelumnya, kandidat Petahana Neni Moerniaeni Kota Bontang Kalimantan Timur, dalam Pilkada mengusung visi dan misi Smart City yang berbasis kemaritiman.
Konsep Neni Moerniaeni tak jauh berbeda dengan visi misi saat dirinya mencalonkan diri sebagai kandidat bersama Basri Rase pada Pilkada 2015 lalu.
Kepada Nasdem Neni Moerniaeni, menyakinkan konsep rencana pembangunan daerah kedepan. Ia menawarkan pembangunan kualitas SDM unggul.
Menurutnya, kualitas unggul bakal menciptakan moderinitas tanpa merusak lingkungan hidup.
Lebih lanjut, konsep Smart City bakal disempurnakan.
Ia mengatakan Smart City tak melulu berkutat tentang teknologi semata.
Namun, landasan Smart City dibangun oleh kesadaran warga untuk bijak dan berprilaku positif.
"Jadi saya bakal menyempurnakan kosnep Smart City untuk Bontang kedepannya," ungkapnya.
Menurutnya, potensi Bontang dari sektor kemaritiman cukup tinggi. Arah pembangunan daerah bakal dimaksimalkan ke sektor ini. Pembedayaan nelayan sebagai penyedia ketahanan pangan.
Diakhir, ia menekankan pembangunan daerah ramah lingkungan menjadi fokus pemerintahan kedepan.
Investasi memang menjadi salah faktor penggerak ekonomi daerah.
Namun kewajiban mematuhi aturan sesuai kaidah-kaidah menjadi syarat mutlak.
Peta Partai Nasdem dalam Pilkada Bontang
Mundur dari Penjaringan Nasdem, Nursalam Sebut Sudah Ada Calon yang Diusung partai.
Partai DPD Nasdem menggelar penyampaian visi dan misi para kandidat yang telah mendaftar untuk Pilkada Bontang, Selasa (29/10/2019) di Hotel Bintang Sintuk, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Ada 6 pelamar yang telah mengambil formulir.
Namun, hanya ada 4 kandidat saja yang bersedia mengikuti tahapan penyampaian visi misi oleh Partai Nasdem.
Mereka antara lain, Neni Moerniaeni, Abdul Rahman, Joni Muslim, dan Andi Ade Leppu.
Sementara dua pelamar yang tak mengikuti proses ini yakni, Nursalam dan M Junaid Kamaruddin.
Ketua penjaringan kandidat DPD Nasdem Bontang, Bilher Hutahean mengatakan kedua kandidat yang tak menyampaikan visi dan misi langsung dicoret dari daftar rekomendasi Partai Nasdem.
"Mereka dipastikan gagal, karena kami hanya memberi rekomendasi bagi pelamar yang mengikuti proses seleksi," ujar Bilher kepada Tribunkaltim.co pada Selasa (29/10/2019).
Ia mengatakan alasan keduanya tak mengikuti proses penyampaian visi misi lantaran beberapa hal.
Nursalam misalnya, mengaku mundur lantaran ada beberapa hal tertentu.
Sementara itu, Junaid mengatakan tengah berada di luar kota. Sehingga tak bisa mengikuti proses penyampaian visi dan misi ke Partai Nasdem.
"Tidak benar ada pemberian kesempatan khusus bagi pihak-pihak tertentu," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Nursalam mengatakan ada beberapa pertimbangan tak mengikuti tahapan penyampaian visi misi.
Ia mengatakan telah berembuk dengan tim dan menganalisis proses penjaringan di Nasdem.
Hasilnya, pihaknya mensinyalir bahwa Nasdem telah memiliki kandidat untuk diusung.
Kemudian, ia menilai keputusan Ketua DPD Nasdem, Joni Muslim untuk ikut mendaftar berpotensi bakal mendapat restu dari internal mereka.
"Kami menilainya memang sudah ada calonnya, jadi untuk apa kita buang-buang energi dan waktu untuk ikut penjaringan," katanya.
Kendati demikian, keputusan untuk berlaga di Pilkada akan tetap berlanjut. Pihaknya masih mengharap dari sejumlah parpol lain yang telah diikuti.
"Masih ada parpol lain, kita juga bakal mendaftar ke Parpol lain, PKS dan partai lainnya," pungkasnya. (*)