Sriwijaya Air Tidak Terbang Lagi dari dan ke Tarakan,Jumlah Penumpang di Bandara Juwata Tetap Banyak
Sriwijaya Air Tidak Terbang Lagi dari dan ke Tarakan,Jumlah Penumpang di Bandara Juwata Tetap Banyak,
Penulis: Junisah | Editor: Mathias Masan Ola
pengguna jasa transportasi udara dapat terjaga dengan baik sesuai yang diamanatkan UU No 1 tahun 2009
Tentang Penerbangan,” ujar Polana dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/11/2019).
Sempat rujuk, namun hubungan antara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)
dengan Sriwijaya Air akhirnya kembali retak.
Pasang surut hubungan kedua maskapai penerbangan tersebut telah terjadi sejak 2018 lalu.
Namun, kondisi terkini pada Kamis (7/11/2019), pihak Garuda Indonesia mengumumkan bahwa kerja sama
mereka dengan Sriwijaya Air kembali memanas.
Dengan dalih hanya menjalin kerja sama business to business (b to b) saja.
Bahkan, manajemen Garuda Indonesia meminta kepada Sriwijaya agar segera melunasi utang-utang
mereka kepada PT Pertamina (Persero) Tbk, PT GMF AeroAsia, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan
sejumlah perusahaan yang memberikan modal pinjaman.
Dirangkum dari pemberitaan Kompas.com, berikut sejumlah fakta pasang
surut Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air.
1. Awal Kisruh, Wanprestasi hingga Terdepaknya Jajaran Garuda Indonesia
Kisruh bermula dari maskapai penerbangan berbiaya hemat ( low cost carrier / LCC ) PT Citilink Indonesia