Kabar Artis

Ashanty Idap Autoimun hingga Muncul Bentol, Aurel Hermansyah Ungkap Ibunya tak Boleh Makan Nasi

Ashanty idap autoimun hingga muncul bentol, Aurel Hermansyah ungkap ibunya tak boleh makan nasi.

Instagram/@ashanty_ash
Ashanty Idap Autoimun hingga Muncul Bentol, Aurel Hermansyah Ungkap Ibunya tak Boleh Makan Nasi 

TRIBUNKALTIM.CO - Ashanty idap autoimun hingga muncul bentol, Aurel Hermansyah ungkap ibunya tak boleh makan nasi.

Setelah diketahui mengidap autoimun, ternyata banyak pantangan makanan yang harus dihadapi istri Anang Hermansyah, Ashanty.

Anak sambungnya, Aurel Hermansyah menyebutkan pantangan makanan untuk Ashanty.

KABAR BURUK Ashanty, Sekujur Tubuh Istri Anang Hermansyah Makin Parah Dipenuhi Bentol-bentol

Lakukan Ini ke Krisdayanti dan Syahrini, Ari Lasso Ungkap Anang Tak Bisa Berbuat Serupa ke Ashanty

Ashanty dan Anang Hermansyah Hampir Bercerai 2 Kali, Ujian Besar di Tahun Pertama Berumah Tangga

Aurel juga mengatakan, penyakit autoimun itu mungkin saja menjadi penyebab munculnya bentol-bentol pada badan Ashanty.

"Pantangannya banyak. Enggak boleh (makan) tepung, enggak boleh (makan) nasi," ujar Aurel saat ditemui di Mal Kota Kasablanka, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2019).

Menurut Aurel Hermansyah, Ashanty harus mengonsumsi makanan yang organik tanpa campuran zat kimia buatan.

"Banyak banget sih, hampir semua makanan kayaknya enggak boleh, harus yang organik gitu-gitu," ucap Aurel Hermansyah.

Aurel Hermansyah mengatakan ibunya Ashanty telah mendapatkan beberapa penanganan medis.

Diketahui, saat ini Ashanty tengah dirawat di rumah sakit untuk mengobati bentolnya tersebut.

"Kemarin habis diendoskopi (pemeriksaan dengan endoskop) sama di biopsi (pemeriksaan organ) ususnya, jadi diambil sedikit di bagian ususnya," ucap Aurel Hermansyah.

Kata Aurel Hermansyah, sampai saat ini belum diketahui pasti apa pemicu bentol-bentol di sekujur istri Anang Hermansyah tersebut.

"Memicunya kayanya enggak tahu sih, dokternya belum bisa ngasih kejelasan. Mungkin dua atau tiga hari ke depan baru bisa kasih penjelasan," ucapnya.

Sebelumnya, kabar Ashanty bentol-bentol diketahui dari unggahan Aurel Hermansyah dan Ashanty.

Aurel Hermansyah memajang sebuah foto hitam putih di akun Instagram-nya, @aurelie.hermansyah, yang dikutip Kompas.com pada Rabu (20/11/2019).

Dalam foto tersebut, Aurel Hermansyah terlihat memeluk erat dan mencium pipi kanan Ashanty yang tersenyum semringah.

Dalam keterangannya, Aurel Hermansyah meminta doa untuk kesembuhan Ashanty.

"Hi teman-teman onlineku.

Aku minta doa buat @ashanty_ash ya dan minta semangat juga dari teman-teman semuanya," tulis Aurel seperti dikutip Kompas.com, Rabu (20/11/2019).

Sementara dalam Instagram story @ashanty_ash Rabu siang ini, wajah istri artis musik Anang Hermansyah ini pucat.

Selain itu, ada bentol-bentol besar yang timbul di badan Ashanty dan kakinya.

"Makin parah, makin banyak sebadan," tulis Ashanty dalam penggalan video tersebut.

Akibat hal tersebut, istri dari Anang Hermansyah itu ingin cepat-cepat pulang ke rumah.

"Aku lelah. Mau pulang," tulis Ashanty dalam sebuah insta story-nya dengan emoji menangis.

Sebagai informasi, penyakit autoimun membuat sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik atau dapat menyerang tubuh sendiri.

Apa itu autoimun?

Apa itu penyakit autoimun yang diidap Ashanty, istri Anang Hermansyah

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang tubuh kita.

Sistem kekebalan biasanya melindungi diri dari kuman seperti bakteri dan virus.

Ketika ada bakteri atau virus yang masuk, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi untuk menyerang bakteri atau virus tersebut.

Biasanya, sistem kekebalan dapat membedakan sel asing dengan sel kita sendiri.

Namun pada penderita autoimun, sistem kekebalan justru keliru menyerang sel tubuh kita sendiri karena menganggapnya sebagai benda asing.

Lalu, sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi yang menyerang sel-sel sehat.

Penyebab

Beberapa penyakit autoimun biasanya hanya menargetkan satu organ.

Namun, ada juga yang mempengaruhi seluruh tubuh seperti pada penderita systemic lupus erythematosus (SLE).

Para ahli belum mengetahui apa penyebab pasti penyakit autoimun ini.

Menurut riset 2014, wanita lebih rentan mengalami penyakit autoimun dengan perbandingan sekitar dua banding satu.

Seringkali, penyakit ini terjadi saat wanita telah berada di masa subur, yaitu sekitar usia 15 hingga 44 tahun.

Beberapa penyakit autoimun lebih sering terjadi pada kelompok etnis tertentu, seperti lupus yang mempengaruhi lebih banyak orang Afrika-Amerika dan Hispanik daripada Kaukasia.

Penyakit autoimun tertentu, seperti multiple sclerosis dan lupus, menular dalam keluarga.

Tidak setiap anggota keluarga memiliki penyakit yang sama, tetapi mereka mewarisi kerentanan terhadap kondisi autoimun.

Meningkatnya angka penderita autoimun membuat peneliti menduga faktor lingkungan seperti infeksi dan paparan bahan kimia atau pelarut juga berkontribusi pada penyakit ini.

"Diet Barat" adalah faktor risiko lain yang dicurigai mengembangkan penyakit autoimun.

Makan makanan tinggi lemak, tinggi gula, dan olahan tinggi diduga terkait dengan peradangan, yang mungkin memicu respons kekebalan.

Namun, hal ini belum terbukti.

Riset 2015 juga membuktikan kurangnya paparan sinar matahari bisa membuat sistem kekebalan tubuh manusia cenderung bereaksi berlebihan terhadap zat-zat yang tidak berbahaya.

Gejala

Gejala awal dari penyakit autoimun meliputi hal-hal berikut ini:

1. Kelelahan

2. Otot pegal

3. Bengkak dan kemerahan

4. Demam ringan

5. Kesulitan berkonsentrasi

6. Mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki

7. Rambut rontok

8. Ruam kulit

Pada beberapa penyakit autoimun juga memilii gejala tersendiri.

Misalnya, diabetes tipe 1 menyebabkan rasa haus yang ekstrem, penurunan berat badan dan kelelahan.

Lalu, ada juga penyakit inflamasi usus yang menyebabkan sakit perut, kembung dan diare.

Perawatan

Perawatan tidak dapat menyembuhkan penyakit autoimun, tetapi hanya dapat mengontrol respons imun yang terlalu aktif dan menurunkan peradangan atau setidaknya mengurangi rasa sakit dan peradangan.

Obat yang digunakan untuk perawatan autoimun antara lain: obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen (Motrin, Advil) dan naproxen (Naprosyn) obat penekan kekebalan tubuh Perawatan juga tersedia untuk meredakan gejala seperti rasa sakit, bengkak, kelelahan, dan ruam kulit.

Makan makanan yang seimbang dan berolahraga teratur juga dapat membantu kita mengatasi penyakit ini.

Jika perlu, kita harus menemui spesialis tertentu tergantung jenis penyakit yang kita miliki.

Misalnya, kita bisa menemui ahli reumatologi untuk mengobati penyakit sendi, seperti rheumatoid arthritis serta penyakit autoimun lainnya seperti sindrom Sjögren dan SLE.

Lalu kita bisa meminta bantuan ahli gastroenterologi untuk mengobati penyakit pada saluran gastrointestinal, seperti penyakit celiac dan Crohn.

Kemudian, kita bisa meminta bantuan ahli endokrin mengobati kondisi kelenjar, termasuk penyakit Graves, tiroiditis Hashimoto, dan penyakit Addison.

Untuk mengobati penyakit kulit psosiaris, kita bisa menemui dokter kulit. (*)

***

Langganan berita pilihan tribunkaltim.co di WhatsApp klik di sini >> https://bit.ly/2OrEkMy

Langganan Berita Pilihan Tribun Kaltim di WhatsApp
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved