Di Mata Najwa, Fahri Hamzah Sebut Pembangunan di Papua Tak Bermanfaat untuk Warga, Begini Analisanya
Melalui tayangan Mata Najwa Fahri Hamzah mulanya mengungkapkan kelebihan dan kelemahan Jokowi di periode kedua kepemimpinannya.
"Kelemahannya adalah dia tidak tertarik dengan ide-ide besar dan harusnya ada juru bicaranya," terang Fahri Hamzah.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah menyebut para menteri Jokowi tak memiliki keberanan yang cukup untuk membuat gebrakan baru.
"Kedua waktu itu saya mengatakan ini, operatornya ini banyak yang enggak berani pasang badan, masih tarik ulur, kadang-kadang dia takut, digertak sedikit dia mundur," sambungnya.
"Ya menteri-menteri dong yang punya wewenang besar."
Terkait hal itu, Fahri Hamzah lantas menjelaskan posisi menteri menurut undang-undang.
"Jangan lupa loh, menteri itu dalam undang-undang dasar bukan pejabat tinggi biasa, karena menteri adalah presiden tertinggi dalam sektornya," ucapnya.
"Menteri agama adalah presiden sektor keagamaan."
Lantas, Fahri Hamzah membeberkan prediksinya soal permasalahan di periode kedua pemerintahan Jokowi.
"Saya tahu ini nanti ada masalah di mana nih Pak Jokowi, operasinya agak bagus, tapi dapurnya masalah," terangnya.
Ia juga menyinggung soal kontroversi Menteri Agama Fachrul Razi di masa awal jabatan.
"Kok hari-hari pertama terlalu banyak kontroversi, kita belum ngerti apa-apa menteri agama sudah bikin ribut, menteri ini juga bikin ribut," terangnya.
"Simpang siur, seolah-olah Pak Jokowi ingin ribut terus dia kerja sendiri."
Dugaan Fahri Hamzah soal Penujukan Ahok di BUMN
Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019, Fahri Hamzah menduga adanya campur tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam wacana penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai pimpinan BUMN.
Fahri Hamzah meminta Jokowi untuk turut menyampaikan sikap terhadap wacana penunjukan Ahok di BUMN.