Di Mata Najwa, Fahri Hamzah Sebut Pembangunan di Papua Tak Bermanfaat untuk Warga, Begini Analisanya

Melalui tayangan Mata Najwa Fahri Hamzah mulanya mengungkapkan kelebihan dan kelemahan Jokowi di periode kedua kepemimpinannya.

Editor: Doan Pardede
Facebook Trans7
Fahri Hamzah tanggapi soal periode kedua kepemimpinan Presiden Jokowi 

TRIBUNKALTIM.CO - Di Mata Najwa, Fahri Hamzah sebut pembangunan di Papua tak bermanfaat untuk warga, begini analisanya.

Mantan Wakil DPR RI, Fahri Hamzah di program acara Mata Najwa mengungkap prediksinya terhadap keberlangsungan kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Menurut Fahri Hamzah di program acara yang dipandu Najwa Shihab tersebut, para menteri di kabinet baru ini justru menimbulkan keributan baru.

 Kabar Buruk Anies Baswedan, 3 Kepala Daerah Ini Bisa Pengganjal Jadi Presiden RI, Masuk Nominasi LSI

 Ternyata Bukan Ahok BTP, Sandiaga Uno Dikabarkan Pimpin BUMN Sektor Energi Ini, Simak Rekam Jejaknya

 Hasil Pertandingan Indonesia vs China, Kalah 1-2 Ini Penjelasan Pelatih Bambang Warsito

Ia juga menyinggung tentang kontroversi Menteri Agama ( Menag ) Fachrul Razi.

Melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (20/11/2019), Fahri Hamzah mulanya mengungkapkan kelebihan dan kelemahan Jokowi di periode kedua kepemimpinannya.

"Saya ini lima tahun membaca Pak Jokowi dari deket sebagai pejabat negara, jadi saya tahu ini orang kekuataannya apa kelemahannya apa," terang Fahri.

"Kelemahannya itu dia enggak tertarik dengan ide besar, itu yang pertama ya," sambungnya.

Fahri Hamzah lantas menyinggung soal pembangunan di Papua.

"Dan karena itu lah saya waktu itu berkali-kali mengatakan harus ada juru bicara daripada pikiran pemerintah, misalkan soal Papua itu," ucapnya.

Meksipun Jokowi sering mendatangi Papua, hal itu disebutnya tak lantas membuat segala permasalahan di Tanah Cendrawasih terselesaikan.

"Kita enggak pernah dengar ide yang solid. Kedatangan Pak Jokowi itu tidak menjelaskan banyak hal kalau dia tidak menjelaskan apa maunya," terang Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah tanggapi soal periode kedua kepemimpinan Presiden Jokowi
Fahri Hamzah tanggapi soal periode kedua kepemimpinan Presiden Jokowi ((Facebook Trans7))

Menurutnya, selama ini pembangunan di Papua tak memberikan manfaat apapun untuk warga sekitar.

"Karena kan kemudian yang datang kontroversi, buka jalan orang bilang di Papua sana 'Jalan itu bukan buat kami, tapi jalan itu buat mobil Jakarta yang datang ke sini untuk mengeruk hasil bumi'," ucap Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (20/11/2019). Ia mengkritisi Kabinet Jokowi.
Fahri Hamzah dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (20/11/2019). Ia mengkritisi Kabinet Jokowi. (Facebook Trans7)

"Padahal apa salahnya orang bangun jalan? Bagus aja kan karena teori infrastruktur mengatakan di mana banyak jalan di situ kemiskinan hilang."

Ia juga menyebut Jokowi sebagai sosok pemimpin yang kurang senang pada ide-ide besar.

"Kelemahannya adalah dia tidak tertarik dengan ide-ide besar dan harusnya ada juru bicaranya," terang Fahri Hamzah.

Lebih lanjut, Fahri Hamzah menyebut para menteri Jokowi tak memiliki keberanan yang cukup untuk membuat gebrakan baru.

"Kedua waktu itu saya mengatakan ini, operatornya ini banyak yang enggak berani pasang badan, masih tarik ulur, kadang-kadang dia takut, digertak sedikit dia mundur," sambungnya.

"Ya menteri-menteri dong yang punya wewenang besar."

Terkait hal itu, Fahri Hamzah lantas menjelaskan posisi menteri menurut undang-undang.

"Jangan lupa loh, menteri itu dalam undang-undang dasar bukan pejabat tinggi biasa, karena menteri adalah presiden tertinggi dalam sektornya," ucapnya.

"Menteri agama adalah presiden sektor keagamaan."

Lantas, Fahri Hamzah membeberkan prediksinya soal permasalahan di periode kedua pemerintahan Jokowi.

"Saya tahu ini nanti ada masalah di mana nih Pak Jokowi, operasinya agak bagus, tapi dapurnya masalah," terangnya.

Ia juga menyinggung soal kontroversi Menteri Agama Fachrul Razi di masa awal jabatan.

"Kok hari-hari pertama terlalu banyak kontroversi, kita belum ngerti apa-apa menteri agama sudah bikin ribut, menteri ini juga bikin ribut," terangnya.

"Simpang siur, seolah-olah Pak Jokowi ingin ribut terus dia kerja sendiri."

Dugaan Fahri Hamzah soal Penujukan Ahok di BUMN

Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019, Fahri Hamzah menduga adanya campur tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam wacana penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai pimpinan BUMN.

Fahri Hamzah meminta Jokowi untuk turut menyampaikan sikap terhadap wacana penunjukan Ahok di BUMN.

Melalui siaran live KOMPASTV, Senin (18/11/2019), Fahri Hamzah juga meminta Jokowi bersikap terbuka dan menyampaikan alasan penunjukan Ahok.

Mulanya, Fahri Hamzah menyebut bahwa kritik terhadap Ahok tak dapat dihentikan begitu saja.

"Sosial media kan enggak bisa disuruh diem, media masa kan enggak bisa disuruh diem, pengamat kan enggak bisa disuruh diem," ucap Fahri Hamzah.

Lantas, ia menyinggung soal sikap Jokowi atas penunjukan Ahok di BUMN.

"Tetapi keteguhan sikap presiden untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi itu yang kita perlukan," ucap Fahri.

"Dan presiden ini udah di periode kedua, jangan banyak takut," sambungnya.

Tak hanya itu, Fahri Hamzah juga meminta Jokowi untuk bersikap berani atas wacana penunjukan Ahok di BUMN itu.

"Kalau dia berani bela secara berani," ucap Fahri Hamzah.

"Kalau itu yang dia (Jokowi) lakukan secara terbuka bagus menurut saya."

Lebih lanjut, Fahri Hamzah menilai Jokowi terkesan diam-diam dalam memutuskan posisi Ahok di BUMN.

"Kalau presiden mengatakan 'Saya tidak ikut-ikut mengatur siapa akan menjadi direksi BUMN', kecuali BUMN tertentu deh sebut Pertamina, PLN, bank-bank yang besar itu," terang Fahri.

"Karena itu misalnya Basuki masuk ke Pertamina wah ini berarti dari presiden, enggak apa-apa, presiden harus membela keputusannya, jangan diem-diem."

Melihat sikap Jokowi yang terkesan diam-diam, Fahri Hamzah mengaku merasa kasihan terhadap Ahok.

"Kan kasihan Basuki juga, orang enggak mau loh dikasih amanah lalu gitu," ucapnya.

Terkait sikap Jokowi terhadap wacana penunjukan Ahok di BUMN, Fahri Hamzah kembali meminta sang presiden bersikap terbuka.

"Ya kalau dia (Jokowi) mengatakan 'Itu adalah perintah saya, saya yang menugaskan, saya yang meminta memeriksa', kalau kemudian direksi BUMN memang memilih Kementrian BUMN juga harus membela, presiden juga harus membela jangan diem-diem," ucap Fahri Hamzah.

"Kayaknya ini terjadi dengan sendirinya, jangan begitu, kasihan juga orang yang mendapat amanah ini gitu loh.

Anak Buah Prabowo Subianto, Rekan Duet Fahri Hamzah Sebut Jokowi Bawa Demokrasi Indonesia Mundur

Fahri Hamzah Dukung Ahok Masuk ke BUMN untuk Buka Borok Korupsi, Ini 8 Daftar Kasus Korupsi di BUMN

Dinilai Paling Korup, Fahri Hamzah Sebut BUMN yang Paling Pas Buat Ahok BTP, Langsung Sebut Nama

Dahnil Unggah Prabowo Bareng Menhan Lain di Bangkok, Fahri Beber Kenapa yang Lain Ngebet Mau Ketemu

Langganan berita pilihan tribunkaltim.co di WhatsApp klik di sini >> https://bit.ly/2OrEkMy

Langganan Berita Pilihan Tribun Kaltim di WhatsApp

(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved