Direktorat Jenderal Pajak Kaltimtara Gelar Gathering Inklusi Pajak,Ingin Generasi Penerus SadarPajak
Direktorat Jenderal Pajak Kaltimtara Gelar Gathering Inklusi Pajak,Ingin Generasi Penerus SadarPajak,
Penulis: Heriani AM | Editor: Mathias Masan Ola
Sedang mahasiswa yang bukan termasuk dari prodi jurusan tersebut, kurikulum perpajakan disisipkan pada mata kuliah Kewarganegaraan, Kepancasialaan, hingga Kewirausahaan.
Selain itu, sudah berjalan pula di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berkaitan dengan kewirausahaan, bahwa mereka yang bergelut di organisasi ekstrakurikuler itu diajarkan agar tahu sistem perpajakan.
Ribuan universitas di Indonesia, ditarget bisa mengaplikasikan ilmu perpajakan dengan baik, melalui Inklusi Pajak.
Di wilayah Kalimantan, terdapat 168 Perguruan Tinggi Swasta ( PTS ) dan 12 Perguruan Tinggi Negeri ( PTN).
Banyak di antara perguruan tinggi tersebut, sudah menjadi Tax Center.
Akbar juga menyinggung, soal banyaknya pertanyaan kritis yang kerap hinggap di telinganya, tentang seberapa penting membayar pajak.
"Mahasiswa ini semakin kritis, kerap ada pertanyaan 'ngapain bayar pajak kalau digunakan salah?'.
Untuk itu, semua pihak digerakkan.
Baik penegak hukum, anti korupsi, kebocoran dana semua digalakkan bersamaan," tukasnya.
Terpisah, Kepala Bidang P2 Humas Kanwil DJP Kaltimtara, Emri Mora Singarimbun menyatakan, program Inklusi Pajak merupakan program terpusat.
Kantor Pusat mengintruksikan seluruh jajaran DJP untuk menjalin kerjasama dengan seluruh Universitas, baik yang sudah berstatus Tax Center maupun belum.
Di Kaltimtara sendiri, sudah 11 Universitas yang berstatus Tax Center.
Termasuk Universitas Mulawarman, Universitas Balikpapan, STIE Madani Balikpapan dan lainnya.
"Inklusi merupakan program, mengarah ke praktek, sedang Tax Center adalah wadahnya," jelas Emri.
Kerjasama yang dimaksud berbentuk kepasepahaman dan kesepakatan untuk menberi edukasi tentang penting, wajib dan sadar pajak.