Tersengat Listrik saat Bersandar di Tiang Kanopi, Arifin Meninggal Saat Dibawa ke Rumah Sakit

Tersengat Listrik saat Bersandar di Tiang Kanopi, Arifin Meninggal Saat Dibawa ke Rumah Sakit

Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.Co/Margaret Sarita
Korban sengatan listrik yang menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalan ke rumah sakit 

Kendati berada di tengah Kota Samarinda, dan berada di pinggir jalan utama, namun proses pemadaman tergolong cukup lama.

Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 06.15 Wita, dan baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.00 Wita.

Kepala Dinas Damkar Kota Samarinda, Nursan menjelaskan, mendapatkan informasi adanya kebakaran, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian, termasuk unsur relawan.

Proses pemadaman terkendala karena sebagian bangunan terkunci, hal itu diperparah dengan banyaknya barang-barang di dalam bangunan yang mudah terbakar.

Pasalnya yang terbakar merupakan bangunan bengkel, rumah makan, gudang, dan toko sembako.

"Kendalanya karena bangunan terkunci, lalu isinya barang-barang yang mudah terbakar, seperti ban dan oli," jelasnya, Kamis (23/5/2019).

"Diluar dugaan kami, biasanya kurang dari satu jam bisa dipadamkan, kali ini lebih dari sejam," sambungnya.

Selain itu, aliran listrik yang masih menyala, membuat petugas tidak leluasa dalam melakukan pemadaman.

Bahkan, akibat listrik yang tidak padam saat kejadian itu, terdapat sedikitnya tiga anggota relawan yang tersengat listrik.

"PLN juga harusnya standby saat terjadi kejadian, listrik harus segera dipadamkan jika terjadi kebakaran. Ada relawan yang tersengat listrik," imbuhnya.

Pihaknya berharap, semua instansi dapat menjalankan tugasnya masing-masing.

KEBAKARAN - Si jago merah kembali menghanguskan bangunan di Jalan P Flores, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, Kamis (23/5/2019). (tribunkaltim.co/Christoper D)
Nursan menilai, koordinasi di lapangan saat terjadi kebakaran masih sangat lemah.

Bahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengundang sejumlah instansi yang berkaitan dengan terjadinya musibah kebakaran, seperti Satpol PP, Kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, hingga PLN.

"Kita maunya ada SOP yang harus dijalankan saat ada kebakaran, siapa yang atur lalu lintas, mengamankan lokasi, masa kita yang semprot air, kita juga yang atur lalu lintas," ungkapnya.

Dari data yang ada, selama bulan Ramadhan, telah terjadi lima kali kebakaran di kawasan permukiman warga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved