Acara Reuni 212 Kembali Digelar di Monas pada 2 Desember, Mabes Polri Terima Surat Pemberitahuan

Rencana pelaksanaan acara reuni 212 yang mempertemukan umat Islam di seluruh tanah air bakal kembali digelar tahun ini. Acara reuni akbar 212 yang

KOMPAS.com/Devina Halim
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono di bilangan Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Rencana pelaksanaan acara reuni 212 yang mempertemukan umat Islam di seluruh tanah air bakal kembali digelar tahun ini.

Acara reuni akbar 212 yang memasuki tahun ketiga ini selalu menyedot banyak umat Islam berbondong-bondong datang ke Monas

Mabes Polri mengaku sudah menerima surat pemberitahuan terkait pelaksanaan Acara reuni 212.

Acara tersebut rencananya akan dilaksanakan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2019.

"Rencana ada reuni 212 memang Mabes Polri sudah menerima surat pemberitahuan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019).

Argo menjelaskan, setelah menerima surat pemberitahuan, Mabes Polri meminta rekomendasi ke Polres Jakarta Pusat.

Sebab, acara akan diselenggarakan di daerah Jakarta Pusat.

Setelah itu, surat akan diteruskan kepada Polda Metro Jaya.

Kemudian, Polda Metro akan mengirim rekomendasi itu kepada Mabes Polri.

"Polda Metro Jaya akan mengirimkan rekomendasinya ke Baintelkam (Badan Intelijen Keamanan) Mabes Polri. Jadi nanti dari Intelkam yang akan mengeluarkan pemberitahuannya," tutur Argo.

Sebagai informasi, reuni 212 diselenggarakan untuk memperingati aksi unjuk rasa yang memprotes kasus penistaan agama oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelumnya mengimbau reuni 212 tidak diselenggarakan kembali pada tahun ini.

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Cholil Nafis mengatakan, Reuni 212 tidak perlu diselenggarakan karena Ahok telah menyelesaikan proses hukumnya.

Cholil menyarankan kegiatan reuni 212 diganti dengan acara maulid Nabi Muhammad SAW untuk memotivasi masyarakat lebih mencintai Rasul.

"(Reuni 212) enggak perlu (dilaksanakan), enggak penting. Jangan sampai menjadi kegiatan rutin keagamaan setiap tahun. 212 kan hanya peristiwa hukum, politik, yang hukumnya sudah selesai, dijalani hukumannya, dan politiknya sudah selesai," kata Cholil saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (26/11/2019).

Polda Metro Jaya Beri Sinyal Positif

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019)
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019) (KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA)

Polda Metro Jaya memberikan sinyal positif untuk penyelenggaraan acara reuni 212.

Acara itu rencananya akan dilaksanakan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2019 mendatang.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, polisi akan menjamin keamanan para peserta reuni 212.

Pasalnya, reuni 212 sama seperti penyelenggaraan acara keagamaan lainnya.

"(Reuni) 212 kegiatan keagamaan, jadi kegiatan yang biasa saja. Tentu kalau ada kegiatan keagamaan, nanti mereka memberitahukan kepada Polri ya, kami akan melakukan kegiatan pengamanan.

Jadi, enggak perlu terlalu dibesar-besarkan atau lain sebagainya, sebagaimana kegiatan-kegiatan agama lainnya," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019).

Gatot menyampaikan, polisi telah bertemu dengan panitia Reuni 212.

Kendati demikian, dirinya belum mengetahui perihal surat perizinan acara mendatang.

"Nanti saya lihat di Intel ya (masalah surat izin reuni 212). Saya sudah bertemu dengan panitianya, mereka sudah menyiapkan kegiatannya, dan sudah sepakat ini memang kegiatan reuni 212," ungkap Gatot.

"Enggak perlu kita terganggu dengan kegiatan tersebut. Kita khawatir kegiatan tersebut, enggak. Ini kegiatan seperti keagamaan yang biasa dilakukan," lanjutnya.

Mahfud MD: reuni 212 tak perlu ditakuti

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (19/11/2019). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan mengadakan Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, pada Senin (2/12/2019) mendatang.

Atas rencana itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyatakan pemerintah tidak mempersoalkan adanya kegiatan tersebut.

Selain tidak perlu ditakuti, kegiatan Reuni Akbar 212 di Monas juga merupakan bagian dari bentuk aspirasi dan ekspresi warga negara. Karena itu, tidak perlu panik dengan adanya kegiatan tersebut.

"Tidak apa-apa. Saya kira aparat (keamanan) itu sudah punya standar operasional prosedur (SOP) sehingga kita tidak usah panik, mau reuni ya reuni saja.

Besok saya juga mau ada reuni kampus," ujar Mahfud, usai berziarah ke makam Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid di Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Sabtu (23/11/2019).

Menurut dia, reuni akbar PA 212 di Monas merupakan kegiatan biasa yang tidak perlu dibesar-besarkan, apalagi memunculkan kepanikan.

Kegiatan itu juga tidak perlu dilarang.

"Reuni-reuni ya biasa saja. Tidak usah dibesar-besarkan reuni itu, tidak usah ditakuti juga, itu biasa-biasa saja dan gak usah dipanas-panasi. Itu soal biasa saja, orang mau reuni kok mau dilarang," katanya.

Reuni mendoakan kepulangan Rizieq Shihab

Diberitakan sebelumnya di Kompas.com, Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama atau GNP Ulama, Yusuf Martak, dalam siaran di Kompas TV, Kamis kemarin, menyebutkan reuni tahun 2019 ini rencananya akan berupa acara berdoa bagi bangsa dan kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI Jakarta memberikan izin untuk perayaan Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat.

Anies menjelaskan, sifat Pemprov DKI Jakarta dalam peminjaman Monas adalah pasif.

Pihak yang ingin mengajukan peminjaman Monas harus memberikan proposal. (*)

MUI Sebut Reuni 212 Monas Jakarta Tak Penting, Singgung Soal Ahok BTP dan Maulid Nabi Muhammad SAW

Rencanakan Reuni Akbar, Inilah 6 Perbedaan Mencolok Aksi 212 Era Gubernur Ahok BTP & Anies Baswedan

Alumni PA 212 Tak Masalah Ahok jadi Komut Pertamina, Beri Pesan Penting, Juga Singgung Masa Lalunya

Pulangnya Rizieq Shihab Bukan Kewajiban Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, PA 212 tak Masalah?

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved