Bayi Raykal Berusia 5 Bulan Dalam Ayunan Diterbangkan Angin Kencang Sejauh 10 Meter, Ini Kondisinya
Bayi Raykal Berusia 5 Bulan Dalam Ayunan Diterbangkan Angin Kencang Sejauh 10 Meter, Ini Kondisinya,
TRIBUNKALTIM.CO, KUPANG -Bayi Raykal Berusia 5 Bulan Dalam Ayunan Diterbangkan Angin Kencang Sejauh 10 Meter, Ini Kondisinya.
Hujan disertai angin kencang selama hampir satu jam, menyebabkan sejumlah rumah warga di Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT ), rusak, Minggu (24/11/2019).
Dilansir dari Kompas.com, selain rumah warga, seorang bayi berusia lima bulan bernama Raykal Tamonob, diterbangkan angin sejauh 10 meter dari rumahnya. Raykal merupakan anak ketiga dari pasangan Ady Tamonob dan Otilia Grasa Gomes.
Bayi itu kemudian dilarikan ke IGD RSUD SK Lerik Kota Kupang.
Baca Juga; Pengakuan Aji Santoso Bawa Persebaya Tak Terkalahkan Meski Tanpa Dukungan Bonek di Stadion
Baca Juga; Kabar Buruk Inter Milan, Badai Cedera Bikin Antonio Conte Kehilangan Suksesor Radja Nainggolan
Baca Juga; Fakta Lain di Balik Jembatan Kukar Ambruk 2011 Lalu, Roboh Hanya dalam 20 Detik, Puluhan Orang Tewas
Baca Juga; Setelah Bertemu Menkopolhukam Mahfud MD, Dubes Arab Saudi Angkat Bicara Nasib Habib Rizieq Shihab
Baca Juga; Fakta Bangkitnya Performa Persebaya hingga Aji Santoso Sempat Tak Komunikasi dengan Jacksen F Tiago |
Ibu kandung Raykal, Otilia mengatakan, kejadian itu berlangsung saat dia sedang tidur siang.
Saat itu, Raykal ditidurkan dalam ayunan dan ujung ayunan dikaitkan pada kayu atap rumah.
Saat Otilia sedang tidur pulas, hujan makin lebat disertai angin kencang. Angin mulai menyapu atap rumah beberapa warga, termasuk rumah utama Otilia yang roboh.
Sementara rumah lain yang ditempati Otilio saat tidur juga terkena musibah. Angin kencang menyapu atap rumah dan terbang bersama balita Raykal. Bayi Raykal jatuh di atas seng dan kemudian tertutup seng.
Dalam keadaan panik dan kaget, Otilia berusaha mencari Raykal yang diterbangkan angin. Otilia dan kerabatnya mencari Raykal selama 30 menit.
Beruntung, saat itu Raykal menangis dan Otilia pun membongkar tumpukan seng dan menemukan bayinya.
Raykal langsung dievakuasi ke RSUD SK Lerik Kota Kupang dan mendapatkan perawatan intensif serta diberi bantuan oksigen.
"Kami memang tidak menduga kalau akan ada angin kencang. Kami pikir hanya hujan biasa jadi kami tidur. Saya sudah biasa menidurkan bayi saya di ayunan berbentuk gantungan kain kalau saya sedang sibuk kerja," ujar Otilia, kepada sejumlah wartawan, Senin (25/11/2019),
Otilia sempat khawatir dengan kondisi Raykal, karena kepala bayi itu terbentur benda keras.
Ia juga belum mengetahui kondisi rumahnya dan dimana ia akan tinggal pasca kejadian ini.
Anak-anak Otilia pun dibawa serta ke RSUD SK Lerik Kota Kupang sambil menunggu pendataan dari pemerintah setempat.
Ayah Raykal, Ady sedang di Kalimantan untuk bekerja. Otilia mengasuh Raykal dan dua anaknya yang lain. (*)
Cerita Ibu yang Bayi Perempuannya Digigit Tikus
TRIBUNKALTIM.CO - Seorang bayi perempuan berusia 40 hari yang tinggal di Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka cakar pada bagian wajahnya setelah digigit tikus dirumahnya. Rabu (20/11/2019).
Peristiwa itu pertama kali diketahui ibu korban bernama Lisdawati (40), yang mendengar anaknya menangis. "Pas saya masuk kamar sudah banyak darah dan tikusnya langsung kabur, tikus datang dari got masuk lewat dapur dan memang rumah belum rapi saat itu (Rabu)" katanya, Sabtu (23/11/2019) malam.
Lisdawati menceritakan, kejadian berawal saat dirinya hendak ke kamar mandi, tiba-tiba mendengar anaknya menangis. Betapa terkejutnya ia saat masuk ke dalam kamar melihat anaknya sudah digigit tikus.
Melihat anaknya sudah digigit tikus, Lisda pun membawa anaknya ke bidan terdekat. Karena luka yang cukup serius, AP pun dirujuk ke RSUD Cibinong.
"Dibersihin dulu terus dibawa ke RSUD Cibinong karena ada luka cakar di bagian muka (terkelupas) dan dia (AP) kan masih dibedong terus hidungnya dijahit karena sobek," ujarnya.
Lisda mengatakan, pasca-kejadian itu. Pihak keluarga mengaku trauma, sedangkan untuk kondisi AP sudah mulai membaik. "Dibersihin terus dibawa ke RSUD Cibinong, sekarang sudah mendingan, tapi hidungnya masih diperban," ungkapnya.
SEbelumnya diberitakan, Lisdawati histeris ketika melihat bayinya digigit tikus di kediamannya, Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Pas saya masuk kamar sudah banyak darah (AP) dan tikusnya langsung kabur, tikus datang dari got masuk lewat dapur dan memang rumah belum rapi saat itu (Rabu)" katanya, Sabtu (23/11/2019) malam.
Dia mengatakan kejadian berawal saat hendak pergi ke kamar mandi, tiba-tiba dia mendengar AP menangis. AP yang baru berusia 40 hari itu dibawa ke bidan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Karena mendapat luka yang cukup serius, AP dirujuk ke RSUD Cibinong. "Dibersihin dulu terus dibawa ke RSUD Cibinong karena ada luka cakar di bagian muka (terkelupas) dan dia (AP) kan masih dibedong terus hidungnya dijahit karena sobek," ujarnya.
Saat ini, lanjut Lisdawati, kondisi sang bayi sudah mulai membaik. Sementara pihak keluarga mengaku trauma atas kejadian ini. "Dibersihin terus dibawa ke RSUD Cibinong, sekarang sudah mendingan, tapi hidungnya masih diperban," pungkasnya.