Daftar Harga Eceran dan Grosir Komoditi Pangan Oleh DKP Samarinda, Selasa (26/11/2019) Hari Ini

Daftar Harga Eceran dan Grosir Komoditi Pangan Oleh DKP Samarinda, Selasa (26/11/2019) Hari Ini,

Editor: Mathias Masan Ola
HO/Dinas Ketahanan Pangan Samarinda.
Daftar Harga Eceran dan Grosir Komoditi Pangan Oleh DKP Samarinda, Selasa (26/11/2019 Hari Ini 

TRIBUNKALTIM.CO SAMARINDA - Informasi harga bahan pokok di Kota Samarinda, Kalimantan Timur masih dalam kondisi normal, sesuai data Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Samarinda.

DKP Samarinda menginformasikan daftar harga rata-rata eceran dan grosir komoditi pangan mengungkapkan, Selasa (26/11/2019 hari ini, di pasar tradisional. 

Baca Juga; Pengakuan Aji Santoso Bawa Persebaya Tak Terkalahkan Meski Tanpa Dukungan Bonek di Stadion

Baca Juga; Kabar Buruk Inter Milan, Badai Cedera Bikin Antonio Conte Kehilangan Suksesor Radja Nainggolan

Baca Juga; Fakta Lain di Balik Jembatan Kukar Ambruk 2011 Lalu, Roboh Hanya dalam 20 Detik, Puluhan Orang Tewas

Baca Juga; Setelah Bertemu Menkopolhukam Mahfud MD, Dubes Arab Saudi Angkat Bicara Nasib Habib Rizieq Shihab

Baca Juga; Fakta Bangkitnya Performa Persebaya hingga Aji Santoso Sempat Tak Komunikasi dengan Jacksen F Tiago

Berikut daftar harga pangan per (Rp/Kg) di pasar tradisional, Samarinda, yang terdiri dari harga eceran dan harga grosir :

Beras Premium
Harga Eceran Rata-rata : 12.000
Harga Grosir Rata- rata : 11.000

Beras Medium
Harga Eceran Rata-rata : 11.000
Harga Grosir Rata- rata : 10.000

Jagung Pipilan Kering
Harga Eceran Rata-rata : 8.500
Harga Grosir Rata- rata : 7.000

Kedelai Biji Kering
Harga Eceran Rata-rata : 10.000
Harga Grosir Rata- rata : 9.000

Bawang Merah
Harga Eceran Rata-rata : 30.000
Harga Grosir Rata- rata : 28.000

Cabai Merah Keriting
Harga Eceran Rata-rata : 30.000
Harga Grosir Rata- rata : 28.000

Cabai Rawit Merah
Harga Eceran Rata-rata : 35.000
Harga Grosir Rata- rata : 30.000,

Gula Pasir Lokal
Harga Eceran Rata-rata : 12.500
Harga Grosir Rata- rata : 11.500

Daging Ayam Ras
Harga Eceran Rata-rata : 47.000
Harga Grosir Rata- rata : 45.000

Telur Ayam Ras
Harga Eceran Rata-rata : 25.600
Harga Grosir Rata- rata : 24.000

Daging Sapi Murni
Harga Eceran Rata-rata : 120.000
Harga Grosir Rata- rata : 120.000

Bawang Putih
Harga Eceran Rata-rata : 30.000
Harga Grosir Rata- rata : 28.000

Kacang Tanah
Harga Eceran Rata-rata : 26.000
Harga Grosir Rata- rata : 24.000

Cabai Merah Besar
Harga Eceran Rata-rata : 25.000
Harga Grosir Rata- rata : 20.000

Tepung Curah
Harga Eceran Rata-rata : 7.000
Harga Grosir Rata- rata : 6.000

Minyak Curah
Harga Eceran Rata-rata : 17.000
Harga Grosir Rata- rata : 15.000

Pasar Tradisional Terancam, Safuad Minta Pemprov Kaltim Bantu

Beberapa waktu lalu diberitakan, Anggota DPRD Kaltim Safuad mengungkapkan kekhawatirannya akan keberlansungan pasar tradisional.

Dia berharap pemerintah dapat membantu dan memperhatikan kondisi pasar tradisional saat ini dengan meningkatkan kebersihan secara maksimal, sehingga bisa bersaing dengan pasar modern.

Pasalnya selain menjaga eksistensi, perhatian terhadap pasar tradisional juga menjadi bentuk dukungan bersama terhadap kelangsungan pasar tradisional yang harus mengikuti perkembangan zaman.

"Meski perkembangan perdagangan pada tahap pasar modern semakin meluas seperti saat ini, pasar tradisional jangan dikesampingkan namun wajib dijaga.

Hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk terus melakukan perawatan pasar rakyat di seluruh wilayah yang ada di Kaltim,” katanya.

Ia menjelaskan jika perawatan tersebut dimulai dari kebersihan yang harus terjaga, kondisi bangunan, kenyamanan pasar yang didukung fasilitas umum hingga persaingan harga.

Tak hanya itu, menurutnya mendorong masyarakat melakukan aktivitas jual-beli di pasar tradisional akan membantu pedagang yang beberapa tahun ini merasakan penurunan pada hasil dagangannya yang berpengaruh pada perekonomian.

Meski tak dapat dipungkiri keberadaan pasar modern turut memajukan pembangunan sebuah daerah, namun tetap harus diimbangi agar jangan sampai pasar tradisional tergerus keberadaannya.

"Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota juga diimbau agar terus mengawal eksistensi pasar tradisional. Saya pun berharap untuk menjaga eksistensi maka antara jumlah permintaan dan penawaran dapat terjaga, bagaimana agar kebutuhan masyarakat yang biasa dibeli dipasar tradisional selalu tersedia," urainya. (*)

Kelabui Aparat, Pengedar Sabu dari Pasar Tradisional Ini Koordinasi via HT

Inovasi tidak hanya dilakukan oleh aparat dalam menindak pelaku tindak kriminalitas Namun pengedar sabu juga melakukan hal yang sama guna terhindar dari tangkapan petugas.

Sama halnya yang dilakukan oleh pengedar sabu di Jalan Merak, Gang 1, RT 20, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang.

Para pengedar sabu ini menata sedemikian rupa rumah kosong yang dijadikan tempat berjualan narkoba.Bahkan, rumah kayu satu lantai itu dilengkapi dengan aliran listrik yang diambil dari rumah lainnya.

Guna menghidupkan sejumlah alat elektronik, seperti kipas angin, serta speaker yang dijadikan alarm sebagai tanda adanya petugas datang.

Rumah itu sendiri telah kosong selama kurang lebih dua bulanan, namun dimanfaatkan pelaku untuk berjualan narkoba.

Bahkan, guna mempercepat komunikasi, pelaku berkomunikasi dengan menggunakan HT (Handy Talky).

Dua HT didapatkan petugas dari Badan Narkotika Nasional Kota atau BNNK Samarinda saat melakukan penggrebekan di rumah tersebut, pada Rabu (11/9) siang tadi, dengan masih tertera di HT frekuensi yang sama untuk berkomunikasi.

Tidak hanya itu saja, guna menyamarkan rumah tersebut sebagai tempat berjualan narkoba, pelaku menempatkan sejumlah ayam di depan rumah, dengan dalih ayam tersebut dijual.

Sedangkan tempat transaksi, pelaku memanfaatkan lorong yang berada di samping rumah.

Di ujung lorong terdapat loket untuk mengeluarkan sabu dan mengambil uang. Lalu, dibalik loket, terdapat meja, kelengkapan lainnya, seperti bukti penjualan.

Pada penggrebekan tersebut, petugas juga mendapatkan seperangkat alat hisap sabu di teras rumah, serta dua poket sabu.

Lalu, pelaku juga membuat jalur pelarian dengan memanfaatkan sungai Karang Mumus (SKM) yang tepat berada di belakang rumah.

"Metodenya tetap dengan menggunakan loket.

Tapi cara beroperasinya sudah sangat rapi, mulai dari alat komunikasi, lokasi transaksi, hingga jalur pelarian," ucap Kepala BNNK Samarinda, AKBP Siti Zaekhomsyah, Rabu (11/9/2019).

Lanjut dirinya menjelaskan, pelaku merupakan eks pengedar sabu dari pasar Segiri.

Pelaku pindah tempat berjualan, karena di Pasar Segiri terdapat Posko Terpadu yang dijaga oleh aparat gabungan selama 24 jam, dengan tujuan membersihkan pasar tersebut dari peredaran narkoba.

"Mereka dari Pasar Segiri, eksodus ke situ.

Mereka tahu di Pasar Segiri dijaga non stop, jadi berpindah tempat," terangnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved