Semburan Lumpur dan Gas Dari Sumur Hebohkan Warga di Lamongan, Sempat Terdengar Ledakan Dua Kali

Semburan Lumpur dan Gas Dari Sumur Hebohkan Warga di Lamongan, Sempat Terdengar Ledakan Dua Kali

KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH
Nanik di teras depan rumah orang tuanya, yang sempat mengeluarkan semburan gas bercampur lumpur dan air 

Semburan Lumpur dan Gas Dari Sumur Hebohkan Warga di Lamongan, Sempat Terdengar Ledakan Dua Kali

TRIBUNKALTIM.CO, LAMONGAN - Niat pasangan suami istri di Lamongan untuk memperbaiki sumur mereka justru mendatangkan kejadian tak terduga.

Semburan lumpur dan gas mendadak muncul saat dilakukan pengeboran.

Kejadian ini membuat heboh warga sekitar dan jadi tontonan mereka.

Peristiwa ini berawal karena musim kemarau yang menimpa wilayah Lamongan, Jawa Timur sehingga membuat pasokan air menjadi sulit.

Atas dasar itu pula pasangan Puri (90) dan Sika (75), warga Dusun Drokiyo, Desa Pasi, Kecamatan Glagah, Lamongan, hendak memperbaiki sumur di rumahnya dengan harapan mendapatkan pasokan air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Tapi hal tidak diduga justru muncul.

Saat proses perbaikan akan selesai, kemudian muncul semburan lumpur bercampur air dari tempat yang dilakukan pengeboran. 

"Kemarin sore, saat mau selesai dikerjakan, sekitar pukul 14.30, sumurnya tiba-tiba keluar lumpur campur air. Terus setelahnya baru tercium bau gas," ujar salah seorang anak dari pasangan Puri dan Sika, Nanik (50), Kamis (28/11/2019).

Tidak hanya itu, lanjut Nanik, sempat terdengar bunyi seperti ledakan dari arah sumur.

Ledakan terjadi saat sumur hendak dipasang selang, dan membuat selang terpental.

Kondisi yang membuat para pekerja pengeboran sumur ketakutan dan kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkan pekerjaan.

"Sempat terdengar ledakan dua kali kemarin, tidak lama setelah lumpur keluar bersama dengan air. Pekerja yang memperbaiki kemudian ketakutan dan tidak melanjutkan pekerjaannya," ucap Nanik.

Melihat fenomena tersebut, warga kemudian berbondong-bondong datang menyaksikan.

Kabar tersebut kemudian sampai di kalangan pemangku kebijakan di kecamatan.

Mereka kemudian datang meninjau lokasi, bersama dengan aparat kepolisian dan Koramil setempat.

"Sekarang memang sudah jauh menurun, tinggal bau gas sama terdengar tekanan saja," sahut Tatik (45), anak pasangan Puri dan Sika yang lain.

Sebagai langkah antisipasi, petugas juga sudah memasang garis polisi di sekitar lokasi dan memasang pipa selang ke arah atas supaya bau gas yang muncul dapat keluar di atas hirupan warga sekitar.

Enam rumah terbakar di Balikpapan dipicu semburan gas dari pengeboran sumur warga

Sebanyak enam rumah terbakar yang kuat diduga akibat semburan gas yang keluar dari proyek penggalian sumur di wilayah Manggar Sari Balikpapan timur, Senin (28/1/2019).
Sebanyak enam rumah terbakar yang kuat diduga akibat semburan gas yang keluar dari proyek penggalian sumur di wilayah Manggar Sari Balikpapan timur, Senin (28/1/2019). (TRIBUN KALTIM)

Peristiwa serupa pernah terjadi di Balikpapan. Warga Jalan Manggar Indah RT 31, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, Senin (28/1) sore geger lantaran ada semburan dari dalam tanah di kawasan tempat tinggal mereka.

Warga semakin kaget, semburan itu kini berubah menjadi api.

Informasi yang dihimpun Tribunkaltim.Co, semburan tersebut berasal dari galian sumur bor di salah satu rumah warga.

"Ini bukan air. Gas ini. Sudah terbakar," kata Idris, salah seorang warga di lokasi kejadian.

"Di Manggar Sari, lokasi semburan yang tadi meledak. Sudah terbakar. Hubungi pemadam segera, besar apinya," sambung Idris.

Saat dikonfirmasi sesaat setelah kejadian, Kapolsek Balikpapan Timur Kompol Dody Susantyoko membenarkan kejadian tersebut.

"Anggota sudah monitor. Saya di TKP," katanya.

Bau gas tercium dari lokasi kebakaran.

Kendati demikian petugas pemadam kebakaran tetap gigih menyemprot air ke rumah warga yang terdampak api.

Pantauan Tribunkaltim.Co di lokasi kejadian, listrik di pemukiman warga dimatikan.

Gelap bila berjalan tanpa penerangan.

Aparat keamanan sibuk mengondisikan warga yang memadati sekitar lokasi kebakaran.

Petugas Polsek Balikpapan Timur menggunakan pengeras suara meminta warga menjauh dari titik api.

"Segera menyingkir dari titik api. Demi keselamatan kita semua. Tolong menjauh radius 25 meter dari TKP," seru AKP Sarjiono, Kanit Sabhara Polsek Balikpapan Timur.

Sebagian warga yang mendengar imbauan tersebut langsung minggir.

Namun ada saja warga yang masih nekat mendekati api, lantaran penasaran.

Petugas BPBD dan Polisi tak habis akal, mereka berjaga di akses gang masuk ke TKP.

Setiap warga mendekat langsung diarahkan menyingkir.

Tampak juga warga yang lalu lalang membawa koper dan barang perabot rumah, seperti kipas angin, kasur dan rekan-rekannya.

"Takut, mas. Makanya kita keluarin barang semampu kita dari rumah," kata warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi kebakaran.

Walikota Balikpapan Rizal Effendi mendatangi lokasi kebakaran di Manggar Sari, malam hari.

Mengenakan jaket hitam dan helm safety, Rizal mendekati titik semburan api yang membakar rumah warga.

Rizal mengaku prihatin atas kejadian ini.

Balikpapan punya pengalaman yang serupa beberapa tahun lalu, juga di wilayah Balikpapan Timur.

"Masyarakat yang ngebor air tanah, semestinya minta izin ke kita (pemerintah). Supaya kita bisa mengawal," katanya.

Terutama warga di kawasan Balikpapan Timur dan Balikpapan Selatan.

Lantaran kawasan tersebut merupakan daerah rawan, karena disinyalir terdapat aliran gas bumi di dalam tanah.

"Kita punya pengalaman beberapa tahun lalu. Hati-hati. Minta ajukan pemohonan izin ke kita (pemerintah) agar kita bisa mengawal," ucapnya.

Menurut Rizal, kebanyakan warga tak tahu risiko bila melakukan pengeboran air tanah di dua kecamatan di Balikpapan tersebut.

"Bukan bandel, tapi kebanyakan tidak tahu. Jadi kan, kita harus hati-hati. Pengalaman ini jadi pelajaran," tuturnya.

Pengakuan, salah seorang warga Manggar Sari, Andre, kebakaran itu bermula dari semburan air yang diduga mengandung gas.

Tiba-tiba, semburan itu berubah menjadi api yang membara.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Suseno membenarkan, api berasal dari semburan air yang diduga gas itu.

"Tadi siang ada warga mengebor air untuk sumur. Terus bocor. Kemudian menyeburkan air diduga gas, setelah itu jadi api," katanya.

Pemilik rumah yang melakukan pengeboran itu, kata Suseno, atas nama Golan (40).

Ditutup Pasir

Pengamatan Tribunkaltim.Co, di lokasi kebakaran hingga pukul 19.30 Wita, api masih terus berkobar.

Sampai pukul 20.00 wita, kebakaran telah menghanguskan enam rumah.

Sekitar 2 jam api masih membara di pemukiman warga Manggar Sari RT 31, Balikpapan Timur.

Petugas pemadam kebakaran masih berjuang memadamkan api yang sulit dijinakkan.

Selain dengan air, mereka juga menyiram pasir di titik galian sumur dan titik api.

Lubang galian ditimbun petugas dengan pasir.

Namun tampak ujung pipa panjang yang menjorok ke rumah warga menyemburkan gas.

Seperti kompor yang dinyalakan di dapur, bunyi dari ujung pipa berdiameter sekitar 20 cm.

Belakangan diketahui pipa itu menyambung ke dalam galian sumur.

Bila diperhatikan ujung pipa mengeluarkan air dan gas yang menyembur.

Walhasil, api di depannya terus menyala.

"Itu api dari ujung pipa itu. Coba lihat menyembur dia. Sudah kita tutupi pasir, tapi masih kurang," kata petugas PMK di lokasi kejadian. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hendak Diperbaiki, Sumur di Lamongan Semburkan Lumpur dan Gas", https://regional.kompas.com/read/2019/11/28/16121151/hendak-diperbaiki-sumur-di-lamongan-semburkan-lumpur-dan-gas.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved