TNI di Tapal Batas Bawa 'Si Maung' Cerdaskan Bangsa, Guru Perbatasan Singgung Menteri Nadiem Makarim
TNI di Tapal Batas Bawa 'Si Maung' Cerdaskan Bangsa, Guru Perbatasan Singgung Mendikbud Nadiem Makarim,
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, MAHULU -TNI di Tapal Batas Bawa 'Si Maung' Cerdaskan Bangsa, Guru Perbatasan Singgung Mendik Nadiem Makarim.
Prajurit TNI di wilayah perbatasan negara tidak hanya bertugas menjaga keamanan dan kedaulatan negara, namun juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta mencerdaskan anak bangsa.
Hal ini dilakukan Yonif Raider 303/Setia Sampai Mati ( SSM ) Kostrad, tergabung dalam Satgas Pamtas RI-Malaysia di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu (Kalimantan Timur ), dan Kabupaten Malinau (Kalimantan Utara).
Baca Juga; Ramalan Zodiak Besok Minggu 1 Desember 2019, Virgo Lagi Gelisah, Taurus Sifat Lebay Bisa Berbahaya
Baca Juga; Jelang Laga Timnas U23 Indonesia vs Vietnam, Antara Luis Milla dan Shin Tae-yong, PSSI Pilih Siapa ?
Baca Juga; Viral di Instagram! Bupati PPU Abdul Gafur Masud Sebut Walikota Balikpapan Rizal Effendi Ngawur
Baca Juga; Jelang Laga Egy Maulana Timnas U23 Indonesia, Setelah Luis Milla, Shin Tae-yong, Muncul Nama Ini
Baca Juga; Jelang Laga Egy Maulana Timnas U23 Indonesia, Setelah Luis Milla, Shin Tae-yong, Muncul Nama Ini
Terdapat 450 Prajurit yang disebar di 20 pos terdepan, serta satu Pos Kotis (Komando Taktis), terletak di Desa Batu Majang, Kecamatan Long Bagun, Mahakam Ulu, serta Pos Kout (Komando Utama) di Malinau dan Pos Kalan (Perwakilan) di Tarakan.
Sejumlah Prajurit dengan menggunakan seragam loreng khas TNI datang ke SD Negeri 005 Desa Batu Majang. Kehadiran Prajurit TNI disambut antusias oleh murid-murid.
Menjadi pengajar disejumlah sekolah di kawasan Mahakam Ulu ternyata menjadi agenda rutin Prajurit. Tidak hanya mengajar di dalam kelas, tetapi personel Satgas juga membawa serta "Si Maung", perpustakaan berjalan dengan beragam buku pelajaran, dongeng maupun buku pengetahuan umum lainnya.
Sertu JW Sitompul dan Sertu Marsalino bertugas menjadi guru di kelas, mengajar di kelas I dan kelas IV, serta Pratu Ahmad Latief bertugas melayani murid meminjam di Si Maung.
Tidak sedikit pun terlihat keengganan maupun ketakutan diwajah para murid ketika melihat tampilan Prajurit TNI. Tegap, tegas serta berwibawa tercermin pada dua prajurit ini, namun tidak jarang senyum dan canda tercipta yang membuat suasana kelas semakin hidup.

Selain mengajar mata pelajaran harian di kelas, personel Satgas juga memberikan pemahaman mengenai pembentukan mental karakter, serta wawasan kebangsaan, dan cinta tanah air.
Biasanya, prajurit membawa serta buku mata pelajaran, serta menggunakan buku paket yang tersedia di sekolah. Personel Satgas yang ikut serta dalam proses belajar mengajar, bukan sembarangan mengajar.