Adik Prabowo Resmikan Suaka Orangutan
Pulau Kelawasan Penajam Paser Utara Dipilih Adik Prabowo Subianto jadi Lokasi Panti Jompo Orangutan
Daerah Pulau Kelawasan, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara yang merupakan lokasi calon Ibu Kota Negara Indonesia jadi Panti Jompo Orangutan.
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SEPAKU - Daerah Pulau Kelawasan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan lokasi calon Ibu Kota Negara Indonesia digadang menjadi lokasi Panti Jompo Orangutan.
Yang dikelola Pusat Suaka Orangutan atau PSO Arsari, Sepaku, Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, diinisiasi oleh Hashim Djojohadikusumo adik dari Prabowo Subianto yang sekarang ini Menteri Pertahanan di kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Saat ini masih dalam tahap perizinan dari pihak pemohon ke termohon.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno kepada Tribunkaltim.co menyatakan.
Ada proses yang akan ditempuh pihaknya, untuk penggunaan Pulau Kelawasan.
"Kami akan memberikan rekomendasi penggunaan Pulau itu sebagai tempat rilis Orangutan pipi lebar. Nanti saya akan follow up di Jakarta," kata Wiratno, Seni (2/12/2019).
Surat rekomendasi, akan diteruskan ke pemangku kewenangan, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai pemilik lahan.
Surat rekomendasi akan segera dibuat, segera setelah peresmian Pusat Suaka Orangutan PSO Arsari, pagi hari tadi.
Si Bento dan Iskandar, dua Orangutan yang saat ini masih dalam tahap karantina di kawasan HGB PT ITCI KU - Grup Arsari, akan dipindahkan ke Pulau Kelawasan.
Tentu Pulau Kelawasan tersebut, terletak didekat konvensi PT ITCI KU, memiliki luas lebih kurang 253 hektare.
"Secepatnya rekomendasi akan dibuat, dan kami dengar, Pak Bupati Penajam Paser Utara sudah siap," tambah Wiratno.
Sama halnya, di tempat yang sama, CEO PT ITCI Kartika Utama atau ITCI KU - Grup Arsari.

Sekaligus pimpinan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD), Hashim Djojohadikusumo di lokasi yang sama menambahkan, Pulau Kelawasan merupakan jenis hutan bakau, yang juga dilindungi.
"Nantinya ada sosialisasi antar warga Panti Jompo ini," ujar Hashim Djojohadikusumo yang ingin Pulau Kelawasan jadi lokasi Panti Jompo Orangutan di Kalimantan Timur.
Rencananya, bersama Bento dan Iskandar akan dilepaskan 5 individu Orangutan disana, tahap demi tahap.
"Kita harapkan dan jaga, agar nantinya mereka ini tidak berkelahi," jelas Hashim Djojohadikusumo.
Tim PSO Arsari nantinya akan bertugas secara berkala, untuk memastikan kebahagiaan Orangutan di hari tua mereka.
Agar bisa mati secara alami. Tim terdiri dari pengasuh, pengawas, paramedis, dokter hewan, serta tim pemeliharaan ekosistem hutan.
Ditambahkan Willie Smits selaku Chief Science Officer Arsari Enviro, di Panti Jompo nanti akan ada 6 tempat pemberian makanan yang dilengkapi kamera pengawas serta drone.
"Tempat pemberian makanan mereka bervariasi, sehingga tim harus selalu membuat pemeriksaan satu persatu, agar si Orangutan mendapat suplay makanan dengan baik," tuturnya.
Orangutan akan dipastikan makan 3 kali dalam sehari. Mereka disiapkan buah dan sayur, yang akan dikelola oleh PSO Arsari.
"Secara fisik, Orangutan yang ada sekarang fisiknya luar biasa. Sekarang mereka harus bisa tumbuh sampai Orangutan ketiga baru membentuk kelompok segitiga," tandasnya.

Rencana Besar Adik Prabowo Subinato
Pusat Suaka Orangutan PSO Arsari, Milik Adik Prabowo Subianto di Penajam Paser Utara, Ini rencana Besarnya.
Siapa yang tidak kenal Prabowo Subianto? Nama Ketua Umum Partai Gerindra ini sudah melanglang buana di kancah perpolitikan nasional.
Bersama Sandiaga Uno yang sebelumnya menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, maju di Pilpres 2019 melawan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Meski tak berhasil menduduki kursi Presiden, Prabowo saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia.
Baca juga; Update Klasemen Liga Italia Juventus Terpeleset Inter Milan Capolista, Lazio di 3 Besar, AC Milan?
Baca Juga; Hasil Liga Italia, AC Milan Akhirnya Menang, 3 Gol Lazio ke Gawang Udinese Bayangi Juventus
Baca Juga; Hasil Liga Italia, Dua Gol Lautaro Martinez Bawa Inter Milan Kudeta Juventus di Puncak Klasemen
Baca Juga; Klasemen Grup B SEA Games 2019 Usai Kekalahan Timnas U23 Indonesia dari Vietnam, Digusur Thailand
Baca Juga; Sebagian Wilayah Ibu Kota Negara Baru Dipimpin Manajer Kota, Suharso Monoarfa: Dipilih Tanpa Pilkada
Nah, kali ini bukan Prabowo yang akan kita ulik, melainkan sang adik, Hasyim Djojohadikusumo, direktur Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) yang menancapkan taring di lokasi Ibu kota negara ( IKN ) baru.
Hasyim merupakan CEO PT ITCI Kartika Utama - Grup Arsari, perusahaan kayu besar yang terletak di Kelurahan Maridan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Saat ini ramai dibicarakan karena meresmikan Pusat Suaka Orangutan ( PSO ) Arsari.
Melalui siaran pers yang diterima tribun, YAD merupakan pengembangan dari kegiatan sosial keluarga Hasyim, yang melingkupi bidang pendidikan, sosial, lingkungan, dan budaya.
Awalnya dirintis oleh Anie Hasyim Djojohadikusumo (istri Hasyim) sejak lebih dari 20 tahun. Yayasan ini fokus membantu orang kurang mampu seluruh Indonesia.
Pada tahun 2006, kegiatan sosial keluarga ini secara resmi dilambangkan dalam bentuk Yayasan Keluarga Hasyim Djojohadikusumo (YKHD).
Pada 20 Oktober tahun 2009, YKHD resmi berubah nama menjadi Yayasan Arsari Djojohadikusumo. Arsari adalah akronim dari Aryo, Sara dan Indra, nama ketiga putra-putri Hasyim.
Berubahnya nama, dengan harapan kegiatan sosial ini nanti bisa diteruskan oleh ketiga putra-putri tersebut.
YAD melalui berbagai kegiatan dalam pelestarian budaya, lingkungan termasuk satwa liar dan dukungan bidang pendidikan serta sosial.
Senin (2/12/2019) YAD bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Kalimantan Timur - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, meresmikan ( PSO ) Arsari.
PSO Arsari merupakan fasilitas Suaka ( sanctuary ) yang diperuntukkan khusus bagi orangutan ( Pongo pygmaeus ) dan memungkinkan untuk dikembangkan bagi satwa liar endemik Kalimantan lainnya.
Klinik satwa liar dan kandang karantina sebagai bagian dari fasilitas PSO Arsari, berlokasi di area HGB PT ITCI KU - Grup Arsari, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Sejak 3 Oktober 2019, PSO Arsari mendapat 2 individu Orangutan jantan yang telah memiliki pipi lebar (cheek pad).
Kedua individu tersebut bernama Bento dan Iskandar, ditranslokasi dari Pusat Penyelamatan Satwa (PSS) Tasikoki, Sulawesi Utara. Saat ini menempati kandang karantina yang selanjutnya dipersiapkan untuk menempati sebuah pulau sebagai suaka sampai akhir hidupnya.
(Tribunkaltim.co)