Imam Salat Meninggal
Meninggal Saat Jadi Imam Salat Isya, Ayah dari Mahasiswa UIN Ini Bangga Karena Anaknya Mati Syahid
Meninggal Saat Jadi Imam Salat Isya, Ayah dari Mahasiswa UIN Ini Bangga Karena Anaknya Mati Syahid
Sedangkan di bawah lantai tersebut ada sumur sedalam 7 meter.
Imam salat Isya itu pun terperosok ke dalam sumur yang berisi air dengan kedalaman tiga meter.
Teman-teman korban sontak berteriak meminta tolong pada warga sekitar.
Seorang warga yang mendengar teriakan minta tolong, Wardoyo mencoba menolong.
Wardoyo yang mengaku tidak bisa berenang nekat turun ke dalam sumur.
"Saya itu tidak bisa berenang, tetapi karena niate (ingin) menolong."
"Kepikiran cuma satu pakai selang air tak tarik, lalu saya turun. Korban sudah tidak kelihatan," jelasnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Setelah beberapa kali menyelam ke dalam air sumur yang dingin sambil tetap berpegangan kepada tali dan selang, akhirnya Wardoyo dapat meraih tubuh korban yang sudah berada di dasar sumur.
"Posisi saya sudah menyentuh (korban) (bagian) seperti kain gitu, saya kedinginan, sudah sesak nafas. Masnya (teman korban) turun dan mengangkat (korban)," lanjut Wardoyo.
Korban pun langsung dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Sementara Wardoyo yang sudah sangat kelelahan dibawa ke Rumah Sakit Nur Hidayah untuk mendapatkan perawatan.
Keluarga pun terkejut mendengar kabar Ijul meninggal dunia saat menjadi Imam salat.
Bahkan, keluarga sempat tak percaya saat mendapat kabar Ijul meninggal dunia.
Ayah Ijul, Dede Setiadi (47) menuturkan, dirinya mendapat kabar Ijul meninggal dunia Sabtu malam sekira pukul 21.00 WIB.
Dede Setiadi mendapat kabar Ijul meninggal dunia dari Bulek (tante).