Ibu Kota Baru
Bangun 3 Bendungan Sumber Air Baku Bersih di Ibu Kota Baru, Masuk Dalam Desain, Lelang Tahun Depan
Ada rencana bangun tiga Bendungan sumber air baku bersih di kawasan ibu kota baru, masuk dalam desain. Bakal lelang tahun depan 2020
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ada rencana bangun 3 Bendungan sumber air baku bersih di kawasan ibu kota baru, masuk dalam desain. Bakal lelang tahun depan
Dalam menopong air bersih di kawasan ibu kota baru, Pemerintah Pusat Republik Indonesia akan membangun tiga Bendungan baru yang berada di kawasan Ibu Kota Negara Indonesia yang baru di Kalimantan Timur menggantikan Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Lokasi calon Ibu Kota Negara ada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus dalam kunjungan kerja di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Membahas mengenai pembangunan ibu kota baru.
Menyebutkan, bahwa sumber daya air baku bersih harus segera diperhatikan.
"Karena nanti jika Ibu Kota Negara terbentuk seperti hukum alam, dimana ada gula semut akan datang. Gulanya Ibu Kota Negara baru tentunya semua orang akan datang, baik investasi," ujar Lasarus.
"Perlu pelayanan kita visi pelayanan air bersih. Saya rasa SDA jauh-jauh hari harus menyiapkan ini semua, terutama untuk air baku. Apakah air baku yang ada sekarang sudah mencukupi atau belum," kata Lasarus
Menurutnya, hal seperti ini perlu dipikirkan.

Kalau di Samarinda, Kalimantan Timur sendiri yakin lebih mudah untuk keperluan air bakunya.
"Sementara untuk Balikpapan sendiri tambahan dari Penajam Paser Utara dan Ibu Kota Negara potensi besar perlu dipikirkan," kata Lasusa.
Sisi lain, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono langsung menanggapi terkait ketersediaan air bersih di ibu kota baru.
"Untuk persedian air baku Samarinda dan Balikpapan ini sama saja dengan Kaltara yakni Tanjung Selor dan sekitarnya pasti kekurangan air baku sangat besar," kata Menteri Basuki Hadimuljono.
Dan Basuki Hadimuljono menjelaskan, untuk Kota Samarinda dan Balikpapan potensi untuk Bendungan memang kecil.
Baru-baru ini Bendungan Teritip baru selesai dibangun.
Kemudian Bendungan Manggar, dan Bendungan Samboja.
"Untuk Ibu Kota Negara kami sudah melakukan desainnya, sebelum diresmikan ibu kota baru, kami sudah melakukan survey air bersih."
Kalau air kemungkinan ada dua.
Pertama, Bendungan Teritip dan kedua Sungai Mahakam.
"Sekitar 60 Kilometer dari Ibu Kota Negara atau melihat tiga potensi Bendungan yang berada di kawasan Ibu Kota Negara," katanya.
Untuk Bendungan besar yakni Bendungan Batu Lepek, dengan kapasitas 37 meter kubik per detik.
Dan dua Bendungan kecil berada di kawasan ibu kota baru
Yaitu Bendungan Lambakan dan Bendungan Regulator Telake.
Untuk Batu Lepek ini tim Balai sudah menyusuri sungai, jadi mendapat lokasi Bendungan Batu Lepek.
"Saat ini masih proses desainnya," ungkap Menteri Basuki Hadimuljono.
Bendungan Lambakan merupakan Bendungan Sungai Telake di Kecamatan Longkali Kabupaten Paser, dengan memanfaatkan PLTA 14,8 MW, suplai air bali 12 mililiter per detik.
Volume tampungannya 183.158 meter persegi.
Dan layanan irigasi sampai 18.000 hektare.

Kebutuhan dana pembangunan Rp 3,67 triliun.
Tahun 2019 telah dilakukan penuntasan sertifikasi desain
Dan instalasi pembanguanan jalan akses menuju Bendungan.
Untuk Bendungan Regulator Telake membendung Sungai Longkali, Kecamatan Longkali.
Dengan pengaturan suplai air irigasi layanan up to 12.000 hektar.
Kebutuhan dana pembangunan bendung gerak Rp 1,15 triliun.
Dan jaringan irigasi Telake Kiri (77 Km) Rp 347,6 Miliar.
Serta jaringan irigasi Telake Kanan (43 Km) Rp 262, 4 Miliar.
Bendungan Regulator Telake ini pada 2017 sampai 2018 dilakukan review seluruh dokumen perencanaan dan dokumen lingkungan.
Bendungan air bersih sedang didesain prioritas air baku Bendungan besar untuk kawasan park dan taman Batu Lepek.
"Sudah masuk dalam desain, lelang tahun depan," ungkapnya.
Survei 10 Titik Air Bersih di Penajam Paser Utara
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur bekerjasama dengan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) dan PT Sucofindo melakukan survei
Lokasi survei di 10 titik di tiga Desa di Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara.
Yang menjadi titik sumber air baku yang baru untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pengawas PDAM Danum Taka yang juga Assisten II Setkab PPU, Ahmad Usman kepada awak media. Rabu, (4/12/2019).
Dikatakan Usman, PHKT dan Sucofindo telah bekerja selama dua hari ini untuk mengkroscek titik sumber air tersebut
Dan diperkirakan dalam kurun waktu satu bulan hasilnya akan dapat di ketahui.
Ia membeberkan, 10 titik sumber air yang potensi tersebut berada di tiga Desa di Kecamatan Babulu.
Yakni di Desa Babulu Darat, Desa Labangka Barat dan Desa Gunung Intan.
"Kalau itu menghasilkan bisa digunakan untuk kebutuhan air warga di Kecamatan Babulu yang memang pelayanan air bersih disana masih kurang maksimal," jelasnya.
Menurutnya, jika hasil identifikasi potensi sumber air tersebut ada di atas 5 liter per detik.
Maka bisa dilanjutkan dibuatkan Water Treatment Plant (WTP) di daerah tersebut.
"Karena di Sotek itu 5 liter/detik juga kemampuannya dan bisa memenuhi sekitar 600 pelanggan," ungkapnya.
Namun ucap dia, terkait pembangunan WTP nya nanti akan di bicarakan kembali bersama pihak PHKT apakah berkenan untuk membangun WTP dan sambungan pipa jika potensi airnya di daerah tersebut memungkinkan dibangun WTP.
"Kalau PHTK tidak bisa, terpaksa pemerintah melalui PDAM yang akan membangunnya nanti," pungkasnya.
(Tribunkaltim.co)