Menteri PUPR Tinjau Kawasan Ibu Kota Negara, Bangun Tol Balikpapan - IKN dengan Rp 150 Miliar/Km
Menteri PUPR Tinjau Kawasan Ibu Kota Negara, Bangun Tol Balikpapan - IKN dengan Rp 150 Miliar/Km
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Samir Paturusi
Dari lima seksi, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan dukungan pembangunan konstruksi di Seksi I dan Seksi V yang bertujuan meningkatkan kelayakan finansial ruas tol tersebut.
"Pembangunan Seksi 1 menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar, dimana Rp 79,88 miliar diantaranya dialokasikan untuk pembangunan Jembatan Manggar sepanjang 613 meter," ungkapnya.
Dalam tinjauan Menteri PUPR tak sendirian, turut hadir Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian,
Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih, Direktur Sungai dan Pantai Jarot Widyoko, Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan BPIW Manggas Rudy Siahaan,
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XII Budiamin, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Samarinda Anang Muchlis, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaj.
Perjalanan Menteri pun di lanjutkan ke Jembata Pulau Balang, melihat perkembangan proyek Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota alikpapan dan Kabupaten PPU.
Siapkan Dana Rp 700 Miliar
Setelah meninjau Tol Balikpapan - Samarinda, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) Basuki Hadimoeljono melanjutkan tinjauannya melihat bendungan Sepaku-Semoi untuk persedian air bersih di kawasan ibu kota baru.
Melewati jalan Tol Balikpapan-Samarinda tembus kawasan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ) menempuh waktu hampir 1 jam lebih, akhir Menteri tiba di kawasan Bendungan Sepaku-Semoi.
Bendungan Sepaku - Semoi merupakan salah satu penyuplai air baku untuk kawasan ibu kota negara ( IKN ) dan kota Balikpapan. Kawasan ini milik warga dan rencananya akan dibebaskan dengan anggaran Rp 700 Miliar.
Menteri Basoeki mengatakan, Bendungan Sepaku Semoi rencananya dibangun untuk persediaan air baku kota Balikpapan.
Tampungan bendungan sekitar 11 juta kubik sehingga mampu menyuplai Balikpapan dengan kebutuhan air baku sekitar 2.000 liter per detik dan sepaku 500 liter per detik.
"Kawasan IKN ada nanti kami gabung. Ada tiga bendungan yakni Batu Lepek, Bendungan Sabyak, dan Beruas. Dimana dua bendungan kapasitas kecil, satu bendungan besar, yakni Bendungan Batu Lepek dengan kapasitas 230 juta kubik sehingga bisa suplai IKN dengan kapasitas 30 meterkubik per detik," kata Menteri PUPR.
Bendungan ini, lanjut Menteri, baru mau didesain, tim sudah menyusuri sungai sehingga baru mau desain, nanti lelangnya desain and build basic. Sehingga desainnya dulu disiapkan. Kontraktor dan konsultan harus bersatu untuk melakukan mempersiapkan desain and build.
Menteri Basuki mengatakan, targetnya akan dibangun tahun ini, lelangnya dilaksanakan pada Januari 2020 setelah prosesnya. Bendungan ini mungkin untuk cadangan dan kawasan wisata.