Pekan Depan DPRD Kaltim Akan Panggil PT AKU, Bagus Susetyo: Datang Tidak Lengkap Kami Suruh Pulang

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -Pekan Depan DPRD Kaltim Akan Panggil PT AKU, Bagus Susetyo: Datang Tidak Lengkap Kami Suruh Pulang.

Tidak hanya Pemprov Kaltim, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kaltim juga gerah dengan manajemen Perusahaan Daerah ( Perusda ) PT Agro Kaltim Utama ( PT AKU ). Pekan depan, Komisi II DPRD Kaltim akan memanggiL manajemen PT AKU secara khusus untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Sekretaris Komisi II DPRD Kaltim, Bagus Susetyo mengungkapkan, pekan depan telah diagendakan RDP dengan PT AKU di sekretariat DPRD Kaltim.

Baca juga:

* Pemuda di Kukar Ini Kena Operasi Antik, Ditemukan Sabu dalam Bungkus Rokok, Kini Begini Nasibnya

* Disdukcapil Minta Warga Penajam Paser Utara Ubah Data KK, Ini Cara dan Syarat Buat Kartu Keluarga

* 9 Desember Batas Akhir Penyerahan Berkas Pelamar CPNS Kalimantan Utara, Ini Jadwal Jam dan Harinya

* Produksi Garam di Berau Masih Rendah, Hanya 1,2 Ton Setahun, Ini Penyebabnya

Untuk jadwalnya, Bagus Susetyo mengungkapkan, pemanggilan dilakukan pada Senin (9/12/2019). Dalam RDP tersebut, Komisi II DPRD Kaltim meminta agar PT AKU dapat membawa seluruh laporan.

“Kalau tidak hari Senin, ya hari Selasa (10/12/2019) kita lakukan pemanggilan kepada PT AKU. Saya kurang hapal. Coba nanti saya hubungi staf di sekretariat. Tapi, yang jelas pekan depan kita panggil pihak PT AKU untuk hadir di RDP Komisi II,” ujar Bagus Susetyo saat dihubungi melalui telepon selularnya, pada Jumat (6/12/2019).

“Dalam RDP nanti, kita meminta kepada PT AKU untuk melengkapi seluruh laporan perusahaan. Terutama, laporan keuangan perusahaan. Di situlah, nanti kami akan melakukan evaluasi kepada PT AKU. Dan bukan hanya PT AKU saja, secara bergantian kita akan panggil seluruh perusda di Kaltim untuk melakukan hal yang sama,” lanjut Bagus Susetyo.

Tidak ingin langsung menjustifikasi PT AKU, Bagus Susetyo menyatakan, ada beberapa hal yang melatarbelakangi tidak sehatnya perusahaan. Pertama, karena adanya gejolak perdagangan di level nasional maupun internasional. Kedua, ada kesalahan manajemen dalam perusahaan.

“Saya tidak mau soujon ( berprasangka buruk ) dulu. Nanti kita lihat laporannya seperti apa. Kalau memang karena adanya dampak dari luar yang mempengaruhi maka kita akan pikirkan jalan keluarnya bersama. Tapi, kalau memang tidak sehat dalam perusahaannya maka langsung kita ambil langkah-langkah kongkrit,” tandasnya.

Terlebih, ditegaskan Bagus Susetyo, apabila tidak sehatnya perusahaan dikarenakan faktor internal yang diakibatkan dari adanya penyelewengan dana perusahaan oleh para oknum pegawai perusahaan. Maka,  pihaknya akan langsung menyerahkan persoalan ini ke ranah hukum.

“Kalau sudah masalah penyelewengan dana maka tidak ada kata lain, langsung kita serahkan kepada pihak berwenang untuk menyelesaikannya. Sebab, yang diselewengkan itu uang rakyat. Pertanggungjawabannya pun harus jelas. Jadi, nanti kita lihat saja hasil pertemuannya seperti apa biar kelar,” tandasnya.