Mayat Balita tanpa Kepala

Mayat Balita tanpa Kepala di Samarinda, Keluarga Pastikan Mayat Ahmad Yusuf Ghozali

Mayat Balita tanpa Kepala di Samarinda, Keluarga Pastikan Mayat Ahmad Yusuf Ghozali

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO.
Suasana duka tampak saat jasad Ahmad Yusuf Ghazali (4) ditangisi ibunya yang ditenangkan kerabat di Mortuari RSUD Abdul Wahab Sjachranie, Minggu (8/12). Ahmad Yusuf Ghazali (4) ditemukan meninggal setelah dinyatakan hilang, setelah dititipkan ke sekolah Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD oleh kedua orang tua di Jalan AW Syachranie di Samarinda, sejak 11 November. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -mayat balita tanpa kepala di Samarinda, keluarga pastikan mayat Ahmad Yusuf Ghozali 

Suasana haru tampak jelas mewarnai sekitar ruang jenazah RSUD AW Sjahranie, pasca ditemukannya mayat balita tanpa kepala di sungai sekitar Jalan P Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu (8/12/2019) pagi tadi.

Sejumlah wanita berkerudung matanya tampak sembab. Tangis memang tidak dapat tertahankan lagi, terlebih ketika berhadapan dengan jenazah yang telah terbungkus kain kafan berselimut kain jarik dan sajadah.

Melisari (30), ibu dari Ahmad Ahmad Ghozali (4) tampak dengan setia berada disisi jenazah.

Baca Juga

 

Analisa Basarnas Berhari-hari di Air Bagian Tubuh Mayat Tidak Akan Terlepas, Kecuali Karena Hal Ini

Mayat Tanpa Kepala Diduga Kuat Balita yang Hilang di PAUD Samarinda Lebih dari Dua Pekan

Temuan Jasad Balita Tanpa Kepala di Samarinda, Biasanya Organ Tubuh Hilang Karena Tindakan Kriminal

Mayat Balita Tanpa Kepala Diduga adalah Balita yang Hilang dari PAUD Sejak November, Ini Kronologi

Doa terus dipanjatkan olehnya untuk anak bungsunya itu. Sesekali dirinya menyapa siapa saja yang datang menghampirinya, nyaris suaranya tidak terdengar lagi akibat kesedihan yang dirasakannya.

Hingga saat ini, Kepolisian maupun pihak rumah sakit belum dapat memastikan apakah mayat balita tanpa kepala itu merupakan Ahmad Yusuf Ghozali atau bukan.

Namun, pihak orangtua Ahmad Yusuf Ghozali yakin bahwa mayat tersebut merupakan anaknya.

Lukman, paman dari Ahmad Yusuf Ghozali menuturkan, awal mulanya pihak keluarga mengetahui adanya penemuan mayat balita dari media sosial.

Saat itu pihak keluarga masih belum yakin jika mayat tersebut merupakan anggota keluarganya.

Namun, keyakinan jika mayat tersebut merupakan Ahmad Yusuf Ghozali terjadi sekitar pukul 16.00 Wita, yang didasarkan dari pakaian yang ditemukan bersama mayat,

sama dengan pakaian yang terakhir kali dikenakan oleh Ahmad Yusuf Ghozali sebelum dikabarkan menghilang.

Lukman, paman korban menuturkan, sejak kejadian hilannya Ahmad Yusuf Ghozali, berbagai informasi diterima oleh pihaknya.

Baca Juga

 Gelar Audisi di Balikpapan 8 Desember, Ini Tahapan Seleksi untuk Lolos Liga Dangdut Indonesia 2020

 Kutip Kata-kata Presiden Ke-33 Amerika Serikat Tentang Ibu Walikota Balikpapan Disambut Tepuk Tangan

 Persaingan CPNS 2019 Ketat, Cek Kemampuanmu di Simulasi CAT BKN di LINK Ini, Nilai Akan Ditampilkan

Kabar mengenai Ahmad Yusuf Ghozali ditemukan kerap diterima oleh pihaknya, namun tidak ada satupun kabar tersebut yang benar.

Hingga akhirnya, Minggu (8/12/2019) pagi tadi pihaknya mendapatkan kabar mengenai adanya penemunan mayat balita.

Kepolisian dan relawan yang memberitahukan mengenai penemuan itu, membuat pihaknya langsung bergegas mendatangi lokasi yang dimaksud.

Saat itu, bahkan hingga saat tadi pihaknya belum dapat memastikan apakah mayat tersebut merupakan keponakannya.

"Sore tadi bisa kami pastikan ini adalah Ahmad Yusuf Ghozali keponakan saya, sudah 100 persen. Ini didasari dari baju dan celannya," tuturnya, Minggu (8/12/2019).

Dirinya pun membenarkan mengenai kondisi mayat, tidak terdapat kepala, kaki patah, serta mata kakinya hilang.

Namun demikian, pihaknya menolak untuk dilakukan otopsi dan malam ini juga akan langsung melakukan proses pemakaman.

"Malam ini kita makamkan, kita tidak lakukan otopsi karena mayat ini sudah terlalu lama di luar," imbuhnya.

Sementara itu, sekitar pukul 20.45 Wita, jenazah akhirnya dibawa ke rumah duka guna proses pemakaman.

Sedangkan Kepolisian hingga saat ini masih terus melakukan proses penyelidikan terhadap kasus penemuan mayat balita tanpa kepala tersebut.

Kemungkinan Tindakan Kriminal

Sementara itu, Unit Siaga SAR Samarinda atau Basarnas Kalimantan Timur angkat suara mengenai penemuan jasad balita tanpa kepala di sungai sekitar Jalan P Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu (8/12/2019) pagi tadi.

Sesuai dengan kasus yang pernah ditangani SAR mengenai pencarian korban hilang diperairan.

Organ tubuh korban besar kemungkinan tidak akan terlepas dari tubuh jika hanya terendam air.

"Walaupun sudah berhari-hari di air, tetap saja bagian tubuh tidak akan terlepas.

Biasanya memang akan terjadi kerusakan di kulit maupun bagian yang mudah rusak, tapi kalau sampai terlepas, besar kemungkinan tidak terjadi," ucap Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Dede Hariana, Minggu (8/122/2019).

Kendati demikian, organ tubuh bisa saja lepas dari tubuh saat berada di air, namun karena ada faktor lain, seperti karena diserang hewan buas, tindakan kriminalitas, serta karena salah satu organ tubuh tersangkut ketika arus air sangat deras.

"Kalau tidak karena faktor-faktor tersebut, bagian tubuh harusnya tetap utuh dan terhubung dengan kerangka," tegasnya.

Ditanya apakah bakal melakukan pencarian terhadap sisa tubuh korban, Dede menegaskan bahwa pihaknya tidak dapat melakukan pencarian itu.

Hal itu dikarenakan jasad korban sudah ditemukan, serta tidak ada kejelasan mengenai penyebab korban bisa sampai berada di sungai.

Baca Juga

 UPDATE Klasemen Liga 1 2019 Klub Kesayangan Bobotoh Terancam Dikejar Persija, Ini Posisi Persib

 Ahmad Dhani Segera Bebas Bulan Ini, Suami Mulan Jameela Lebih Cepat Keluar Penjara Jika Lakukan Ini

 Laga Final Timnas U23 Kian Menarik, Daftar Top Skor SEA Games 2019, Osvaldo Ditempel Striker Vietnam

"Basarnas hanya lakukan pencarian terhadap orang hilang, kalau kasus seperti ini tidak bisa kita lakukan.

Terlebih kita belum ketahui secara pasti penyebab awalnya, untuk sementara ini kita monitor saja," pungkasnya.

Sebelumnya, jasad balita tanpa kepala yang ditemukan warga Minggu (8/12/2019) pagi tadi di sungai sekitar Jalan P Antasari, Samarinda Ulu diduga kuat Ahmad Yusuf Ghozali (4).

Yusuf merupakan balita yang dikabarkan menghilang pada 11 November 2019 lalu saat dititipkan orangtuanya ke sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jannatul Athfaal, Jalan Abdul Wahab Syahrani, Kecamatan Samarinda Ulu.

Kala itu banyak spekulasi bermunculan, mulai dari Yusuf diculik, hingga terseret arus air.

Pencarian terhadap Yusuf telah dilakukan pihak keluarga, mulai dari menggunakan jasa paranormal, termasuk melaporkan kejadian hilangnya Yusuf ke Kepolisian.

 Penemuan jasad balita itu pun menimbulkan tanda tanya, pasalnya nyaris tidak ada yang bisa mengenali siapa jasad balita tersebut,

terlebih kepala jasad hingga saat ini masih misterius keberadaanya, termasuk alat kelamin yang juga sulit diidentifikasi secara kasat mata.

Hanya hasil visum kedokteran yang dapat membuktikan siapa jasad balita tersebut.

Kendati belum ada yang berani memastikan jasad balita tanpa kepala itu Yusuf, namun orangtua Yusuf yang mengecek langsung ke RSUD AW Sjahranie memastikan jasad tersebut merupakan anaknya.

"Istri saya hafal pakaian yang dipakai anak saya. Ia, dia anak kami," ucap Bambang Sulistyo (37), ayah Yusuf, Minggu (8/12/2019).

Keyakinan jasad balita tanpa kepala itu adalah Yusuf didasari dari bentuk tubuh, serta pakaian yang ditemukan bersama jasad.

Terakhir kali Yusuf menghilang dengan menggunakan kaos berwarna merah bergambar tugu monas, sama dengan kaos yang ditemukan dengan jasad balita tersebut.

"Sudah lapor polisi agar besok bisa dibawa pulang, sekarang ini masih di rumah sakit jasadnya," tuturnya Bambang.

Sementara itu, kendati orangtua Yusuf berani memastikan jasad balita tanpa kepala itu anaknya, namun hingga saat ini Kepolisian belum dapat memastikan apakah jasad tersebut memang Yusuf atau bukan.

"Dari bukti pakaian memang agak identik , tapi kami belum berani mengatakan itu ada Yusuf, kami masih menunggu hasil forensik," ucap Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman singkat. 

Sebelumnya, warga Jalan Antasari 2 Gang 3 RT 30 tiba tiba digegerkan dengan penemuan sesosok mayat diduga sosok mayat anak, 

tanpa kepala di bawah rumah warga di kawasan parit aliran Sungai Karang Asam Kecil, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda Kalimantan Timur, Minggu (8/12/2019).

 TribunKaltim.co menemui seorang, Ika (35) yang pertama kali melihat sosok   mayat anak dengan kondisi mengenaskan, tanpa kepala di parit posisi di bawah  rumahnya berbahan  kayu, Ika  .

"Saat aktifitas pagi setelah bangun  tidur saya pergi membuang sampah ke jalan Siradj Salman, kemudian kembali ke rumah.

 Tapi saat  membuka jendela kamar melihat  ada sosok benda putih di parit posisinya tepat di bawah jendela kamar tapi saya lanjutkan aktifitas.

 Namun beberapa menit kemudian saya kok masih penasaran dan kembali mengamati kedua kalinya benda tersebut lebih dicermati,

terlihat seperti  bentuk kaki dan badan anak kecil  tapi saya langsung panggil suami saya kemudian tetangga Pak Erki untuk turun ke parit  mengecek dan Ketua RT,

kemudian memanggil polisi untuk memastikan sosok mayat yang ditemukan karena perasaan saya tidak enak,"tuturnya.

PENEMUAN MAYAT -Petugas Ruang Jenazah menaruh sosok mayat diduga anak tanpa kepala ditemukan Warga RT  RT 30,  jalan Antasari 2 Gang 3 Kelurahan Teluk Lerong Ilir Samarinda Ulu di Ruang Jenazah RSUD Abdul Wahab Sjachranie Samarinda Ulu, Minggu (8/12/2019)
PENEMUAN MAYAT -Petugas Ruang Jenazah menaruh sosok mayat diduga anak tanpa kepala ditemukan Warga RT RT 30, jalan Antasari 2 Gang 3 Kelurahan Teluk Lerong Ilir Samarinda Ulu di Ruang Jenazah RSUD Abdul Wahab Sjachranie Samarinda Ulu, Minggu (8/12/2019) (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO.)

"Memang istri saya setelah bangun tidur kemudian membuka  jendela  kamar  sekitar pukul 06.00 Wita, kondisi hari sudah agak terang perasaan istri  tidak enak.

Biasanya kami melihat penampakan biawak hidup di parit tapi ini berbeda ternyata nampak mayat anak bayi tanpa ada kepalanya.

 Saya dan istri tak punya firasat apapun mengenai kejadian ini. Dan kami panggil tetangga pak Erki yang berani untuk mengambil sosok mayat tersebut," tambahnya.

Sementara Erki (38) warga RT 30   yang turun ke parit mengecek memastikan sosok tersebut mayat tak utuh berukuran sekitar 50 centimeter dengan kondisi berupa badan hingga kaki , sementara kedua tangan sudah rusak di parit aliran Sungai Karang Asam Kecil.

"Saya biasanya pagi berada di depan mengamati dan menyiapkann rombong pentol bakso dagangannya di halaman rumah, sebelum berangkat berjualan keliling dan biasa melihat tetangga Ika membuka jendela jika di pagi hari.

Dan tadi pagi saat duduk  memang  saya  inisiatif turun ke parit sekitar pukul 8.00 Wita," ujarnya.

Ketika diparit bau mayat  tidak terlalu menyengat  dengan kondisi tak utuh rusak di bagian dada, kedua tangan kanan dan ada kayu kecil,

kedua kaki juga sudah berwarna pucat putih serta ada kayu batang pohon kecil sepanjang 30 cm menyangkut  di celananya yang kotor.

 Saya coba mengecek keadaan kelamin  di celananya tapi kondisi sudak rusak dan segera saya  angkat  diserahkan ke tim medis dan relawan.

Cepatnya informasi yang menyebar membuat warga juga turut menyaksikan  proses evakuasi.

Bahkan jembatan menuju  depan rumah saya jadi dipenuhi warga yang menyaksikan termasuk pengamanan dari polisi sekitar pukul 10.00 Wita,"tuturnya. (*)

Langganan berita pilihan tribunkaltim.co di WhatsApp klik di sini >> https://bit.ly/2OrEkMy

Langganan Berita Pilihan Tribun Kaltim di WhatsApp
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved