Sebelum Tewas Dibunuh, Hakim PN Medan, Jamaluddin Sempat Datangi Wanita Ini, Begini Keterangannya

Sebelum Tewas Dibunuh, Hakim PN Medan, Jamaluddin Sempat Datangi Wanita Ini, Begini Keterangannya

Editor: Amalia Husnul A
HO via Tribun Medan
FOTO Humas PN Medan Jamaluddin semasa hidup. Sebelum Tewas Dibunuh, Hakim PN Medan, Jamaluddin Sempat Datangi Wanita Ini, Begini Keterangannya 

"Paling gini dibilangnya 'bisa ikut bentar'. Ada yang mau dikonfrontir/ditanyakan, hati saya sudah enggak enak hari itu. Saya ke Polda tindak lanjuti perkara ke pengadilan ambilkan putusan terus saya ngajar.

Terus pulang sudah pulang 8.30 WIB jam 9.20 WIB saya sudah sampai rumah, 15 menit kemudian datanglah mereka.

Terus ditanya polisi darimana kamu tahu, sayakan sambil main hp kalau ada yang datang tengah malam kan bertanya ngapain urusan apa," cetusnya.

Maimunah menjelaskan bahwa setelah 15 menit di depan rumahnya, akhirnya rombongan mobil Hakim Jamaluddin pulang.

"Jadi pergilah orang itu kira-kira 15 menit, saya merasa enggak ada kepentingan ngapain jumpain. Lagian tengah malam ada apa, saya bertanya tanya ada apa," tuturnya.

Baru ternyata pada keesokan harinya, Maimunah terkejut mendengar kejadian bahwa Hakim Jamaluddin ditemukan tewas di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (29/11/2019).

Awal Tahun Nikita Mirzani Bakal Boyong 37 Orang Pergi Umrah ke Tanah Suci, Ada Keluarga dan Karyawan

Polres Balikpapan Sita 17 Sajam dan Satu Busur dari Preman Pasar Pandansari, Ini Langkah Selanjutnya

"Besoknya saya dapat info dari kawan di WhatsApp hampir jam 7 malam pak Jamal meninggal, saya terkejut bergetar badan saya ada apa?," jelasnya.

Karena kejadian tersebut, Maimunah bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa kaitan sehingga dipanggil malam hari sebelum kematian Hakim Jamaluddin.

Bahkan ia menyebutkan bahwa apabila memang saat ke rumahnya Pak Jamal dalam keadaan tertekan bisa berteriak saat memanggil dirinya.

"Saya merasa jantungan kenapa tengah malam itu dia datang ke rumah saya. Diakan (Jamaluddin) bisa berteriak kalau memang ada sesuatu malam itu, saya berpikir pada saat itu datar-datar aja.

Saya tidak ada berpikir kesitu (dibunuh). Jumatnya kejadian jadi buat saya berpikir ada apa dengan saya, ada apa dengan dia (Jamaluddin), kenapa saya didatangin," tuturnya.

Ia menjelaskan terkait keterangannya dirinya ini langsung menerangkan kepada kepolisian pada 1 Desember 2019.

"Apa yang terjadi tersebut, Senin tanggal 1 saya udah menghadap, sampai saya berasa tidak nyaman," cetusnya.

Sebagai orang yang memiliki basic hukum, Maimunah memperkiraan kehadiran Jamaluddin di situ adalah untuk mempertanyakan hubungan dirinya dengan Hakim Jamaluddin.

Bahkan ia memperkirakan bahwa apabila di malam tersebut dirinya membukakan pintu, maka nasibnya akan sama dengan almarhum Jamaluddin.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved