Wanita yang Ditemui Hakim Jamaluddin Sebelum Tewas Ungkap Hal Mengejutkan: Dia Datang Tak Sendirian

Ternyata fakta mengejutkan terjadi yaitu Jamaluddin ternyata bukan sendirian hadir ke rumahnya melainkan bersama tiga orang lelaki berbadan tegap.

Editor: Doan Pardede
Tribun Medan / Victory
Hakim Jamaluddin dan Zuraida Hanum. Ternyata fakta mengejutkan terjadi yaitu Jamaluddin ternyata bukan sendirian hadir ke rumahnya melainkan bersama tiga orang lelaki berbadan tegap. 

Bahkan ia memperkirakan bahwa apabila di malam tersebut dirinya membukakan pintu, maka nasibnya akan sama dengan Almarhum Jamaluddin.

"Sepertinya di malam itu ada yang mau minta dikonfrontir antara saya dan Pak Jamal. Padahal saya tidak punya hubungan apa-apa, berarti kalau malam itu mereka menjemput saya dan buka pintu kemungkinan keselamatan saya terancam," terangnya.

Ia memperkirakan bahwa ada oknum yang tidak bertanggungjawab membuat seolah-olah ada hubungan antara dirinya dengan Jamaluddin.

"Jadi sebenarnya saya itu engga terlalu penting kali sama bapak (Jamaluddin) tapi seolah-olah dibuat penting. ada orang lain yang mengompori keadaan ini. Kalau saya berurusan sama bapak saya ada nomor hp nya," jelasnya.

Maimunah menjelaskan pada saat kejadian dirinya bersama ibunya di rumah, adik serta anak-anak adiknya sedang keluar.

"Saya di situ bersama orangtua, sama adek. cuma jam segitu juga anak-anak lagi ngaji, cuma jam segitu saya masuk rumah saya nanya mana orang itu, terus golek lah didepan tv. Tidak lama mobil itu pergi pulang lah adek kakak sama anak kakak. Saya sempat nanya tapi mereka bilang enggak nampak," jelasnya.

Bahkan, ia menjelaskan bahwa dirinya sebelum kejadian tersebut, sudah ada orang-orang yang melakukan pengintaian di sekitar rumahnya.

"Karena belakangan ini sering orang lewat di depan rumah naik mobil Honda Jazz dan Toyota Camry habis itu kayak ditungguin, kalau saya mau pergi kerja pagi itu ada di depan rumah pakai mobil Honda Jazz, saya udah berangkat kerja baru pergi. Lalu sejak 2 minggu sebelum kematian mobil itu pantau-pantau saya. Saya cuma lihat toyotanya aja yang didepan, warna hitam," jelasnya.

Bahkan, Maimunah menjelaskan bahwa belakang rumahnya sering dilemparin benda padat, hingga akhirnya ia merasa terancam keselamatannya. Bahkan setelah memberikan kesaksian tersebut.

"Makanya saya takut juga karena merasa terancam juga, kalau dia enggak datang kerumah saya, saya tidak berpikir sampai situ. Rumah saya dilempari dari belakang, dari Senin kemarin, sampai lah saya berikan kesaksian. Bahkan dua hari yang lalu yang ikut sama bapak (Jamaluddin) malam itu lewat depan rumah saya naik kereta revo orangnya tinggi besar," ungkapnya.

Terakhir, Maimunah berharap bisa mendapatkan perlindungan hukum baik dari kepolisian maupun Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) terkait masih adanya pihak-pihak yang mencoba mengintimidasinya.

Serta Maimunah berharap kasus ini segara diselesaikan hingga terungkap pelakunya.

"Di tingkat Polda saya sudah berikan kronologi semuanya udah bisa mereka ambil tindakan, tidak perlu lagi diajarin untuk melakukan ini itu, karena saya percaya mereka sudah ahlinya," pungkasnya.

Sementara, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi menegaskan pihaknya sudah mendapatkan informasi saksi Maimunah ini dan sudah mengirimkan tim untuk melakukan perlindungan kepada dirinya.

"Iya kalau ada saksi dalam peristiwa pembunuhan hakim itu memiliki keterangan yang bisa mengungkap keterangan dan mendapatkan ancaman, intimidasi atau teror. LPSK siap memberikan perlindungan. Sudah ada tim LPSK yang sudah kita kirim kesana untuk memberikan perlindungan, jadi untuk saksi sudah bisa langsung berkoordinasi," tutupnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved