121 Anak di Bawah Umur Idap HIV & AIDS di Samarinda, Hingga 2019, ODHA Tembus 2 Ribu Orang
121 Anak di Bawah Umur Idap HIV & AIDS di Samarinda, Hingga 2019, ODHA Tembus 2 Ribu Orang
Data yang diterima, ada sekitar 121 anak di bawah umur yang terjangkit virus HIV ini.
Perilaku buruk menjadi dalil para remaja terjangkit HIV.
Penyebaran virus ini berasal dari berhubungan seksual berisiko ( gonta ganti pasangan ), bertukar jarum suntik serta ditularkan dari ibu ke janinnya.
BACA JUGA
1.213 Botol Miras Ilegal Dimusnakan di Mapolres Berau, Tiga Penjual Ikut Diamankan
11 Ha Lahan Kantor Pemerintahan Belum Dibayar, Muksin dkk Temui Wabup Kutim Kasmidi, Ini Hasilnya
Kapolres Kukar Ingatkan Anak Buahnya untuk Tidak Main-main dengan Narkoba, Jika Nekat Ini Sanksinya!
Kepala Bidang Keluarga Berencana, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB), Sunarto menjelaskan penyebab tingginya kasus HIV & AIDS di Samarinda karena sebagai kota transit.
Menurut Sunarto, kota transit rawan penyebaran virus ini. Karena interaksi warga dengan pendatang sangat intens.
"Orang datang, keluar masuk ke Samarinda. Ini berisiko makanya jumlahnya ( ODHA ) naik," ujar Sunarto saat ditanya wartawan.
Upaya pencegahan sedianya sudah dilakukan, di antaranya pembinaan kepada komunitas dan kelompok penggiat HIV & AIDS.
Untuk di tingkatan pemerintah, BP2KB mendukung kegiatan dari Komisi Perlindungan AIDS (KPA).
Dukungan anggaran untuk sejumlah kegiatan rutin digelontorkan demi meminimalisir peningkatan HIV & AIDS di Samarinda.
"Kita kan yang susun anggaran untuk KPA, jadi sifatnya kita support kegiatan mereka.
Kita dukung juga kegiatan seperti PIK-Remaja, dan ada program kampung KB sering kita sosialiasasikan soal HIV & AIDS ini," pungkasnya.