Dukung Rencana Penghapusan UN, Sophia Latjuba Sebut Banyak Anak Jadi Korban Penyelenggaraan UN
Dukung Rencana Penghapusan UN, Sophia Latjuba Sebut Banyak Anak Jadi Korban Penyelenggaraan UN
“Dengan latar belakang berbeda-beda, orang-orang mungkin memberikan UN ini bukan guru juga, mungkin yang tidak tahu meng-handle anak. Betapa stress full-nya meng-handle di class room. Jadi menurut saya assessment itu it's a classroom job, it's a teacher's job,” tuturnya.
Oleh karena itu, ibunda dari Eva Celia ini menyebut ujian nasional dibuat hanya kemalasan pemerintah.
“Menurut saya Ujian Nasional dibuat hanya karena kemalasan pemerintah saja,” kata Sophia Latjuba tegas.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, UN tahun 2020 adalah ujian kelulusan terakhir yang bakal digelar secara nasional.
Dalam pertimbangannya, UN dianggap materinya terlalu padat, menjadi beban bagi siswa sehingga membuat stres.
Selain itu, UN disebut hanya menilai satu aspek saja yakni kognitifnya.
• Tetap Cantik dan Seksi di Usia Hampir Setengah Abad, Sophia Latjuba Beber Rahasianya
• Drummer Sheila On 7 Ketemu Sephia di Kehidupan Nyata, Brian: Siapa Bilang Cerita Sephia Horror?
Karakteristik Siswa dari Sabang sampai Merauke Berbeda
Sophia Latjuba ikut mempertanyakan kapasitas pembuat soal UN selama ini.
Apakah mereka sudah memahami karakteristik siswa dari Sabang sampai Merauke yang memiliki latar belakang berbeda.
Selebriti Sophia Latjuba mengaku tidak setuju dengan pernyataan penghapusan UN akan membuat siswa menjadi lembek.
Pernyataan tersebut sebelumnya diucapkan oleh mantan wakil presiden Jusuf Kalla.
Dikutip TribunWow.com dari tayangan 'Mata Najwa', Rabu (18/12/2019), Sophia Latjuba memberikan bukti jika ujian nasional tidak ada pengaruhnya dengan kepribadian siswa itu menjadi kuat atau lembek.
Sophia Latjuba memberikan bukti berupa hasil survei global terkait kualitas sistem pendidikan Indonesia.
Dirinya menjelaskan jika kualitas sistem pendidikan Indonesia berada di urutan 72 dari 76 negara.
Survei tersebut menunjukkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia sangat rendah.