Menohok! Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siradj Semprot Jokowi, Sri Mulyani, Bukalapak, hingga Lazada
Menohok! Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siradj semprot Jokowi, Sri Mulyani, Bukalapak, hingga Lazada. Ada apa?
Ketum PBNU dua periode ini menyebut para pemain di ekonomi digital hanya akan melahirkan kapitalis baru.
"Apalagi nanti dengan bisnis online, digital, Bukalapak, Lazada, apalagi-apalagi? Itu akan melahirkan kapitalis-kapitalis baru. Ayo yang punya Bukalapak kira-kira orang Cisaat bukan? Ya bukan. Yang punya Lazada orang Cisaat bukan? Yang menguasai online orang Cirebon bukan? Ya bukan. Akan melahirkan kapitalis-kapitalis baru," katanya.
Kapitalisme ini dinilai Kiai Said Aqil Siradj sangat tidak memberikan rasa adil kepada Rakyat Indonesia.
Dia juga menyinggung sila kelima dari Pancasila yang menurutnya masih jauh panggang dari api.
"Pancasila yang jauh panggang dari api adalah sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, adil tidak? Wong cilik pergi ke pengadilan kalah pasti, walaupun kita benar seribu persen menang ga kira-kira? Walau pengacaranya pinter tapi tidak punya duit tetap kalah," katanya.
"Mau hutang ke bank wong cilik mau masuk aja pasti ragu-ragu. Tapi kalau orang kaya yang mau hutang, bank malah yang nawari butuh duit ga? ada di bank banyak, kalau konglomerat ditawari tapi kalau wong cilik, diperiksa bolak-balik jaminannya, ini namanya sistem oligarch. Paham?," lanjut Kiai Said Aqil Siradj.
Meski demikian, Kiai Said Aqil Siradj menyebut organisasi yang dipimpinnya bukan berarti anti dengan para konglomerat.
"Alhamdulillah, NU punya prinsip, NU punya mabda', kita tidak anti konglomerat tapi konglomerat harus nyangking mengangkat kelas menengah. Kelas menengah harus nyangking kelas kecil, kelas kecil buka lahan kerja-kerja kelas rakyat kecil, faham mboten?," katanya.
Eksploitasi kekayaan alam Indonesia yang berlebihan juga diwanti-wanti oleh Kiai Said Aqil Siradj.
Menurutnya, ini melanggar apa yang pernah disampaikan junjungan umat Islam, Nabi Muhammad SAW.
"Banyak hal-hal yang dilanggar oleh kita, Rasulullah mengatakan 15 abad yang lalu, tiga hal kekayaan alam tidak boleh dibisniskan; pertama air. Air tidak boleh dibisniskan sebab air adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Kalau kita beli air kemasan ada harganya 2 ribu atau 3 ribu, niat beli botol atau buat ongkos kirim. Air sekarang sudah dibisniskan dimonopoli oleh pabrik-pabrik air minum," katanya
Kiai Said Aqil Siradj mencontohkan di Sukabumi sumber-sumber air yang bersih dan bagus sudah dikuasai asing.
"Yang kedua adalah energi. Apa energi itu? Gas, minyak, batu bara, listrik tidak boleh dibisniskan. Batu bara punya kita bersama, minyak punya seluruh rakyat Indonesia, gas juga punya kita bersama," katanya.
"Yang namanya minyak masih dikuasai oleh sekelompok orang mafia minyak, dulu namanya Petral, sekarang dibubarkan. Pertamina, yang namanya Pertamina punya anak perusahaan 167 atau 164, itu artinya apa? Monopoli bisnis di Pertamina oleh orang-orang itu itu saja," lanjut Kiai Said Aqil Siradj.
Di bidang perbankan, Kiai Said Aqil Siradj juga mempertanyakan keberpihakan pemerintah untuk membantu rakyat kecil terkait dengan pinjaman modal rendah bunga.
• Said Aqil Siradj: PBNU Desak Arab Saudi Pulangkan Dubesnya dari Indonesia
• Bertemu Said Aqil Siradj, Prabowo Minta Maaf Karena Fadli Zon Terlalu Ketus Kepada Tokoh NU
• Usai Bertemu Said Aqil dan PBNU, Prabowo Tulis Soal Kawan Lama dan Kawan Baru
• Said Aqil: Yang Menolak Pancasila Silakan Hidup di Afghanistan