Tahun Baru 2020
Pemkot Samarinda Tak Buat Agenda Khusus Sambut Malam Pergantian Tahun, Diminta Tetap di Rumah
Pemkot Samarinda Tak Buat Agenda Khusus Sambut Malam Pergantian Tahun, Diminta Tetap di Rumah
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA-Pemkot Samarinda tak buat agenda khusus sambut malam pergantian tahun, warga diminta tetap di rumah
Edaran Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor agar tak menggelar kegiatan berlebih saat menyambut malam pergantian tahun direspon Pemkot Samarinda.
Pemkot Samarinda memastikan tak akan menggelar kegiatan hiburan selama malam perayaan Tahun Baru. Termasuk kegiatan-kegiatan yang bersifat euforia, seperti bakar petasan ataupun tiup terompet.
Wakil Walikota Samarinda, M Barkati mengatakan, tidak ada agenda khusus Pemkot Samarinda saat malam pergantian tahun.
"Ndak ada di rumah aja aku, kita (Pemkot) juga tidak ada kegiatan," ujar M Barkati kepada wartawan baru-baru ini.
• Jelang Tahun Baru 15 Tahun Lalu Indonesia Diguncang Gempa dan Tsunami, Ratusan Ribu Tewas, Terulang?
• Sekda Penajam Paser Utara Imbau OPD dan Warga Tidak Rayakan Malam Tahun Baru Secara Berlebihan
• Minta Warga tak Berlebihan Rayakan Tahun Baru, Walikota Balikpapan: Masyarakat Sudah Lebih Cerdas
• Mudik Natal dan Tahun Baru, Puluhan Sopir Angkutan Umum di Kutai Timur Jalani Tes Urine
Ia mengimbau agar masyarakat tak merayakan hari pergantia tahun secara berlebihan. Euforia Tahun Baru dilakukan dengan cara sewajarnya.
Lebih baik, kegiatan diisi dengan hal-hal yang positif seperti ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Misalnya akhir tahun ini menjadi momen evaluasi hal-hal yang dilakukan selama 2019 ini.
"Jangan minum-minum lah, kalau bisa di rumah saja kalau tidak ada kegiatan di luar.
Banyak-banyak evaluasi hal-hal yang sudah dikerjakan setahun terakhir, kemudian susun resolusi di tahun berikutnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Walikota Samarinda, Syaharie Jaang memastikan tidak ada kegiatan saat malam perayaan Tahun Baru.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) pengamanan jelang Natal dan Tahun Baru bersama selurh unsur Muspida di Kodim 0901 Samarinda.
Sebelumnya, menjelang malam pergantian Tahun Baru 2020, Gubernur Kalimantan Timur ( Kaltim ) Isran Noor keluarkan edaran resmi terkait himbauan perayaan Tahun Baru.
Dalam poin Surat Edaran tersebut menghimbau masyarakat, agar dapat menjaga keamanan dan ketertiban dengan tidak melakukan aktivitas perayaan yang berlebihan, seperti meledakkan petasan, menyalakan kembang api dan meniup terompet.
"Saya sudah sampaikan secara resmi kepada seluruh masyarakat untuk menyambut Tahun Baru dengan merenung dan lebih baik kita berdoa, melakukan hal-hal yang produktif dengan tidak melaksanakan hal-hal yang berlebihan," ujar Isran Noor, Jumat (27/12/19).
Isran Noor menuturkan, ada baiknya para orangtua dapat memberikan pandangan kepada anak-anaknyauntuk tidak melakukan acara kebut-kebutan di jalan.
Bahkan ia mengatakan, dengan istilah lebih baik membeli rokok daripada meledakkan mercon atau petasan.
"Udah lah istilahnya lebih bagus beli rokok ya istilahnya. Rokok pun sebetulnya tidak boleh, tapi daripada itu meledakkan mercon ya lebih bagus beli rokok," kata Isran Noor.
Dalam celetukkannya tadi, Isran Noor menuturkan ucapan yang ia sampaikan jangan menjadi disalah artikan.
"Kata-kata saya jangan digoreng-goreng lagi, tapi maksutnya agar ini lebih bermanfaat dan produktif. Kita berhemat menggunakan apa yang kita miliki agar lebih bermanfaat," tegasnya.
Sementara itu, saat ditanya terkait dengan perizinan menyalakan kembang api di perayaan Tahun Baru nanti, Isran Noor menyampaikan bahwa setiap tahunnya memang tidak ada izin resmi.
"Setiap tahun memang tidak ada izin untuk menyalakan kembang api, hanya saja kan diada-adakan. Selama ini juga tidak ada yang izin kalau mau menyalakan kembang api atau mercon," bebernya.
Meski begitu, Isran Noor menilai sebetulnya hal-hal terkait dengan perayaan Tahun Baru itu boleh saja dilakukan dan tidak dilarang.
Namun dirinya memberi catatan agar tidak dilakukan dengan cara yang berlebihan.
Terakhir Isran mengatakan, perayaan Tahun Baru akan lebih baik jika diisi hal-hal yang positif, seperti menyelenggarakan kegiatan berbau keagamaan.
"Perayaan itu dilakukan masing-masing tergantung agama dan kepercayaan yang dianut. Ada yang melakukan majelis taklim, berdzikir, ada juga yang shalawatan, itu kalau yang beragama Islam," tutup Isran mengakhiri keterangannya.
Sementara itu, Walikota Balikpapan Rizal Effendi meminta warga untuk tidak merayakan Tahun Baru secara berlebihan.
Pasalnya, permintaan Rizal Effendi itu merujuk pada surat edaran Gubernur Isran Noor terkait dengan himbauan pergantian Tahun Baru 2020.
Rizal Effendi meminta agar perayaan Tahun Baru cukup dimaknai dengan hal-hal yang lebih bermanfaat.
"Untuk Tahun Baru kita tidak usah berlebihan dalam merayakannya dan harus tetap waspada. Yang penting kita selalu berdoa agar tahun 2020 bisa lebih baik dari tahun 2019," ujar Rizal Effendi saat ditemui Tribunkaltim.co.
• Beredar Info Laut di Jawa Retak dan Gempa serta Tsunami di Malam Tahun Baru BMKG Beri Fakta Begini
• Cocok untuk Liburan Tahun Baru 2020, Ini 10 Hotel Murah di Surabaya, Tarif Mulai Rp 85 Ribuan
• Ini Alasannya Hotel di Kota Solo Dilarang Nyalakan Kembang Api dan Petasan Malam Tahun Baru 2020
Rizal Effendi menambahkan terkait dengan larangan seperti aktivitas menyalakan kembang api dan petasan, ia menyebut masyarakat Kota Balikpapan sudah lebih cerdas dalam merayakan Tahun Baru.
Sebab masyarakat Kota Balikpapan akan belajar dari pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya.
Ia pun meminta agar masyarakat tetap berhati-hati di dalam perayaan Tahun Baru nanti.
"Jangan berlebihan, harus menjaga keamanan, jangan sampai terjadi hal-hal yang bisa merugikan. Kan kita pernah kejadian melempar kembang api bisa terbakar," tambahnya.
Dengan demikian, saat ditanya terkait dengan kordinasi terkait Tahun Baru, Rizal Effendi menuturkan pihaknya telah melakukan hal tersebut.
"Ya pastilah koordinasi itu sudah dilakukan, masyarakat saya yakin juga sudah mengerti hal-hal seperti itu dan sudah paham apa yang dilarang," tutup Rizal Effendi mengakhiri keterangan.
Mudik Natal dan Tahun Baru, puluhan sopir angkutan umum di Kutai Timur jalani tes urine
Sementara itu, musim mudik Natal dan Tahun Baru 2020 masih terus berlangsung.
Tingkat kepadatan penumpang transportasi umum terus meningkat, terutama yang menuju ke luar Kota Sangatta, Kutai Timur.
Untuk memastikan keamanan dan keselamatan para penumpang, Pemkab Kutai Timur melalui Dinas Perhubungan bekerja sama dengan Polres Kutai Timur melakukan pemeriksaan kendaraan juga para pengendara, Jumat (27/12/2019) pagi tadi.
Puluhan angkutan umum mulai dari bus antar kota, travel Sangatta-Balikpapan, Sangatta –Bontang serta angkutan umum dalam kota diwajibkan masuk ke dalam terminal Sangatta di Jalan Poros Sangatta Bontang, Km 3, Kecamatan Sangatta Selatan.
• Sukses Pengamanan Perayaan Natal, Brimob Kaltim Kini Berbagi Ini ke Pasukan Orange Balikpapan Kaltim
• Anggota TNI Ini Dipukuli Massa Pendekar Silat, Momen Pengamanan Natal, Begini Kronologinya
• Arus Lalulintas Poros Balikpapan-Samarinda Selama Natal dan Tahun Baru Menurun, Ini Penyebabnya
• Pos Pengamanan Natal dan Tahun Baru Km.54 Samboja Dihiasi Pernak Pernik Starwars
Tak hanya surat menyurat yang diminta pihak pemeriksa, tapi polisi juga menggiring para sopir untuk memeriksakan kesehatan dan tes urine mereka.
Pemeriksaan kesehatan bagi para sopir angkutan umum maupun kondektur bus, meliputi tingkat tekanan daerah, kolestrol, asam urat dan gula.
Dari pihak Polres Kutim juga bekerja sama dengan BNK Kutim menggelar tes urin bagi para sopir tersebut.
Untuk memastikan pengendara tidak menggunakan zat berbahaya saat membawa penumpang.
Pemeriksaan kendaraan disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang yang juga Ketua BNK Kutim, Kapolres AKBP Indras Budi Purnomo serta Kadis Perhubungan Ikhsanuddin Syerpi.
“Ini program Polres Kutai Timur, Pemkab Kutim dan BNK Kutim. Kami saling bersinergi untuk memastikan kelancaran dan keamanan penumpang yang mudik Natal dan Tahun Baru 2020.
Di sini kita cek kelayanan kendaraan umum untuk mengangkut penumpang, serta kesehatan para pengendara angkutan umum.
Tak ketinggalan juga tes urine apakah mengandung zat adiktif atau tidak, agar para penumpang merasa aman dalam perjalanan,” ungkap Kasmidi Bulang.
Senada, Indras mengatakan tes urine pada para pengendara angkutan umum menjadi agenda rutin Polres Kutim melalui Satreskoba dan BNK Kutim.
Untuk memastikan pada warga, bahwa sopir-sopir yang membawa penumpang dalam musim mudik Natal dan Tahun Baru 2020, dalam kondisi sehat dan tanpa narkoba.
Karena kalau tidak sehat, apalagi mengonsumsi narkoba akan sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang.
“Kita harus pastikan, bahwa penumpang aman dan selamat sampai tujuan. Kalau indikasi sebelumnya, tidak ada.
Namun, pencegahan tetap harus dilakukan. Karena peredaran narkoba banyak juga di wilayah Kutim dan narkoba adalah musuh bersama kita semua,” ungkap Indras.
Pemeriksaan kendaraan umum dilakukan pada surat-surat uji KIR, SIM pengemudi serta izin trayek.
Selain kelengkapan fisik kendaraan, seperti lampu, rem, ban dan muatan.
Ditambah lagi kelengkapan penunjang, berupa ketersediaan alat tanggap darurat, seperti pemukul kaca, alat pemadam ringan serta kelayakan tempat duduk penumpang, seperti adanya sabuk pengaman di setiap kursi penumpang.(*)