Ledakan Tabung Gas di Kapal, Pertamina akan Beri Sanksi Jika Terbukti Ada Pelanggaran

Kasus ledakan tabung gas elpiji yang menghancurkan KM NorDalia F3 telah dipastikan penyebabnya.Akumulasi gas di lambung kapal karena kebocoran.

TRIBUNKALTIM.CO/ BUDI DWI P
Ledakan tabung gas di kapal 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -  Ledakan tabung gas di kapal, Pertamina akan beri sanksi jika terbukti ada pelanggaran 

Kasus ledakan tabung gas elpiji yang menghancurkan KM NorDalia F3 telah dipastikan penyebabnya.

Akumulasi gas di lambung kapal karena kebocoran pada tabung gas elpiji menjadi penyebabnya.

Namun untuk pemicu ledakan masih dalam penyelidikan Pusat Laboratorium Forensik ( Puslabfor ) Polri. 

Asal-usul tabung dan daerah peruntukannya juga masih dalam penyelidikan.

Beberapa tabung gas elpiji sudah dipindahkan ke kapal lainnya untuk menghindari kapal tersebut karam.

BACA JUGA

Brimob Polda Kaltim Kerahkan 1 SSK Dibantu Polres Balikpapan dan TNI Amankan Aksi Bela Muslim Uyghur

Massa Aksi Damai Bela Muslim Uyghur di Balikpapan Mulai Bergerak ke Simpang Tiga Balikpapan Plaza

BREAKINGNEWS, Gelar Aksi Damai Bela Muslim Uyghur di Balikpapan, Pagi Ini Massa Mulai Berkumpul

Libur Akhir Tahun Banyak Wisatawan Kunjungi Objek Wisata Kabupaten Berau, Ini Kata Bupati Muharram

Saat menghubungi nomor telepon PT Anggrek Kersik Luwai Indah yang mengelilingi segel yang tertulis pada segel tabung gas tersebut tak ada tanggapan sedikit pun yang diterima dari agen elpiji yang berdomisili di Sendawar, Kutai Barat.

PT Pertamina (Persero) melalui Heppy Wulansari, Manager Region Communication Relation and CSR Pertamina RU V menjelaskan pihaknya masih menunggu hasil investigasi aparat kepolisian.

"Kami serahkan sepenuhnya ke aparat, mulai sumber ledakannya sampai asal tabung," ucap Heppy Wulansari.

Heppy Wulansari mengatakan telah mendapatkan informasi mengenai nama tersebut. Namun pihaknya belum bisa langsung mengambil keputusan.

Ledakan tabung gas di kapal
Ledakan tabung gas di kapal (TRIBUNKALTIM.CO/ BUDI DWI P)

"Masih menunggu hasil investigasi polisi, apakah tabung tersebut langsung dari lembaga penyalur atau bukan," katanya

"Jika terbukti ada bentuk pelanggaran kami akan sanksi tegas sesuai ketentuan, bentuknya bisa sampai pemutusan izin usaha," tegas Heppy Wulansari.

Sementara itu, wartawan TribunKaltim.co sempat berkunjung ke RS Hermina untuk mengetahui kondisi korban, yakni, Budianur (23) dan Ryan Ismi Zevinta (21).

BACA JUGA

Aksi Damai Bela Muslim Uyghur di Simpang Tiga Plaza Balikpapan, Banyak Peserta Aksi Bawa Anak Kecil

Antisipasi Insiden yang Dapat Membahayakan Keselamatan, Pos SAR Tarakan Laksanakan Patroli Perairan

Ribuan Warga Samarinda Ramaikan Gowes Tutup Tahun 2019 yang Digelar Korem 091/ASN, Ini Keseruannya

Sampaikan Orasi, Pimpinan Ormas Islam di Balikpapan Kecam Tindakan Intimidasi Terhadap Muslim Uyghur

Tetapi tak ada satu orang pun yang dapat memberikan keterangan.

TribunKaltim juga mencoba menghubungi Humas RS Hermina melalui telepon, namun tak ada respon yang diberikan.

Saat ditanyakan dengan salah satu petugas receptionist, mengenai kondisi korban.

Petugas itu mengatakan untuk kedua korban masih di ruang ICU. "Masih di ICU Mas, belum bisa dijenguk," katanya. 

Ledakan tabung gas di kapal
Ledakan tabung gas di kapal (TRIBUNKALTIM.CO/ BUDI DWI P)

25 Desember Dini Hari, Ada Ledakan di Kapal Rute Samarinda Mahakam Ulu Ini, Dua Orang jadi Korban

Diberitakan sebelumnya, bunyi ledakan dahsyat menggelegar terdengar di sekitar kawasan Sungai Kunjang, Samarinda sekitar pukul 00.00 Wita, Rabu (25/12/19).

Ledakan terdengar hingga radius 5 kilometer lebih.

Bahkan sebagian warga berlarian mencari sumber suara menggelegar tersebut.

Pengamatan Tribunkaltim.co, ledakan dahsyat itu ternyata berasal dari kapal KM NorDalia F3.

Kapal tersebut bersandar di dermaga SI Mahakam, Jl KH Mas Mansyur, Kota Samarinda, Kalimantan Timur yang berisikan atau memuat tabung gas elpiji.

Kapal barang KM.NorDalia F3 pemiliknya adalah alm H. Mahda.

Jenis kapal taxi tujuan rute Samarinda - Melak - Long Iram- Long Bagun Mahakam Ulu ini lambung kapalnya terbuat dari besi, bagian atas rusak akibat ledakan.

Akibat ledakan tersebut dua orang menjadi korban luka bakar.

Saat ini tengah menjalani perawatan di RS Hermina, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. 

Sekitar 15 menit setelah kejadian korban dibawa ke RS Hermina Kota Samarinda menggunakan sepeda motor oleh rekannya.

Korban atas nama Budianur bin nawawi (23) asal Samarinda, 1 juni 1996 mengalami luka bakar 25 persen.

Korban atas nama Ryan Ismi zevinta bin ahmad zailani (21).

Asal Berau, 28 november 1998 mengalami luka bakar 40 persen. 

Selain KM NorDalia yang hancur porak poranda akibat ledakan tersebut,

KM Maranatha, Kapal dagang tujuan Muara Ancalong Kutai Timur, yang sandar persis di sebelahnya juga terkena imbasnya.

Kapal kayu tersebut rusak parah.

Tidak hanya dua kapal itu saja, dampak ledakan juga mengakibatkan dermaga tempat kapal bersandar rusak.

Bahkan puing-puing kapal juga berhamburan di sungai sekitar lokasi kejadian.

Keterangan Wahyudi (40). Dikapal ada lima orang, Nisa, yongki.

Rian (20) dan Budi (25) alamat gang tani untung Suropati mengalami luka bakar

Mereka duduk berjarak 10 meter.

Budi posisi di area belakang kapal.

Sedangkan Ryan berada di area depan kapal.

Ledakannya dari depan. Kapal membawa banyak tabung gas 3 kg.

"Saya lihat langsung minta tolong. Di kapal yang sama, saya lagi tidur," terang Wahyudi (40)

"Saat kejadian itu,aku duduk sama ryan jaraknya sekitar 10 meter, Ryan di depan dekat kursi," ucap budi, sambil menahan rasa sakit.

"Ada mesin lampu orang, tapi beda kapal, gak tau juga mesin lampunya di kapal apa," katanya.

"Kalau di depan kan pakai listrik," terang Budi.

Kapolsekta Kawasan Pelabuhan AKP Aldi Alfa Faroqi mengatakan

Bahwa pihaknya masih mengumpulkan data terkait meledaknya kapal penumpang dan barang ini.

Korban saat ini sudah dibawa ke rumah sakit.

"Kami masih mengumpulkan data terkait kejadian," ujarnya.

Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan

Dan dua korban telah dibawa ke rumah sakit

"Untuk mendapatkan perawatan," kata Aldi di lokasi kejadian.

Aldi belum bisa memastikan mengenai penyebab ledakan. Tim masih melakukan penyelidikan.

Sementara itu, Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Samarinda, Teguh Setia Wardana, menduga

Ledakan berasal dari tabung gas.

Namun, saat ini, pihaknya masih meminta keterangan dari sejumlah saksi.

"Manifes belum kami terima karena kapal ini seharusnya baru bisa muat barang besok (25/12/19), jadi kami belum bisa jelaskan jumlah tabung gas yang diangkut," kata Teguh.

Kapal akan berangkat jam 7 pagi.

Untuk standar muatan bisa ditentukan dari garis lan kapal. Kapal tersebut merupakan kapal barang tujuan Long Bagun, Mahakam Ulu.

"Sebelumnya kami ram chek, pada dua minggu lalu," terang Teguh Setiawardana. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved