Reynhard Sinaga Bantah Bius Para Pria yang Jadi Korbannya, Ini yang Dilakukannya untuk Gaet Korban

Pelaku kejahatan seksual Reynhard Sinaga membantah membius para pria yang jadi korbannya, begini trik yang dilakukan untuk gaet korbannya.

Editor: Amalia Husnul A
Facebook/The Guardian
Pelaku kejahatan seksual Reynhard Sinaga membantah membius para pria yang jadi korbannya, begini trik yang dilakukan untuk gaet korbannya. 

Sidang Reynhard Sinaga berlangsung selama empat tahap sejak Juni 2018 dengan korban 48 orang pria.

Namun kepolisian Manchester mengatakan korban dapat mencapai 190 pria, termasuk 48 orang yang telah dihadirkan sebagai saksi di pengadilan.

Polisi mengatakan korban dapat lebih banyak lagi karena Reynhard Sinaga kemungkinan telah melakukan aksinya bahkan sebelum ia tinggal di apartemen di pusat kota Manchester pada 2011.

Polisi mengungkap para korban perkosaan ini melalui dua telepon genggam milik Reynhard Sinaga yang disita, yang berisi rekaman film berjam-jam.

Satu telepon digunakan untuk merekam tindak perkosaan dari jarak jauh dan satu dari jarak dekat dan dilakukan di apartemennya, sebagian besar di lantai di kamar tidur dan ada juga di lantai ruang tamu.

Sejauh ini masih ada sekitar 70 korban yang belum diidentifikasi. Stigma dan depresi menjadi korban perkosaan pria, merupakan salah satu faktor yang menyulitkan identifikasi korban, kata polisi.

Sebagian korban bahkan belum memberitahukan keluarga dekat atau pun teman. Sebagian korban juga menolak untuk melihat film perkosaan yang direkam Reynhard Sinaga.

Kepolisian Manchester Raya menyatakan dari 48 korban yang kasusnya telah disidangkan, 45 di antaranya adalah heteroseksual dan tiga homoseksual.

Dari puluhan korban ini, 26 orang adalah pelajar.

 Pemerkosa yang Disuntik Kebiri, Akankah Pelaku Kejahatan Seksual Itu Kapok?

 Kebiri Tak Jamin Pelaku Kejahatan Seksual Jera

 BREAKING NEWS: Mensos Kunjungi Korban Kejahatan Seksual di RSKD

 Cegah Kejahatan Seksual, DP3APPKB Bekali Murid SD, Ini Targetnya

'Membusuk di Neraka'

Reynhard Sinaga datang ke Inggris dengan visa mahasiswa pada 2007 dan memperoleh dua gelar magister di Manchester dan tengah mengambil gelar doktor dari Universitas Leeds saat ditangkap pada 2017.

Reynhard Sinaga ditangkap pada Juni 2017 saat seorang korban yang telah diperkosa terbangun, dan langsung memukulnya sebelum kemudian korban ini menelepon polisi.

Dalam pernyataan kepada polisi, para korban perkosaan Reynhard Sinaga ini juga menyatakan harapan agar Reynhard mendapat ganjaran seberat mungkin.

"Tak ada hukuman penjara yang setimpal dengan apa yang telah ia lakukan terhadap saya," kata seorang korban.

"Saya harap dia tidak pernah akan keluar dari penjara dan dia membusuk di neraka," kata korban lainnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved